Tidak dapat dipungkiri bahwasannya kehamilan akan membawa sejumlah perubahan psikologis pada ibu hamil. Perubahan hormon yang terjadi di dalam tubuh ibu hamil akan menyebabkan beberapa gangguan kehamilan yang sangat tidak nyaman dan terkadang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
Dengan mengetahui tingkat perubahan psikologis ibu hamil di tiap trimesternya, Parents bisa lebih menghadapi tantangan seperti ini. Apa saja tahapan perubahan psikologi saat hamil? Yuk, simak di sini informasinya.
Perubahan Psikologis Ibu Hamil di Tiap Trimesternya
Perubahan Psikologis yang Terjadi pada Trimester Pertama
Ibu hamil dengan usia kandungan trimester pertama biasanya mengalami beberapa gejala seperti:
- morning sickness
- mual
- muntah
- sakit dan nyeri di tubuh bagian bawah serta persendian
- sembelit atau konstipasi
- menunjukkan keinginan terhadap makanan tertentu atau sebaliknya
- mulas dan gangguan pencernaan
- sakit punggung
- sering merasa lelah
- intensitas buang air kecil menjadi lebih sering
- kram kaki
- kulit menjadi gatal
- sesak napas
- varises
- bengkak di sekitar pergelangan kaki atau tangan
- payudara membesar dan terkadang disertai nyeri
Gangguan-gangguan tersebut bisa menyebabkan perasaan ibu hamil di trimester pertama menjadi tidak jelas. Di tahapan ini, ibu hamil sering merasakan perubahan suasana hati.
Untuk ibu yang baru pertama kali mengalami kehamilan, perubahan suasana seperti ini kadang disertai dengan gejala kecemasan ringan karena takut akan kehilangan buah hatinya.
Apalagi, saat hamil ada lonjakan hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh ibu. Kedua hormon ini ada untuk menyokong pertumbuhan buah hati. Akan tetapi, hal ini juga menyebabkan ibu hamil jadi mudah merasa lelah, pelupa, kesal, pemarah, depresi, dan berbagai emosi negatif lainnya.
Mengonsultasikan semua keluhan yang dialami kepada dokter kandungan akan sangat membantu ibu hamil untuk menghadapi perubahan mental dan fisik yang terjadi.
Cara Mengatasi Gangguan dari Perubahan Mental dan Fisik di Trimester Pertama
1. Mengelola waktu dengan baik
Memiliki sejumlah kegiatan memang baik selama kehamilan. Akan tetapi, penting untuk tetap memiliki waktu istirahat yang cukup sekitar 8 jam setiap harinya.
2. Mencari dukungan
Ibu hamil memerlukan dukungan penuh dari keluarga terdekatnya. Katakan dengan keluarga saat Bunda membutuhkan bantuan untuk menjaga anak atau untuk mengerjakan beberapa pekerjaan rumah tangga.
3. Memahami kebutuhan tubuh
Saat mengalami gangguan kehamilan di trimester pertama, ibu hamil tentu perlu mengetahui apa yang tubuhnya butuhkan untuk bertahan melaluinya. Penuhi kebutuhan hidrasi tubuh, makan makanan seimbang, dan istirahat yang cukup.
4. Melakukan yoga dan Meditasi
Yoga dan meditasi menjadi salah satu hal yang baik untuk dilakukan. Bunda juga bisa sekalian memelajari beberapa gerakan senam kehamilan dan latihan pernapasan yang bisa berguna saat persalinan nanti.
Perubahan Psikologis yang Terjadi pada Trimester Kedua
Gangguan kehamilan yang sangat membuat tidak nyaman akan berkurang seiring meningkatnya umur kehamilan sehingga kondisi mental Bunda perlahan menjadi seimbang dibandingkan sebelumnya.
Akan tetapi, Bunda mulai merasakan efek dari perubahan fisik yang mulai kentara. Sebagian ibu hamil di tahapan ini mungkin akan mengalami gejala pelupa dan menjadi kurang teratur dibandingkan biasanya.
Cara Mengatasi Perubahan Mental dan Fisik di Trimester Kedua
1. Menyiapkan mental untuk segala kemungkinan buruk
Biasanya, di umur trimester kedua seperti ini dokter kandungan akan melakukan beberapa tes untuk memeriksa kondisi kelainan janin, misalnya kemungkinan cacat lahir atau down syndrome. Mempersiapkan diri dengan segala kemungkinan buruk bisa membuat ibu hamil menjadi lebih kuat.
2. Memperkuat ikatan dengan keluarga dan pasangan hidup
Ikatan dengan keluarga dan pasangan sangat menentukan kualitas serta kesiapan ibu hamil dalam menghadapi kehamilannya. Dengan memiliki support system yang kuat, ibu bisa menikmati kehamilannya dengan maksimal.
3. Menerima dan mencintai diri sendiri
Perubahan fisik yang dialami ibu hamil terkadang membuat mereka menjadi tidak percaya diri. Jika hal ini sangatlah mengganggu, berkonsultasilah dengan dokter tentang olahraga yang boleh dilakukan dan sesuai dengan kondisi fisik Bunda.
Perubahan Psikologis yang Terjadi pada Trimester Ketiga
Di tahapan trimester terakhir ini, biasanya ibu hamil akan mengalami kecemasan ringan tentang persalinan. Apalagi, ketika mendengar begitu banyak cerita mengerikan tentang persalinan dari teman-teman dan keluarga, ibu hamil bisa lebih merasa takut serta khawatir.
Selain itu, gangguan kehamilan yang umum terjadi di tahapan ini adalah rasa nyeri yang mendera seluruh tubuh, mulai dari punggung, leher, kaki, tulang rusuk, yang mungkin akan membawa pengaruh buruk pada suasana hati ibu hamil.
Cara Mengatasi Perubahan Mental dan Fisik di Trimester Ketiga
1. Mengatur tingkat kecemasan
Dibandingkan merasa cemas dengan datangnya persalinan, Bunda bisa menyibukkan diri dengan persiapan persalinan, seperti melakukan yoga, latihan pernapasan, dan rutin melakukan meditasi agar tubuh dan hati tetap tenang menyambut datangnya hari persalinan.
Tingginya hormon stres justru dapat membuat risiko keguguran menjadi lebih tinggi.
2. Melakukan kontrol dan konsultasi secara rutin dan teratur dengan dokter kandungan
Di tahapan kehamilan trimester ketiga, kontrol dan konsultasi ke dokter kandungan menjadi lebih penting. Tanyakan pada dokter tentang perubahan tubuh Bunda dan kegelisahan terkait persalinan.
3. Mempersiapkan kedatangan buah hati
Kegiatan mempersiapkan kedatangan buah hati sebenarnya bisa mengalihkan fokus Bunda dari segala perasaan cemas dan khawatir.
Pada akhirnya, Parents sangat perlu untuk mengetahui bagaimana perubahan fisik akan memengaruhi psikologi ibu hamil. Dengan mengetahui dan bisa mengantisipasinya dengan tepat, Bunda bisa menikmati masa kehamilan sebaik-baiknya.
Baca juga:
15 Pantangan Ibu Hamil saat Memasuki Trimester Akhir, Catat Bun!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.