Perkembangan Janin Usia 4 Minggu, Ini yang Harus Diperhatikan

undefined

Berapa ukuran janin dan gejala-gejala apa yang akan dirasakan di usia kandungan 4 minggu? Yuk, cari tahu di artikel ini, Bun.

Baru mengetahui bahwa Bunda sedang hamil dengan usia kandungan 4 minggu? Seperti apa perkembangan janin 4 minggu yang perlu Anda tahu?

Masa-masa hamil tentu saja sangat menyenangkan sekaligus mendebarkan. Apalagi jika ini merupakan kehamilan pertama. Benar tidak, Bun?

Umumnya, Bunda akan bertanya-tanya mengenai tumbuh kembang si kecil di dalam kandungan? Bagaimana kondisinya? Apakah perkembangannya sehat, sesuai dengan usia kandungan?

Berikut adalah beberapa hal penting yang harus Bunda ketahui seputar perkembangan janin dan kandungan usia 4 minggu.

Perkembangan Janin Usia 4 Minggu

perkembangan janin 4 minggu

Sumber: Freepik

Blastokista telah menyelesaikan perjalanannya dari tuba falopi menuju ke rahim Anda. Sesampainya blastokista di rahim, ia akan ‘menggali’ ke dalam lapisan rahim dan menempel di sana. Proses yang disebut implantasi ini juga terjadi di usia kandungan 4 minggu. 

Dikutip dari laman What to Expect, sebanyak 25% ibu akan mengalami apa yang disebut dengan perdarahan implantasi, yaitu perdarahan ringan yang terjadi ketika blastokista menempel masuk ke dinding rahim.

Perdarahan implantasi biasanya sangat sedikit dan berwarna merah muda terang, merah muda atau cokelat muda. Tak perlu khawatir karena ini tidak berbahaya, melainkan normal.

Segera setelah blastokista yang berupa bola kecil kumpulan sel itu menetap di rahim Bunda, ia akan mengalami pembelahan besar. Blastokista akan membelah menjadi dua kelompok. 

Setengah dari sel yang pertama akan menjadi embrio, yang akan berkembang menjadi janin. Sementara separuh lainnya akan membentuk plasenta, yang nantinya akan memberikan nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan oleh janin.

Kemudian kantung ketuban (amniotic sac) akan terbentuk di sekitarnya. Kantung ketuban ini berfungsi untuk melindungi janin dan membantu menjaga suhu janin agar tetap hangat.

Di minggu keempat ini pun kantung kuning telur (yolk sac) yang akan memberikan nutrisi yang dibutuhkan sang embrio dan memproduksi sel darah merah hingga plasenta sudah terbentuk sempurna dan mengambil alih tugasnya.

Embrio sekarang memiliki tiga lapisan sel berbeda yang akan tumbuh menjadi bagian khusus tubuh bayi, yaitu:

  • Lapisan dalam (endoderm), akan berkembang menjadi sistem pencernaan, hati, dan paru-paru bayi.
  • Lapisan tengah (mesoderm), akan segera menjadi jantung, organ seks, tulang, ginjal, dan otot bayi.
  • Lapisan luar (ektoderm), akan membentuk sistem saraf, rambut, mata, dan lapisan luar kulit bayi.

Seberapa besar ukuran bayi Bunda? Saat janin berusia 4 minggu, besarnya sudah sekitar 2 milimeter dan kurang lebih ukurannya hampir sama dengan sebutir biji wijen.

Artikel terkait: Makanan Ibu Hamil Yang Mungkin Berbahaya

Gejala Kehamilan Usia 4 Minggu

Berikut ini adalah ciri ciri hamil 4 minggu yang perlu Bunda perhatikan. 

perkembangan janin 4 minggu

Sumber: Freepik

1. Payudara Sensitif

Nyeri payudara bisa menjadi salah satu tanda awal kehamilan. Biasanya gejala ini dimulai sekitar 4 hingga 6 minggu dan berlangsung hingga trimester pertama. Bunda mungkin melihat payudara menjadi sedikit lebih besar atau puting menjadi lebih gelap.

Beberapa ibu hamil juga akan melihat urat biru atau ungu yang menonjol berkembang di payudara mereka pada awal kehamilan.

