Pernahkah Bunda merasa sangat mudah untuk lupa atau ceroboh ketika hamil? Hal ini menjadi salah satu keluhan umum yang dialami pada kehamilan. Selain perubahan pada tubuh, perubahan pada otak juga terjadi saat hamil.
Menurut penelitian, kehamilan dapat berdampak pada cara kerja otak. Fenomena ini kerap disebut sebagai pregnancy brain. Biasanya, setelah melahirkan atau saat kehamilan berakhir, cara kerja otak akan berangsur-angsur kembali normal seperti sedia kala.
Apa yang mengakibatkan pregnancy brain?
Sebagian studi memang mendukung adanya gagasan bahwa ada beberapa perubahan signifikan yang terjadi pada otak selama kehamilan, namun penyebab perubahan neurologis ini belum sepenuhnya jelas.
Dikutip dari Very Well Family, ada beberapa faktor yang diduga dapat menyebabkan pregnancy brain ini.
1. Hormon
Gejala-gejala yang terjadi saat kehamilan, contohnya mual-mual dan kaki bengkak, disebabkan oleh perubahan hormon yang dialami tubuh. Dengan demikian, bukan tidak mungkin bahwa hormon kehamilan bisa menjadi penyebab perubahan cara kerja otak.
Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa peningkatan kadar hormon yang hadir selama tahap kehamilan dapat memengaruhi area otak yang berperan dalamtugas memori tertentu.
Sebuah studi menemukan bahwa perempuan yang sedang hamil memiliki tes skor lebih rendah dalam tes memori spasial dibandingkan yang tidak hamil. Gangguan ingatan ini juga cenderung bertambah buruk seiring dengan berlanjutnya kehamilan.
2. Tidak mendapatkan tidur yang cukup
Selama hamil, seringkali Bunda merasa tidak nyaman sehingga untuk tidur pun menjadi sulit. Tidak mendapatkan tidur cukup dapat berdampak kepada perubahan cara kerja otak.
Tidak hanya ibu hamil, ibu dengan bayi yang baru lahir juga cenderung tidak tidur cukup sehingga lebih mudah lupa dan susah fokus.
3. Stress
Menjadi orangtua baru dapat menimbulkan stress. Stress sendiri juga bisa berperan dalam pregnancy brain ini. Penelitian membuktikan bahwa tingkat kecemasan dapat meningkat saat kehamilan tengah berproses dan akan semakin tinggi pada saat setelah melahirkan.
Perubahan apa saja yang terjadi pada otak saat hamil?
Dikutip dari Halodoc, kehamilan hanya mengubah apa yang menjadi perhatian dan prioritas ibu hamil. IQ sama sekali tidak terpengaruh akan kehamilan. Perubahan hormon dapat mempengaruhi saraf dan sirkuit otak.
Sebagian besar bukti dari kasus-kasus yang sudah terjadi selama ini menunjukkan bahwa perempuan memang akan mengalami penurunan dalam berbagai keterampilan kognitif selama kehamilan. Hal ini berdampak pada beberapa hal, diantaranya sebagai berikut
1. Kemampuan memori, mengingat dan mengenali
Sebagai contoh, satu meta-analysis pada tahun 2007 melihat pada 14 studi berbeda yang membandingkan kemampuan mengingat antar ibu hamil, perempuan yang baru melahirkan, dan perempuan yang sedang tidak hamil. Yang ditemukan adalah ibu hamil mengalami gangguan ingatan yang cukup signifikan.
Sindrom mudah lupa pada ibu hamil ini disebabkan oleh peningkatan hormon okstosin yang mempengaruhi komunikas sel-sel saraf di otak. Menurut The British Journal of Psychiatry, sindrom ini hanya terjadi pada masa trimester ketiga.
Namun, kemampuan ibu dalam mengenali sesuatu atau kemampuan rekognisi meningkat saat hamil dan akan turun saat setelah melahirkan nanti. Ibu hamil akan dengan lebih mudah mengenali perasan takut, marah, dan ketidaksukaan.
Peningkatan kemampuan ini membantu ibu untuk memastikan keselamatan bayi yang dikandungnya.
2. Memprioritaskan bayi dibanding diri sendiri
Selama kehamilan, ‘materi abu-abu’ otak akan menyusut. Dilansir dari Antara News, ‘Materi abu-abu’ adalah korteks serebral, yaitu lapisan terluar otak yang memainkan peran penting dalam memori, perhatian, kesadaran persepsi, pikiran, bahasa, dan alam bawah sadar manusia.
Area yang kosong tersebut akan diisi oleh hal yang lebih prioritas untuk ibu hamil yaitu ikatan emosional dengan bayi dan kognisi sosial. Dengan demikian, ibu hamil akan lebih fokus untuk memprioritaskan kebutuhan bayi dan memiliki ikatan yang kuat dengan bayinya.
Mengapa terjadi perubahan pada otak saat hamil?
Tubuh mempersiapkan dirinya untuk kehadiran bayi. Menurut Donnica Moore, dikutip dari WebMD, kemampuan memori yang menurun ini berguna agar sang ibu melupakan hal-hal yang lain dan fokus untuk merawat bayinya.
Otak akan berubah untuk meningkatkan aktivitas di sisi emosionalnya. Berdasarkan teori, hal ini akan membuat ibu mudah untuk bonding dengan bayinya ketika ia lahir nanti. Perubahan hormon estrogen, prolactin, dan oksitosin juga dapat menolong untuk membentuk otak perempuan untuk dapat merespon apa yang bayi butuhkan.
Jika Bunda merasa sangat pelupa dan ceroboh saat hamil, tidak perlu khawatir. Sesungguhnya perubahan pada otak saat hamil terjadi agar ibu bisa lebih responsif saat merawat bayi kelak.
Sumber: Very Well Family, Halodoc, Scientific America, What to Expect
Baca juga:
Mengenal Apa Itu Pregnancy Brain, Sering Lupa dan Susah Fokus pada Ibu Hamil
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.