Menjadi seorang ibu hamil tidak saja mengalami perubahan bentuk perut. Terkadang, perubahan rambut ibu hamil kerap menjadi masalah utama di masa kehamilan. Bahkan, hal ini bisa menjadi masalah serius.
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), perubahan hormonal selama kehamilan dapat menyebabkan pertumbuhan rambut tambahan di kepala dan tubuh. Beberapa orang mungkin melihat pertumbuhan rambut di area di mana mereka biasanya tidak memiliki rambut, termasuk wajah, dada, perut, dan lengan.
Rambut juga bisa menjadi lebih tebal. Seseorang mungkin memerhatikan bahwa rambut ibu hamil tampak lebih tebal sekitar 15 minggu setelah kehamilan. Setiap helai rambut tidak menjadi lebih tebal, tetapi peningkatan estrogen selama kehamilan menyebabkan rambut bertahan dalam fase pertumbuhan siklusnya lebih lama.
Dalam kasus lain, rambut ibu hamil mungkin menjadi lebih tipis atau rontok. Hal ini dapat terjadi karena penurunan estrogen. Penurunan estrogen dapat terjadi sebagai akibat dari:
- tidak lagi minum pil kontrasepsi oral
- ketidakseimbangan hormon
- keguguran atau lahir mati (still birth).
Artikel Terkait: Rambut Keriting Jadi Lurus Saat Hamil? Estrogen Penyebabnya!
Perubahan Rambut Ibu Hamil
Sementara, perubahan rambut di masa kehamilan biasanya tidak permanen. Akan tetapi, hal tersebut mungkin menjadikan perempuan frustasi atau tidak menginginkannya, terutama jika ibu hamil juga menghadapi perubahan lain pada tubuh.
Berikut adalah beberapa perubahan rambut ibu hamil yang paling umum terjadi, dan cara mengelolanya.
1. Rambut yang Tumbuh Lebih Cepat dari Biasanya Selama Kehamilan
Pada minggu ke-20 kehamilan, rambut ibu hamil mungkin terasa lebih tebal dan terlihat lebih berkilau serta lebih sehat dari biasanya. Mungkin juga tumbuh lebih cepat. Kuku juga cenderung tumbuh lebih cepat.
Bunda harus dapat menghargai hormon-hormon kehamilan itu karena membuat rambut tumbuh lebih cepat dan kecil kemungkinannya untuk rontok. Hal ini berkat dari sirkulasi darah yang meningkat, metabolisme yang meningkat, dan vitamin prenatal yang membawa lebih banyak nutrisi ke rambut dan kuku.
Seperti semua gejala kehamilan yang Anda alami, perubahan pada rambut dan kuku bersifat sementara. Bunda dapat mengendalikan pertumbuhan ekstra dengan membuat janji rutin dengan stylist. Namun pastikan, lakukan perawatan rambut yang cocok atau khusus ibu hamil.
2. Rambut yang Lebih Rentan Kusut Selama Kehamilan
Sementara ibu hamil ada yang mengalami penebalan rambut selama kehamilan, beberapa calon ibu lainnya memerhatikan perubahan tekstur rambut selama kehamilan. Ada yang mengalami lebih banyak rambut kusut.
Jika kondisi ini terjadi pada ibu hamil, Koni Bennett, penata rambut dan pemilik Vanity Boutique Salon merekomendasikan untuk beralih ke formula retensi kelembapan untuk sampo, kondisioner, dan serum dapat membantu kesehatan rambut. Saat mengaplikasikan produk pada rambut, fokuslah pada batang dan ujung rambut, yang cenderung lebih kering.
Jika Anda lebih suka gaya lurus, perlu diingat bahwa perawatan pelurusan kimia mungkin berpotensi tidak aman untuk bayi Anda selama kehamilan. Jadi, tanyakan kepada dokter atau spesialis kandungan sebelum menggunakannya.