2. Kelelahan

Kelelahan adalah salah satu tanda awal kehamilan bagi sebagian besar ibu hamil. Rasa lelah yang disebabkan oleh peningkatan dramatis hormon progesteron ini memengaruhi hampir semua ibu hamil selama trimester pertama. 

3. Mual atau Muntah

Mual atau muntah tentu sangat mudah dikenali sebagai ciri ciri hamil 4 minggu. Namun, mual pada ibu hamil tak hanya terjadi di pagi hari, melainkan dapat menyerang kapan saja sepanjang hari. Biasanya hal ini dimulai sekitar 6 minggu kehamilan, tetapi bisa juga muncul dari usia kehamilan 4 minggu.

Hingga 80 persen ibu hamil mengalami mual selama kehamilan, dan sekitar setengahnya mengalami mual dan muntah.

Untuk mengatasinya, jangan lupa minum air putih yang cukup, pilih makanan yang tinggi kandungan protein dan hindari makanan yang berlemak, mengandung garam tinggi, dan pedas.

4. Kram Perut

Kram perut yang dirasakan selama kehamilan sering kali tidak perlu dikhawatirkan. Pada awal kehamilan, beberapa ibu hamil akan merasakan kram akibat implantasi, yaitu ketika telur yang dibuahi tertanam di dalam rahim. Kram perut juga mungkin akan disertai dengan perdarahan ringan yang disebut perdarahan implantasi.

Akan tetapi, kram perut yang muncul pada trimester pertama dan disertai dengan gejala lain seperti perdarahan berat bisa menjadi tanda adanya masalah seperti kehamilan ektopik atau keguguran.

5. Perubahan Mood

Hormon, stres, dan kelelahan akan berkontribusi pada perubahan suasana hati ibu selama kehamilan, dan yang paling kuat terjadi pada trimester pertama. 

Pergolakan emosi adalah hal yang wajar saat ini. Namun, jika perubahan suasana hati menjadi terlalu sering atau lebih intens, atau jika berlangsung lebih dari dua minggu, bicarakan dengan dokter.

Faktanya, 14 hingga 23 persen ibu hamil bisa mengalami depresi ringan hingga sedang selama kehamilan.

6. Gas dan Perut Kembung

Peningkatan kadar progesteron dapat memperlambat pencernaan sehingga menyebabkan gas dan perut yang kembung. Bunda juga mungkin menjadi lebih sering bersendawa atau kentut. Perut kembung juga bisa menjadi tidak nyaman, terutama jika mengenakan celana yang terlalu ketat.

7. Tidak Ada Gejala Sama Sekali

Jangan khawatir jika Bunda belum merasakan apa-apa minggu ini. Sekitar setengah dari ibu hamil baru akan mulai mengalami gejala kehamilan mulai dari minggu ke 5 hingga minggu ke 6. 

Artikel Terkait: 5 Susu Ibu Hamil Anti Mual Terbaik, Ada Favorit Bunda?

Cara Menjaga Kehamilan 4 Minggu

perkembangan janin 4 minggu

Sumber: Freepik

1. Lakukan Tes Kehamilan

Jika Bunda belum melakukannya, lakukan tes sekarang untuk memastikan bahwa Bunda hamil. Untuk hasil yang paling akurat, tunggu beberapa hari setelah Bunda melewatkan menstruasi sebelum  melakukan tes kehamilan.

Gunakan urine pertama di pagi hari agar kadar hCG lebih terkonsentrasi, dan ikuti petunjuk pada tes uji kehamilan dengan cermat. Jika Bunda mendapatkan hasil negatif tetapi menstruasi masih belum datang, tunggu beberapa hari dan tes lagi.

2. Buat Janji dengan Dokter

Ketika Bunda mendapatkan tes kehamilan positif, segera hubungi dokter atau bidan Anda dan jadwalkan pertemuan pranatal pertama Anda.

Beberapa dokter mungkin akan menjadwalkan kunjungan prenatal pertama ketika usia kehamilan menginjak 8 minggu. Namun, beberapa dokter mungkin akan lebih cepat, terutama jika Bunda memiliki kondisi medis, pernah memiliki masalah dengan kehamilan di masa lalu, atau mengalami gejala seperti pendarahan vagina, sakit perut, atau mual dan muntah parah.

