Intrauterine Insemination (IUI) atau inseminasi buatan merupakan salah satu alternatif yang bisa dipilih bagi pasangan suami istri yang sedang merencanakan program hamil. Namun, kapan seseorang membutuhkan IUI dan apa saja syarat persiapan inseminasi agar berhasil?
Sebelum membahas mengenai keberhasilan inseminasi, Parents tentu saja perlu mengetahui dulu bagaimana proses inseminasi ini dilakukan. Seperti yang dijelaskan dokter spesialis kandungan, dr. Ivander Utama F.MAS, SpOG, Msc, dalam akun Youtube pribadinya, IUI dilakukan untuk meningkatkan peluang kehamilan.
Inseminasi merupakan sebuah teknologi untuk membantu pasnagan suami istri yang belum bisa mendapatkan keturunan secara hamil alami. Inseminasi ini dilakukan dengan cara cara menyemprotkan sperma lelaki yang sebelumnya telah dipilih dengan kualitas terbaik ke dalam rongga rahim. Pada inseminasi, proses pertemuan antara sperma dan sel telur tetap terjadi di dalam tubuh perempuan sehingga sering kali disebut pembuahan semi alami.
“Inseminasi sendiri adalah suatu proses untuk meningkatkan kemungkinan hamil, dengan cara kita mengolah sperma dari laki-laki untuk kemudian kita letakkan di dalam rahim pada saat masa subur,” ungkap Ivander dalam video youtube-nya.
Kapan inseminasi buatan dilakukan?
American Pregnancy mengatakan bahwa alasan paling umum dilakukannya proses IUI adalah karena adanya masalah pada jumlah sperma yang rendah, atau adanya penurunan mobilitas sperma untuk membuahi.
Namun IUI juga dapat dipilih sebagai perawatan kesuburan untuk kondisi berikut:
- Unexplained infertilility (Infertilitas yang tidak diketahui penyebabnya)
- Kondisi serviks yang tidak baik, termasuk masalah lendir serviks
- Cervical scar (jaringan parut serviks yang menghambat kemampuan sperma untuk memasuki rahim)
- Disfungsi ereksi
Agar tingkat keberhasilan inseminasi ini lebih besar, tentu saja ada beberapa hal yang perlu Parents perhatikan lebih dahulu seperti yang dipaparkan oleh dr. Ivander Utama F.MAS, SpOG, Msc,
Syarat persiapan inseminasi agar berhasil
Persiapan inseminasi agar berhasil #1 Jumlah sperma harus cukup.
dr. Ivander menjelaskan mengenai syarat IUI, salah satunya adalah jumlah sperma yang mencukupi untuk proses inseminasi.
“Untuk bisa melakukan inseminasi, harus ada syarat-syarat yang terpenuhi yaitu salah satunya adalah komponen sperma yang harus memenuhi kriteria untuk insem yaitu jumlahnya harus cukup,” ungkap Ivander.
Persiapan inseminasi agar berhasil #2. Wanita masih memiliki saluran telur yang baik
Selanjutnya, adalah kondisi saluran telur yang baik. “Selama ibunya masih memiliki saluran telur yang baik, maka inseminasi masih bisa dilakukan. Namun sering kali ada salah persepsi tentang inseminasi, yaitu banyak sekali yang menyangka inseminasi bisa dilakukan pada semua pasangan, padahal belum tentu,” ujar Ivander.
Mengapa tidak semua pasangan bisa melakukan IUI?
dr. Ivander mengatakan bahwa bila dua syarat di atas tidak terpenuhi, sebenarnya pasangan suami istri tidak bisa melakukan proses inseminasi.
“Syarat-syarat untuk inseminasi harus terpenuhi, yaitu harus memiliki jumlah sperma yang cukup dan juga harus memiliki telur yang bagus serta memiliki saluran telur yang bagus. Oleh karena itu tidak semua kandidat cocok untuk melakukan inseminasi,” tegasnya
Inseminasi atau program IUI selalu berhasil?
Memiliki keturunan, mungkin menjadi salah satu keinginan semua pasangan suami istri. Tak mengherankan, jika dalam kurun waktu satu tahun pasangan suami istri yang sudah melakukan aktivitas seks secara rutin namun belum memiliki anak, anak direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan tes kesuburan atau sejumlah pemeriksaan medis lainnya.
Kemudian, dokter kandungan akan merekomendasikan program yang bisa dilakukan, salah satunya adalah inseminasi. Namun, penting untuk diketahui bahwa program inseminasi ini tidak menjamin 100% kehamilan.
Dikatakan dr. Ivander, selama ini memang banyak pasangan yang over espektasi dengan inseminasi. Mereka berpikir dengan memiliki jumlah sperma yang banyak, saluran telurnya baik, masih muda, maka program inseminasi akan berhasil dilakukan,
“Padahal belum tentu, karena kemungkinan untuk hamil dengan inseminasi, kemungkinan pregnancy rate nya hanya sebesar 10-15%, maka tidak semua pasangan yang menjalani inseminasi langsung bisa hamil,” jelas Ivander.
Berapa kali inseminasi bisa dicoba?
Ditambahkan oleh dr.Ivander bahwa program inseminasi dapat dicoba sebanyak tiga kali, dan akan tergantung pada usia pasangan. Jika usianya sudah cukup lanjut, umumnya hanya bisa dicoba sebanyak satu hingga dua kali.
“Kenapa tidak boleh dicoba lebih dari empat kali? Karena pada saat yang keempat kali, biasanya pregnancy rate nya akan turun menjadi dibawah 7% atau 6%, karena itu inseminasi yang keempat mungkin sudah tidak layak lagi untuk dicoba,” tutup dr. Ivander.
Bagaimana Parents, jika tertarik untuk melakukan inseminasi, sebaiknya segera melakukan konsultasu dengan dokter kandungan. Atau Anda pernah melakukan inseminasi buatan? Bagaimana persiapannya? Share dengan kami di kolom komentar, yuk!
Referensi: American Pregnancy, Youtube
Baca juga:
7 Hal yang Sebaiknya Anda Lakukan Jika Program Hamil Tak Kunjung Berhasil
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.