Melakukan hubungan seks setelah menopause, mungkinkah? Tentu saja Bunda bisa melakukannya jika ingin.
Ada banyak kesalahpahaman terkait menopause dan seks, seperti libido yang menurun seiring bertambahnya usia atau bermasalah dengan lubrikasi.
Faktanya, setiap wanita berbeda. Bisa saja seorang wanita mengalami kesulitan dalam hubungan seksual setelah menopause, sementara yang lain tidak sama sekali.
Umumnya menopause terjadi pada usia akhir 40-an atau awal 50-an. Namun, bisa juga terjadi pada usia yang lebih muda atau dikatakan sebagai menopause dini.
Jelang menopause, biasanya wanita takut tidak bisa berhubungan intim atau tak lagi bisa memuaskan suami.
Jangan khawatir, Bunda masih bisa melakukannya kok. Kali ini theAsianparent akan memberikan beberapa tips untuk membantu Bunda mendapatkan hasil maksimal dari hubungan seks setelah menopause.
Jika belum mengalami menopause, maka tips ini dapat membantu Bunda untuk mempersiapkannya.
Tips Seks Setelah Menopause
1. Gunakan Pelumas, Sekalipun Vagina Tidak Kering
Setelah menopause, biasanya vagina menjadi lebih kering. Gunakan pelumas sebelum memulai, bahkan meski vagina tidak kering. Pelumas dapat membantu suami istri berhubungan dengan durasi yang lebih lama dari biasanya.
Jika vagina cenderung mengering lebih cepat pada posisi tertentu, pelumas dapat memberi sedikit bantuan sehingga Anda bisa melakukan hubungan seks yang lebih berani.
Artikel Terkait: 5 Lubricant Terbaik untuk Sesi Bercinta Tak Terlupakan, Wajib Coba!
2. Bereksperimen dengan Mainan (sex toy)
Jika Anda mulai merasa bosan dengan seks, terutama setelah melakukannya bertahun-tahun, inilah saatnya menambahkan bumbu dalam bercinta.
Jika sepuluh tahun lalu malu melakukannya, lakukan sekarang.
Bereksperimen dengan mainan seks. Cobalah melakukan sesuatu yang liar dan gila. Sudah pernah mencoba vibrator? Kenapa tidak mencoba yang lain, ayunan seks misalnya?
Menopause dapat mempersulit orgasme. Nyebelin memang. Mainan mungkin bisa merangsang istri dengan cara yang tidak bisa dilakukan penis sehingga ketika terjadi intercourse, istri bisa mendapatkan orgasme yang luar biasa seperti yang dulu waktu masih muda.
Jadi orgasme itu masih mungkin hanya perlu sedikit bantuan ekstra.
3. Lakukan Senam Kegel untuk Membantu Hubungan Seks Setelah Menopause
Senam kegel diketahui dapat memperkuat otot-otot dasar panggul. Ini berarti Anda akan mengalami lebih sedikit inkontinensia (kencing yang menetes ketika tertawa atau batuk).
Kegel juga membantu wanita mengurangi kemungkinan mengalami rasa sakit saat berhubungan seks, efek samping lain yang umum terjadi setelah menopause.
Bagaimana caranya? Untuk memulai, saat sedang kencing, cobalah menahan aliran air seni di tengah-tengah. Jika Bunda berhasil menghentikan aliran, maka Bunda telah mengaktifkan otot yang benar.
Sekarang, kencangkan otot-otot yang sama ketika tidak kencing. Dengan begitu Bunda sudah melakukan Kegels dengan benar.
Mulailah dengan mengencangkan otot selama sekitar lima detik, kemudian rileks selama lima detik. Lakukan ini sekitar empat atau lima kali.
Lalu, tingkatkan menjadi 10 detik. Pastikan bernafas dengan normal dan jangan mengencangkan otot lain, seperti otot perut, paha, atau pantat. Lakukan sebanyak 3 set (10 repetisi) setiap hari.
4. Hindari Stres
Salah satu pembunuh libido terbesar, dan salah satu pengaruh negatif terbesar pada bagaimana fungsi tubuh kita, adalah stres.
Mengkhawatirkan tentang seks yang rumit, vagina kering dan ketakutan lainnya hanya akan merugikan diri sendiri. Jika Bunda stress, justru tidak akan bisa menikmati hubungan seksual dan bahkan menurunkan libido.
Daripada mengkhawatirkannya, lakukan langkah-langkah aktif untuk mengubahnya. Keluarkan mainan seks dan lube, lakukan senam kegel, dan coba bayangkan fantasi yang panas saat bersama pasangan.
5. Konsultasi dengan Terapis Seks
Jika semua usaha di atas belum membuahkan hasil dan libido masih rendah, bisa dipertimbangkan untuk bertemu dengan terapis seks.
Seorang terapis seks dapat membantu mengungkap apa yang mungkin mengganggu pada tingkat bawah sadar yang mencegah Bunda menikmati hubungan intim.
Terapis juga dapat menawarkan tips tambahan tentang hal-hal untuk dicoba di kamar tidur, atau mungkin bahkan prosedur medis seperti terapi hormon atau laser, untuk membuat Bunda kembali menikmati waktu bersama di ranjang.
Artikel Terkait: 12 Rekomendasi Kondom Terbaik, Aman dan Nyaman
6. Rutin Melakukan Hubungan Seks Setelah Menopause
Oke, yang ini mungkin terdengar konyol, tapi ini adalah hal terbaik yang dapat Bunda lakukan, yaitu tetap berhubungan seks.
Bunda mungkin merasa kesal oleh hubungan seks, terutama setelah pengalaman buruk. Tetapi salah satu cara terbaik untuk mengurangi efek menopause adalah dengan melakukan hubungan seks.
Vagina memiliki otot di dalamnya, sama seperti bagian lain dari tubuh Anda. Dan cara terbaik untuk mempertahankan elastisitasnya adalah dengan melatih otot-otot itu.
Semakin sering berhubungan seks, akan mendorong stimulasi aliran darah ke vagina secara teratur. Ini menjaga elastisitas dan kedalaman vagina, serta bentuk vagina.
***
Jadi, masih bersemangat untuk berhubungan seks setelah menopause? Semoga tipsnya bermanfaat.
Sumber: betterhelp
Baca juga:
Perubahan vagina sejak masa pubertas hingga menopause, manakah yang sedang Bunda alami?
9 Cara Mempersiapkan Diri untuk Menghadapi Menopause
Tunda menopause dengan rutin berhubungan intim, mungkinkah?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.