3. Jangan Lupa Asupan Vitamin D

Vitamin D sangat penting untuk menjaga kesehatan gigi dan tulang, dan membantu tubuh menyerap kalsium. Sebagian besar pasokan vitamin D berasal dari matahari atau susu yang difortifikasi.

Bicaralah dengan dokter tentang berapa banyak vitamin D yang Anda butuhkan (600 IU adalah rekomendasi standar untuk ibu hamil, tetapi beberapa mungkin membutuhkan 1.000 IU atau lebih).

4. Pastikan Obat-obatan yang Dikonsumsi Aman untuk Kehamilan

Selalu konsultasi dengan dokter sebelum Bunda minum obat apa pun selama kehamilan. Termasuk obat dari resep yang diperoleh sebelum tahu Bunda hamil atau obat yang dijual bebas (OTC).

Jika Bunda minum obat-obatan tertentu saat ini, tanyakan kepada dokter atau bidan apakah obat tersebut aman digunakan selama kehamilan. Dokter atau bidan dapat membantu Anda menemukan alternatif yang baik jika ternyata obat tersebut tidak aman.

Artikel Terkait: 10 Suplemen Asam Folat Ibu Hamil Pilihan untuk Kesehatan Bunda dan Janin

5. Hindari Merokok atau Menjadi Perokok Pasif

Merokok selama kehamilan dapat menyebabkan kerusakan jaringan pada janin, terutama di paru-paru dan otak. Beberapa penelitian juga menunjukkan hubungan antara ibu yang merokok dan bayi yang lahir dengan bibir sumbing.

Bunda mungkin tidak merokok, tetapi jika orang-orang di sekitar Bunda merokok, masih ada risiko bagi janin. Penelitian terbaru menemukan bahwa paparan asap rokok dapat meningkatkan risiko keguguran, berat badan lahir rendah, kehamilan ektopik, dan komplikasi lainnya. Jadi cobalah untuk menghindari asap rokok sebanyak mungkin.

6. Mengatasi Gangguan Pencernaan

Jika Bunda terganggu oleh gas, kembung, atau sensasi tidak nyaman di usus Anda yang mungkin dirasakan di awal kehamilan, cobalah makan makanan dalam porsi kecil tetapi sering sepanjang hari.

Makan perlahan dan kunyah makanan dengan baik. Selain itu, jangan minum banyak air saat makan, dan hindari minuman berkarbonasi, permen karet, dan pemanis buatan sorbitol.

Olahraga, seperti jalan kaki atau yoga prenatal, juga dapat mengatasi ketidaknyamanan di perut.

7. Hindari Makanan yang Tidak Dipasteurisasi atau Setengah Matang

Hindari jenis keju lembut yang tidak dipasteruisasi semacam camembert dan brie. Termasuk daging-daging maupun telur yang dimasak setengah matang guna menghindari infeksi e-coli dan salmonella.

Hindari pula jenis-jenis ikan dengan tingkat merkuri tinggi semacam hiu, ikan ikan cucut dan makerel besar/king mackerel.

Hal yang Harus Bunda Perhatikan Terkait Perkembangan Janin 4 Minggu

  • Jika tes yang Bunda lakukan di rumah menunjukkan hasil positif, Bunda perlu menelepon dan membuat janji kunjungan prenatal perdana ke ginekologis.
  • Bunda perlu mempersiapkan daftar obat-obatan apa saja yang mungkin Anda butuhkan, entah dengan resep maupun yang dijual bebas, dan ceklah dengan dokter mengenai tingkat keamanan untuk melanjutkan penggunaan obat-obatan ini.
  • Bunda perlu memperhatikan lebih jauh lagi mengenai jenis asupan makanan dan mulai mengonsumsi vitamin-vitamin prenatal untuk menjaga perkembangan janin 4 minggu.

Artikel terkait: 12 Hal Menyebalkan yang Terjadi pada Trimester Pertama Kehamilan

Makanan yang Baik Dikonsumsi Ibu

Perkembangan Janin Usia 4 Minggu, Ini yang Harus Diperhatikan

Sumber: Freepik

1. Sayuran Hijau

Brokoli dan sayuran berwarna hijau gelap, seperti kangkung dan bayam, mengandung banyak nutrisi yang diperlukan selama kehamilan. Di antaranya adalah serat, vitamin C, vitamin K, vitamin A, kalsium, zat besi, folat, dan kalium.

