Kita semua pasti sudah mengetahui bahwa bahan makanan akan kadaluwarsa dalam jangka waktu tertentu. Faktanya, tidak hanya bahan makanan dan minuman yang punya masa kadaluwarsa, pun dengan pakaian dalam, lho, Bunda.
Kok, bisa?
Pakaian dalam punya masa kadaluarsa
Bahan makanan dan minuman rata-rata memiliki masa kadaluwarsa untuk mencegah digunakan lagi. Alasannya, tentu saja dikarenakan kandungan produk tersebut sudah dianggap tidak sempurna sehingga tidak layak lagi untuk dikonsumsi.
Produk yang telah melewati masa kadaluarsa biasanya akan mengalami perubahan pada rasa, warna, aroma, dan tekstur. Artinya, produk tersebut tentu saja berisiko dipenuhi bakteri. Saat mengonsumsinya tentu akan sangat rentan mengalami infeksi.
Bagaimana dengan pakaian dalam seperti celana dalam?
Dalam hal ini, The Good Housekeeping Institute memaparkan bahwa pakaian dalam juga memiliki masa kadaluarsa yang perlu diperhatikan. Meskipun tidak dicantumkan tanggal masa kadaluarsanya, namun sangat dianjurkan untuk mengganti celana dalam setiap tahunnya.
Artikel terkait: Hamil dan tetap trendi dengan 5 pilihan celana hamil yang akan hits di tahun 2019!
Penting untuk diketahui, setiap kali kita mencuci pakaian dalam sebenarnya bukan berarti pakaian dalam tersebut akan bersi 100%, justru akan ada bakteri yang tertinggal. Maka tak mengherankan jika setelah digunakan berulang-ulang dalam beberapa waktu, pakaian dalam bisa mengandung hingga 10.000 bakteri hidup.
Hal inilah yang yang membuat pentingnya untuk mengganti celana dalam secara berkala. Jika pengggunaan celana dalam lebih dari 1 tahun, maka Anda akan lebih mudah terinfeksi jamur dan ISK (Infeksi Saluran Kemih).
Cara lebih sehat untuk menggunakan celana dalam
Sebuah penelitian menemukan beberapa cara sehat dalam penggunaan celana dalam. Beberapa cara tersebut di antaranya:
Artikel terkait: Pemilihan Nutrisi Tepat Cegah Dermatitis Atopik pada Si Kecil
- Untuk melindungi diri Anda dari risiko infeksi, sebaiknya Anda tidur tanpa mengenakan pakaian dalam.
- Hindari menggunakan celana dalam yang sama lebih dari 1 hari. Nyatanya, satu dari empat pria mengenakan pakaian dalam yang sama, selama dua hari berturut-turut.
- Pastikan tidak ada residu deterjen yang tertinggal saat mencuci celana dalam.
- Anda baiknya tidak menggunakan pemutih pakaian untuk mencuci celana dalam. Usahakan juga untuk menggunakan deterjen tanpa pemutih. Zat pemutih dalam deterjen mungkin tidak baik untuk kulit daerah intim.
- Anda baiknya tidak menyetrika celana dalam. Celana dalam berisi bahan dan detail yang bisa rusak jika terkena suhu atau tekanan tinggi.
- Jika ingin mencuci celana dalam di mesin cuci, pisahkanlah dengan pakaian lain. Jangan mencampur celana dalam dengan lain di mesin cuci.
- Pewarna pakaian biasa bisa saja akan luntur selama pencucian, dan mengkontaminasi pakaian dalam. Pewarna pakaian yang luntur tersebut mungkin saja tidak baik untuk kulit daerah intim.
Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, mengapa tidak segera melakukan pemeriksaan kondisi pakaian dalam di rumah. Siapa tahu, memang suda saatnya diganti,
Referensi: The Link, Good house keeping
Baca juga:
Jarang ganti celana dalam, perempuan ini dapatkan luka mengerikan di vagina
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.