Aktivitas seks dalam sebuah pernikahan tentu saja pentin. Sebab tak hanya mendekatkan hubungan fisik, pun secara emosional. Hal yang tak kalah penting adalah pembicaraan seks pasangan. Komunikasikan apa yang saling dibutuhkan satu sama lain. Dengan demikan, kehidupan seks yang sehat tentu saja bisa diwujudkan.
Sayangnya, komunikasi tentang seks kerap mengalami hambatan. Bahkan ada yang masih menganggapnya tabu, tak pantas dibicarakan meskipun antara pasangan suami istri.
Padahal, pakar psikolog pernikahan selalu mengingatkan pentingnya keterbukaan, Termasuk dalam membicarakan beberapa topik terkait seks yang perlu dikomunikasikan bersama pasangan.
Apa saja? Simak penjelasannya di bawah ini.
5 Pembicaraan Seks Pasangan yang Penting Dibahas
Apa yang ada di pikiran Parents jika berbicara soal seks? Persoalan ini agaknya masih dianggap tabu di Indonesia, bahkan sekalipun mereka yang terlibat obrolan adalah pasangan suami istri. Kebanyakan pasutri menghindari obrolan soal seks karena topik ini dinilai sensitif.
Padahal, pembicaraan soal seks sangat penting karena membantu kita memahami keinginan pasangan. Nah, berikut ini 5 topik soal seks yang perlu Parents mulai bicarakan bersama pasangan. Apa saja?
1. Kenyamanan
Kunci seks yang hebat adalah eksplorasi. Namun, sebelum melakukan penjelajahan, ada hal yang tak kalah penting, yaitu kenyamanan kedua belah pihak. Masing-masing orang memiliki batasan terkait seks yang tak bisa disamakan.
Nah, Parents perlu membicarakan soal ini bersama pasangan.
Sekali waktu, tanyakan kepada pasangan, apakah seks yang selama ini kalian lakukan membuat pasangan merasa nyaman atau justru sebaliknya. Dengan demikian, Parents bisa menentukan mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan demi mencapai kepuasan bersama.
2. Frekuensi
Tak ada acuan seberapa sering hubungan seks yang perlu dilakukan oleh pasutri. Bagi yang sedang aktif, berhubungan seks bisa dilakukan setiap hari. Namun, ada pula yang memiliki aktivitas seksual lebih sedikit.
Frekuensi berhubungan intim memang bersifat relatif tiap pasangan. Oleh sebab itu, penting bagi Parents untuk membicarakan berapa kali idealnya melakukan hubungan seks bersama pasangan.
Apakah satu kali seminggu, tiga kali seminggu, atau bahkan minimal satu kali selama sebulan. Semua tergantung kebutuhan masing-masing pasangan. Jadi, sebaiknya bicarakan tentang hal ini bersama pasangan agar tidak terjadi kesalahpahaman.
3. Batasan
Sumber: Shutterstock
Setiap orang memiliki batasan, bukan? Termasuk segala hal yang hubungan seks. Sebagai contoh, batasan akan fantasi seksual yang yang bisa diwujudkan bersama. Atau mungkin, menyaksikan video porno?
Apapun itu, pasangan suami istri tentu saja perlu mengetahui batasan, sejauh mana pasangan akan merasa nyaman dan tidak. Prinsipnya, seks bersifat equal.
Kewajiban baik suami atau istri tentu saja memastikan pasangannya untuk merasa nyaman, dan tidak melanggar apa yang telah ditetapkan sebagai batasan. Hubungan seks justru bisa semakin nikmat apabila Anda terbuka soal ini dengan pasangan.
4. Masalah Disfungsional
Sumber: Shutterstock
Parents memiliki masalah disfungsional seksual? Ini bukan akhir dari segalanya. Justru masalah tersebut harus segera dibicarakan bersama pasangan.
Apabila memiliki masalah disfungsional seperti ejakulasi dini, vaginismus, atau masalah lainnya, hal pertama yang perlu Parents lakukan adalah berbicara sejujurnya dengan pasangan.
Jangan pernah berpikiran untuk memendam masalah ini sendirian. Hal ini akan membuat Parents merasa tidak nyaman dan akhirnya mengganggu hubungan seksual. Konon, hubungan seksual yang terganggu bisa memicu perselisihan di antara pasangan suami istri. Jadi, tak mau bertengkar kan? Biasakan untuk bersikap jujur dan terbuka ya termasuk soal masalah disfungsional seksual dengan pasangan.
Pasangan yang baik tentu mau mengerti dengan keadaan Parents dan mencari jalan keluar terbaik untuk setiap masalah.
5. Saat Tidak Mau Melakukan Hubungan Intim
Parents pernah merasa terpaksa melakukan hubungan intim padahal sebenarnya sedang tidak ingin? Atau melakukan fake orgasm atau pura-pura orgasme yang acap kali dilakukan pihak perempuan?
Ini bukan hal yang baik, lho. Terkadang, ada saat dimana kita lebih memilih untuk berpelukan dengan pasangan, sekadar mengobrol tanpa perlu melakukan seks. Nah, apabila Parents sedang merasa tidak ingin berhubungan intim, katakan yang sejujurnya kepada pasangan.
Jangan memendam apalagi sampai merasa terpaksa harus melakukannya. Jika ini dibiarkan terus menerus maka akan menjadi bom waktu yang bisa memicu perselisihan di kemudian hari bersama pasangan. Beranikan diri untuk mengatakan tidak. Sekalipun terdengar sulit. Semua demi kebahagiaan Parents sendiri.
Nah, itu tadi lima hal soal seks yang perlu Parents mulai bicarakan bersama pasangan. Apakah ada yang sudah pernah Anda bicarakan sebelumnya? Yuk, mulai komunikasi yang sehat bersama pasangan agar semakin bahagia!
****
Baca juga:
5 Tips Melakukan Seks Romantis yang Perlu Anda Coba
Bercinta pada Malam Jumat, Benarkah Sunnah Rasul? Begini Penjelasannya
Tahan Dulu! 7 Kondisi yang Bikin Bunda Dilarang Berhubungan Intim
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.