Puspita Ladiba atau akrab disapa Diba dikenal sebagai pilot perempuan TNI AD yang berasal dari kalangan bawah. Meski merupakan putri penjual jagung bakar dan sopir rental, Diba sukses menorehkan prestasi sebagai pilot perempuan TNI AD, bahkan Diba tercatat sebagai pilot perempuan pertama.
Tentu saja, Diba tak bisa menjadi pilot perempuan TNI AD jika bukan dari kerja keras dan kegigihannya meraih cita-cita. Selain itu, ada kedua orang tuanya yang meski dengan segala keterbatasan mereka tetap bisa menyekolahkan perempuan 26 tahun ini ke jenjang akademi militer.
Sosok Diba yang piawai saat berada di balik kendali pesawat tempur ini pun menjadi perhatian netizen. Lantas, siapa Puspita Ladiba yang dikenal sebagai pilot perempuan TNI AD? Mari kita ketahui fakta-faktanya berikut ini!
5 Fakta Diba, Pilot Perempuan TNI AD
1. Pilot Perempuan TNI AD Putri Penjual Jagung Bakar dan Sopir
Puspita Ladiba, pilot perempuan TNI AD, merupakan putri penjual jagung bakar dan sopir (Instagram.com/puspitaladiba)
Sejak kecil, Diba harus mendapati kondisi berasal dari keluarga dengan ekonomi pas-pasan. Pasalnya, ayah Diba hanya seorang sopir, dan ibunya penjual jagung bakar di Medan, Sumatera Utara.
“Ayah saya sopir, ibu saya jual jagung. Bohong kamu, mana bisa anak sopir (masuk taruni),” kata Diba saat menceritakan pekerjaan orang tuanya, mengutip dari kanal YouTube resmi TNI AD.
Sang ayah, Herry Naldi Febri, membenarkan kondisi keluarga mereka. Meski ekonominya pas-pasan, dia memastikan selalu mengutamakan pendidikan anak mereka.
“Saya waktu itu cuma sopir rental, enggak ada pekerjaan tetap. Istri saya jualan di pinggir jalan. Tapi kami selalu berusaha memenuhi kebutuhan sekolah anak,” ungkapnya sambil menahan haru.
Artikel terkait: Luar Biasa! Ibu dan Anak Jadi Pilot Terbangkan Pesawat Bersama-sama
2. Tak Bisa Kuliah, Diba Melanjutkan Sekolah di Akmil
Tak bisa kuliah, Diba melanjutkan sekolah di Akmil (Instagram.com/puspitaladiba)
Sebelum menjadi pilot, Diba menceritakan betapa sulit hidup keluarganya. Diba yang sudah diterima di salah satu universitas negeri terpaksa gigit jari mendapati kondisi orang tuanya tak mampu membiayai kuliah.
“Setelah SMA itu yang pahitnya itu saya keterima di universitas terbesar di Indonesia. Salahnya saya tidak bisa mengikuti karena tidak mempunyai biaya untuk melanjutkan kuliah,” ceritanya.
Meski gagal menjadi mahasiswa, Diba mengambil kesempatan melanjutkan pendidikan di akademi militer (Akmil). Diba yang berhasil lulus dengan predikat cumlaude pada tahun 2013 mengaku awalnya tak tahu ada korps penerbang di TNI AD.
“Awalnya saya tidak tahu ada korps penerbang angkatan darat, jadi para penerbang angkatan darat dan diberi kesempatan untuk jadi pilot wanita pertama,” lanjut Diba.
Artikel terkait: Sosok Kapten Afwan, Pilot Sriwijaya Air SJ 182 yang Religius
3. Makan Jagung Bakar Jualan Orang Tua yang Tak Laku
Tak laku, makan jagung bakar jualan orang tua (Instagram.com/puspitaladiba)
Namanya jualan tentu saja ada naik turun. Begitu pun yang dialami kedua orang tua Diba. Saat dagangan orang tuanya tak laku, Diba dan saudara kandungnya akan makan jualan mereka.
“Waktu itu, ibu pernah jualannya enggak laku gitu. Terus, kita makan seadanya saja. Makan jagung yang dijual,” kata Diba saat diwawancarai Hotman Paris untuk talkshow-nya.
Artikel terkait: 5 Artis Ini Kepincut dan Berakhir Menikah dengan Seorang Pilot
4. Beli Ponsel Pertama dari Sponsor
Beli ponsel pertama dari sponsor (Instagram.com/puspitaladiba)
Ketika duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA), Diba mengaku tak memiliki ponsel seperti teman sebayanya yang sudah difasilitasi orang tua mereka dengan gadget canggih.
“Saya menyadari dengan keterbatasan kemampuan orang tua. Untuk handphone, Diba enggak berani minta orang tua. Teman-teman sudah punya handphone, Diba belum punya sendiri di kelas,” jelasnya.
Meski harus sekolah dengan cara yang sangat sederhana, Diba bisa menunjukkan prestasi tidak hanya di akademis, tetapi juga dalam kegiatan lainnya di sekolah.
Salah satunya, menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). Setelah bertugas menjadi Paskibraka, Diba bisa membeli smartphone yang diperolehnya ketika mendapat uang saku dari sponsor.
5. Orang Tua Tetap Berjualan Jagung Bakar
Orang tua tetap berjualan jagung bakar (Instagram.com/puspitaladiba)
Diba kini sudah sukses menjadi pilot perempuan TNI AD. Meski begitu, orang tuanya tetap memilih untuk berjualan jagung bakar. Padahal, Diba sudah beberapa kali membujuk agar mereka untuk tak lagi berjualan jagung bakar dan menerima uang dari jerih payahnya.
“Kalau saya bilang, ‘Kenapa, sih, diterusin jualannya, sudah nanti Ladiba yang bantu.’ Ayah sama ibu enggak mau membebani Ladiba selagi orang tua masih bisa bekerja gitu,” tandas Diba yang rutin mengirimkan uang untuk memenuhi kebutuhan orang tuanya.
Itulah 5 fakta menarik Puspita Ladiba, pilot perempuan TNI AD yang berasal dari keluarga pas-pasan. Meski berasal dari keluarga kurang mampu, Diba berhasil menorehkan prestasi sebagai pilot perempuan TNI AD pertama. Salut!
Baca juga:
Para anak sukses punya orangtua yang seperti ini, Anda salah satunya?
Psikolog : "Anak tumbuh bahagia menjadi fondasi agar ia sukses"
50 Nama bayi bermakna ksatria untuk si kecil yang tangguh!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.