Popok bayi sekali pakai menjadi pilihan sebagian orangtua untuk memudahkan buah hati buang air kecil. Selain karena alasan praktis, popok sekali pakai pun menawarkan begitu banyak kemudahan.
Akan tetapi, apakah Parents pernah bertanya-tanya tentang ada atau tidaknya tanggal kedaluwarsa dari produk popok bayi sekali pakai ini? Kalau memang ada, berbahayakah jika tak sengaja dipakai buah hati meski popok sudah kedaluwarsa?
Untuk mengetahui informasi lengkapnya, simak pembahasannya di sini!
Popok Bayi Sekali Pakai dan Tanggal Kedaluwarsanya
Sebagai orangtua, Parents tentunya menginginkan buah hati memakai produk bayi yang aman. Oleh karena itu, pertanyaan tentang tanggal kedaluwarsa pada produk popok sekali pakai cukup sering dipertanyakan. Berikut ini adalah beberapa fakta terkait popok sekali pakai dan tanggal kedaluwarsanya.
1. Apakah Popok Bayi Sekali Pakai Memiliki Masa Kedaluwarsa?
Bisa dibilang pertanyaan ini menjadi salah satu yang paling susah dijawab. Pasalnya, berbagai produk bayi, seperti tisu basah, bedak, dan yang lainnya, biasanya memiliki tanggal kedaluwarsa yang jelas, tetapi tidak dengan produk popok bayi.
Menurut laman Healthline yang sudah memeriksa hal ini langsung ke produsen popok bayi, produk popok bayi sekali pakai tidak memiliki masa kedaluwarsa.
Jadi, Parents bisa menghadiahkan popok sekali pakai yang masih tersisa kepada kerabat atau teman yang membutuhkan.
2. Jika Tidak Memiliki Masa Kedaluwarsa, Bolehkah Popok Sekali Pakai yang Lama Tetap Dipakai Buah Hati?
Nah, inilah yang menjadi hal penting bagi perlu Parents pahami dengan baik. Menurut laman Healthline, walaupun popok bayi sekali pakai tidak memiliki masa kedaluwarsa, sebaiknya tidak memakaikan kepada buah hati jika sudah berumur lebih dari 2 tahun dari masa pembelian.
Pemakaian popok sekali pakai yang sudah berumur lama bisa memberikan dampak yang buruk bagi buah hati.
3. Ciri-ciri Popok Sekali Pakai Sudah Tidak Layak Pakai
Walaupun tidak memiliki tanggal kedaluwarsa, popok sekali pakai yang sudah lama akan tetap kehilangan fungsi dan efektivitasnya. Jika Parents mulai merasakan fungsi popok sekali pakai yang berkurang, misalnya jadi lebih mudah bocor, sebaiknya tidak lagi menggunakan produk tersebut.
4. Dampak Buruk Memakai Popok yang Sudah Berumur Lama
Ketika Bunda memaksakan diri untuk memakai popok sekali pakai yang sudah lama, biasanya akan ada hal yang berbeda dibandingkan dengan popok yang baru, misalnya kemampuan menyerap cairan yang berkurang dan lain-lain. Berikut ini adalah beberapa perbedaannya.
Popok yang sudah lama biasanya tidak lagi berwarna putih cerah, melainkan menjadi putih kotor atau malah kekuning-kuningan. Meskipun sudah berubah warna, menurut laman Healthline, popok seperti ini masih bisa dipakai.
-
Menjadi Kurang Elastis dan Pita Perekat yang Rusak
Elastisitas popok sekali pakai yang berkurang bisa menyebabkan kebocoran di area kaki bayi. Pita perekat yang ada di pinggang pun dapat rusak setelah beberapa tahun.
-
Daya Serap Menjadi Lebih Rendah
Seiring waktu berlalu, keefektifan popok sekali pakai dalam menyerap kelembapan dan cairan tentu akan berkurang. Menggunakan popok yang seperti ini bisa membuat pantat bayi menjadi basah dan lebih lembap, sehingga bisa menyebabkan ruam serta gatal.
Selain itu, ada risiko kebocoran yang juga akan mengganggu kenyaman Parents. Jika Parents menemukan keadaan popok yang seperti ini sebaiknya segera mencari yang baru saja.
5. Cara Menyimpan Popok agar Fungsinya Bisa Bertahan Lama
Popok bayi sekali pakai mesti disimpan dengan cara tepat agar manfaat dan efektivitasnya tidak cepat berkurang seiring berjalannya waktu. Pastikan menyimpan stok sekali pakai di tempat yang kering, terlindungi dari sinar matahari langsung, dan tidak lembap.
Usahakan untuk menyimpan popok sekali pakai di ruangan yang memiliki suhu sekitar 29 derajat Celcius atau kurang. Jika Parents memiliki stok popok sekali pakai yang lumayan banyak, simpan sisanya di dalam kotak dan plastik agar terhindar dari paparan langsung cahaya dan udara.
Demikianlah informasi seputar popok bayi sekali pakai yang perlu Parents ketahui. Semoga bermanfaat.
Baca juga:
20 Jenis Ruam Kulit pada Bayi, Penyebab dan Cara Mengatasi
Waspada Kondisi Pigeon Feet pada Buah Hati: Ciri, Penyebab, Cara Mengatasinya
Seorang Ibu Rela Menato Salah Satu Bayi Kembarnya, Apa Alasannya?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.