Mencari informasi seputar seks memang masih menjadi hal yang tabu di sejumlah kalangan masyarakat. Padahal mengetahui tentang seks tak hanya diartikan tentang hal yang buruk atau negatif saja. Sebagai solusinya mereka memercayakan mesin pencari Google untuk mendapatkan jawaban dari sejumlah pertanyaan tentang seks.
Dari berbagai macam penelusuran tentang manfaat kesehatan dari aktivitas seksual, hingga mengapa Anda atau pasangan mungkin merasa sakit selama atau setelah berhubungan seks, Anda mungkin telah menelusuri sesuatu tentang seks di Google. Namun apakah Anda mendapatkan jawaban yang Anda butuhkan?
Para ahli di bidang kesehatan pun merinci mengenai jawaban dari pertanyaan seputar seks yang kerap dicari di laman pencarian itu. Mungkin, beberapa jawaban dapat berbeda tergantung jenis kelamin seseorang, usia, orientasi seksual dan sejumlah faktor lainnya.
Secara umum, para ahli kesehatan termasuk dokter dan profesor yang berpengalaman menanggapi sejumlah pertanyaan terkait seks. Berikut setidaknya ada enam pertanyaan terkait hubungan seks paling umum yang diketik oleh para pengguna melalui pencarian laman Google dilansir USA Today.
6 Pertanyaan tentang Seks yang Paling Dicari Di Google
1. Apa berhubungan seks itu sehat?
Menurut Jewel Kling, ketua divisi penyakit dalam kesehatan wanita di Mayo Clinic Arizona, kesehatan seksual adalah bagian penting kesehatan. Dalam beberapa laporan, seks mampu meningkatkan komponen kimia otak yang meningkatkan perasaan bahagia dan menurunkan stres.
“Aktivitas fisik yang teratur sangat penting untuk kesehatan yang baik. Untuk orang yang aktif secara seksual dan teratur, kemungkinan itu berkontribusi pada aktivitas fisik mereka,” ujar Kling seperti dikutip dari USA Today.
Riset di Journal of Epidemiology and Community Health menemukan fakta bahwa seks juga dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Sebuah studi dari British Journal of Cancer menemukan fakta seks dapat mengurangi risiko kanker.
Di samping itu, kesenangan yang didapatkan dari hubungan seks juga memiliki manfaat kesehatan yang mendukung pelepasan endorfin dan membangun keharmonisan rumah tangga.
Di sisi lain, Justin Garcia, direktur eksekutif di Kinsey Institute mengatakan, manfaat kesehatan dari hubungan seks sebagian besar berdampak positif, tapi tidak selalu.
Ada hal-hal yang justru bisa memengaruhi kondisi mental, seperti seks terjadi di bawah paksaan atau tanpa persetujuan yang berdampak buruk secara psikologis.
Artikel terkait: Agar Pernikahan Sehat, 5 Topik Seks Ini Perlu Dibicarakan dengan Pasangan
2. Pertanyaan tentang seks: Apa bercinta setiap hari itu sehat?
Kuantitas berhubungan seks dapat digambarkan menjadi dua mata pisau.
“Dapat menjadi masalah kalau kita tidak mengetahui apakah pasangan puas,”kata Garcia.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa ada semacam titik kritis ketika dilakukan terlalu sering. Idealnya, pasangan suami istri dapat berhubungan seks dua kali dalam seminggu untuk mendapatkan manfaat yang positif bagi kesehatan dan hubungan.
“Jadi, apakah berhubungan seks secara teratur itu sehat? Ya,” lanjut Garcia.
Di sisi lain, manfaat berhubungan seks setiap hari atau secara teratur adalah pilihan bagi setiap pasangan.
“Jika mereka senang dengan seberapa banyak atau sedikit seks yang dilakukan, maka itu bagus,” papar Dr. Kling.
Seperti dilansir dari CNN, hubungan seks setiap hari mampu membawa aneka manfaat seperti tidur lebih nyenyak, jadi sarana olahraga, makin intim dengan pasangan, kemampuan kognitif terjaga, dan membangun mood baik.
3. Apa yang sebaiknya dilakukan setelah berhubungan seks?
Dalam berhubungan seks, risiko seseorang mengalami infeksi saluran kemih bisa terjadi. Buang air kecil setelah berhubungan seks dapat membantu mengurangi risiko penumpukan bakteri di saluran kemih.
Maka dari itu, para ahli menyarankan untuk ke kamar kecil setelahnya.
“Di luar itu, tidak ada yang spesifik,” kata Garcia.
Artikel terkait: Buang air kecil setelah berhubungan seks, mengapa penting dilakukan?
4. Pertanyaan tentang seks: Mengapa merasakan sakit saat berhubungan?
Dr. Kling menegaskan bahwa Anda seharusnya tidak merasakan sakit atau nyeri setelah berhubungan seks. Pengalaman ini perlu diikuti evaluasi atau pemeriksaan dari dokter atau tenaga profesional.
Garcia mengatakan, ada berbagai hal yang bisa menyebabkan rasa sakit, mulai dari kondisi medis hingga bagaimana Anda berhubungan seks.
“Kalau Anda merasakan sakit, satu hal yang perlu dipikirkan adalah, apa Anda benar-benar melakukan foreplay? Apa Anda cukup terangsang? Apa terlubrikasi?” katanya.
Jika hal-hal di atas belum terpenuhi, maka mungkin timbul rasa sakit setelah berhubungan seks.
Artikel terkait: Vaginismus, Penyebab Bunda Kesakitan Saat Berhubungan Intim dengan Suami
5. Apa boleh berhubungan seks saat hamil?
Kling dan Garcia sepakat bahwa hubungan seks selama kehamilan tidak jadi soal. Garcia menambahkan, pada ibu dengan kehamilan berisiko disarankan untuk terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter kandungan yang menangani.
Pasalnya, dokter kandungan akan meninjau kondisi tubuh, masalah kesehatan atau faktor lainnya pada ibu hamil.
“Seks selama kehamilan benar-benar aman. Tapi orang dengan kehamilan berisiko tinggi mungkin perlu saran dari dokter sebagai langkah pencegahan,” begitu ungkap Garcia.
Menurut laman Mayo Clinic, berhubungan intim selama masa kehamilan tidak memengaruhi janin, kecuali ada indikasi kelahiran prematur atau masalah plasenta.
6. Pertanyaan tentang seks: Bolehkah berhubungan saat haid?
Sebagian besar bukti secara medis, hubungan intim bisa dilakukan ketika perempuan sedang menstruasi. Tapi perlu diingat, ada aspek psikologis yang berkaitan dengan norma dan agama yang berlaku terkait larangan aktivitas seks dan menstruasi.
Selain itu, aktivitas seksual yang dilakukan ketika menstruasi juga berkaitan dengan kehamilan dan risiko infeksi menular seksual.
***
Nah, itulah beberapa pertanyaan seputar seks yang sering dicari di laman Google beserta jawaban dari para ahli. Semoga informasi di atas bermanfaat, ya, Parents!
Baca juga:
https://id.theasianparent.com/keputihan-setelah-berhubungan
https://id.theasianparent.com/seks-setelah-menopause
https://id.theasianparent.com/berdarah-setelah-berhubungan