3. Rambut yang Lebih Lepek dari Biasanya saat Hamil
Tingkatkan volume pada rambut lemas dengan semprotan tekstur atau mousse di bagian akar, lalu putar kepala Anda ke atas untuk mengeringkan rambut menggunakan pengaturan suhu terendah dengan sikat bundar berventilasi. Berhati-hatilah saat membungkuk dan berdiri kembali, karena Anda lebih rentan pusing saat ini.
“Mencuci rambut di malam hari, dan membiarkan rambut lepek Anda yang sudah kering bisa menjadi potongan rambut penambah volume yang Anda tidak pernah tahu Anda butuhkan,” catat Bennett.
“Poni tinggi membantu akar mempertahankan volume, sementara sanggul menambahkan ikal yang indah ke ujungnya,” tambahnya.
Langkah cerdas lainnya yang harus diambil termasuk menghindari kondisioner tanpa bilas, gel tebal atau pomade yang membebani rambut. Beberapa ahli mengatakan bilas air dingin cepat setelah menggunakan kondisioner dapat menutup kutikula rambut, serta menciptakan kilau alami. Jika itu tidak berhasil, cobalah sampo yang dilengkapi dengan kondisioner ringan. Sekali lagi, fokus pada ujung rambut, jangan pangkal rambut ya!
4. Rambut yang Lebih Kering dari Biasanya Selama Kehamilan
Pembersihan berlebihan menghilangkan minyak esensial pada rambut yang sudah kering. Jadi, jangan terlalu sering mencuci rambut jika Anda pernah mengalami rambut kering selama kehamilan. Selain itu, jangan lewatkan penggunaan kondisioner, karena rambut ekstra kering mendapat manfaat dari bahan pelembut yang kaya akan kelembapan setelah keramas.
Jika Bunda ingin mengeringkan rambut menggunakan hair dryer, selalu gunakan pengaturan panas terendah dan ingatlah untuk bersabar. Panas rendah biasanya membutuhkan waktu pengeringan yang lebih lama. Tingkatkan penggunaan sun protection juga dan selalu menggunakan kondisioner tanpa bilas dengan kandungan seng oksida (zinc oxide).
Jika Anda seorang perenang, basahi dan kondisikan rambut sebelum menyelam dan kenakan topi untuk lapisan perlindungan ekstra.
Artikel Terkait: 7 Produk Perawatan Rambut Ini Aman untuk Ibu Hamil dan Janin
5. Rambut yang Lebih Rapuh dari Biasanya selama Kehamilan
Beberapa ibu yang mengalami rambut kering selama kehamilan mungkin juga merasa lebih rapuh dan mudah patah. Atasi situasi ini dengan selalu mengkondisikan dan keramas dengan lembut tanpa menggosok.
Sebaiknya, keringkan rambut atau bungkus dengan handuk penyerap, dibanding menyalakan pengering rambut. Gunakan sisir bergigi lebar pada rambut basah untuk mencegah kusut. Hindari penggunaan sisir bergigi rapat atau sikat yang dapat menarik dan mematahkan helaian rambut yang halus.
“Untuk ibu dengan rambut bergelombang atau keriting, disarankan untuk memilih cornrows, kepang kotak, dan lilitan. Rambut rapuh biasanya mudah patah, jadi gaya ini cocok untuk jenis tekstur ini karena membiarkan rambut beristirahat tanpa dimanipulasi,” kata Bennett.
Ide lain untuk dicoba termasuk menata rambut Anda secara alami atau ditarik ke belakang dengan ikat rambut, daripada memakai gaya sanggul atau cepolan besar atau ikatan kuncir kuda tinggi.
6. Rambut yang Lebih Berminyak dari Biasanya selama Kehamilan
Meskipun hormon memicu rambut kering pada beberapa ibu hamil, beberapa perempuan lainnya memiliki tantangan yang berlawanan dan memerhatikan bahwa helai rambut mereka menjadi lebih rentan terhadap minyak.
Akan tetapi, jangan tergoda untuk terlalu sering mencuci rambut. Gunakan sampo exfoliating dan kondisioner penahan kelembapan untuk mengelola minyak tanpa menghilangkan kelembapan berlebihan dari rambut. Ini adalah cara cerdas untuk melewatkan produk dengan silikon, minyak, atau lanolin yang dapat membebani rambut. Usir penumpukan dengan sampo penjernih yang akan membersihkan kelebihan kondisioner dan produk penataan rambut.
7. Lebih Banyak Rambut Tumbuh dari Biasanya selama Kehamilan
Mendapati rambut tumbuh lebat di pipi, bibir atas, dan puting bisa menjadi gejala kehamilan yang tidak terduga. Sementara pertumbuhan rambut tubuh harus kembali ke pra-kehamilan normal pada tanda 6 bulan pascapersalinan, Anda mungkin bertanya-tanya bagaimana cara menghilangkan rambut baru yang tidak diinginkan dengan aman selama kehamilan.
Berikut beberapa langkah yang bisa dicoba dan apa yang harus Anda hindari:
Metode-metode ini sangat aman untuk rambut-rambut kecil di alis, dagu, bibir atas, dan puting. Anda dapat mencabutnya di kamar mandi sendiri atau pergi ke profesional ahli untuk sesi threading.
Jangan ragu untuk mencukur sesuai kebutuhan di area yang lebih luas seperti kaki, serta bagian wajah dengan pencukur manual atau elektrik. Selalu gunakan pisau baru, dan jangan berbagi pisau cukur dengan orang lain yang dapat membuat Anda terkena infeksi.
Kedua opsi ini boleh dicoba jika kehamilan tidak membuat kulit Anda terlalu sensitif. Akan tetapi, pastikan untuk tidak melakukannya di area sensitif, seperti hidung, telinga atau puting susu, area dengan varises, tahi lalat, atau kulit yang teriritasi atau terbakar sinar matahari. Waxing atau sugaring di salon biasanya merupakan pilihan terbaik saat hamil, karena ukuran baru Anda dapat membuat jangkauan area tertentu lebih sulit di rumah.
Krim penghilang bulu mungkin tampak mudah digunakan. Akan tetapi, ini tidak jelas apakah aman digunakan selama kehamilan. Reaksi alergi jarang terjadi, tetapi aromanya tidak sedap. Jadi, hindari menggunakan obat penghilang rambut sampai bayi Anda lahir, atau paling tidak, periksa ke dokter terlebih dahulu untuk mendapatkan izin penggunaannya.
Bunda mungkin telah menggunakan pemutih sebelum hamil, tetapi ada kemungkinan kulit dapat menyerap bahan kimia tersebut. Tanpa studi yang dapat diandalkan mengenai keamanannya, hindari produk ini untuk sekarang.
- Laser hair removal dan elektrolisis
Solusi menghilangkan rambut permanen seperti ini belum cukup dipelajari untuk mengetahui apakah mereka aman selama kehamilan. Tetapi, yang terbaik adalah menunggu sampai setelah bayi lahir untuk menggunakan metode ini.
Artikel Terkait: 7 Gaya Rambut Untuk Ibu Hamil
Itulah beberapa perubahan rambut pada ibu hamil yang sering muncul di masa kehamilan. Umumnya, rambut akan kembali ke kondisi semula pada 3 bulan pasca persalinan. Bahkan, sebagian ibu akan mengalami kerontokan rambut setelah melahirkan bayinya. Jangan khawatir jika Bunda mengalaminya. Namun jika kondisi semakin memburuk, segera konsultasikan pada dokter atau ahli di bidangnya.
***
Baca Juga:
5 Artis Konsumsi Kacang Hijau Saat Hamil, Benarkah Bikin Rambut Bayi Lebat?
Selain Nadine Chandrawinata, Ini 4 Artis yang Potong Rambut Saat Hamil
Potong rambut saat hamil sebabkan cacat janin, mitos atau fakta?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.