Menambahkan porsi sayuran hijau dalam makanan sehari-hari adalah cara yang efisien untuk memastikan tercukupinya kebutuhan vitamin dan mineral serta mencegah sembelit karena kandungan seratnya.

Menurut penelitian, konsumsi sayuran juga dikaitkan dengan penurunan risiko berat badan lahir rendah

2. Susu dan Olahannya

Selama kehamilan, Bunda perlu mengonsumsi ekstra protein dan kalsium untuk memenuhi kebutuhan si kecil yang sedang tumbuh. Susu, keju, dan yoghurt adalah makanan yang baik untuk dikonsumsi.

Produk olahan susu mengandung dua jenis protein berkualitas tinggi yaitu kasein dan whey. Susu adalah sumber kalsium makanan terbaik, dan mengandung fosfor, vitamin B, magnesium, dan seng dalam jumlah tinggi.

3. Telur

Telur adalah makanan terbaik untuk ibu hamil karena mengandung hampir semua nutrisi yang dibutuhkan. Satu butir telur ukuran besar mengandung sekitar 80 kalori, protein berkualitas tinggi, lemak, dan banyak vitamin dan mineral.

Telur adalah sumber kolin, nutrisi penting selama kehamilan. Nutrisi ini penting dalam perkembangan otak bayi dan membantu mencegah kelainan perkembangan otak dan tulang belakang.

Asupan kolin yang direkomendasikan untuk ibu hamil berkisar pada 450 mg per harinya. Satu telur utuh mengandung sekitar 147 miligram (mg) Kolin. 

4. Daging

Daging sapi tanpa lemak dan daging ayam adalah sumber protein berkualitas tinggi yang sangat baik. Perlu Bunda ketahui, gaging sapi kaya akan zat besi, kolin, dan vitamin B.

Zat besi adalah mineral penting yang digunakan oleh sel darah merah sebagai bagian dari hemoglobin. Bunda akan membutuhkan lebih banyak zat besi selama hamil karena volume darah akan meningkat hingga akhir trimester ketiga nanti.

Kadar zat besi yang rendah selama awal dan pertengahan masa kehamilan dapat menyebabkan anemia defisiensi besi, yang meningkatkan risiko berat badan lahir rendah dan komplikasi lainnya.

5. Kacang-kacangan

Kacang-kacangan seperti lentil, kacang polong, buncis, kedelai, dan kacang tanah adalah sumber serat, protein, zat besi, folat, dan kalsium nabati yang bagus.

Folat adalah salah satu vitamin B (B9) yang paling penting untuk ibu hamil dan perkembangan bayi, terutama selama trimester pertama. Bunda membutuhkan setidaknya 600 mikrogram (mcg) folat setiap hari.

Kacang-kacangan umumnya juga sangat tinggi serat. Beberapa varietas kacang tertentu juga tinggi zat besi, magnesium, dan potasium.

Artikel terkait: 7 Buah Terbaik bagi Ibu Hamil di Trimester Pertama

Pertanyaan Populer Terkait Perkembangan Janin 4 Minggu

Apakah janin usia 1 bulan sudah bernyawa?

Di usia 1 bulan atau 1-4 minggu kehamilan, ibu hamil belum bisa merasakan gerakan janin karena di usia ini janin memang belum bernyawa. 

Dimana posisi janin usia 4 minggu?

Posisi janin yang berkembang normal di usia ini adalah di dalam rahim. Karena ukuran janin masih berupa embrio yang sangat kecil, pemeriksaan harus dilakukan melaui usg di usia 4 minggu kehamilan.

***

Itulah Bunda penjelasan terkait perkembangan janin 4 minggu dan segala hal yang harus Bunda perhatikan. Semoga bermanfaat informasinya.

Artikel diupdate oleh: Annisa Pertiwi

 

Baca Juga:

Proses Melahirkan Normal, dari Pembukaan hingga Pengeluaran Plasenta

Perkembangan Janin 28 Minggu dan Gejala yang Dirasakan Bunda

Perkembangan Janin 15 Minggu, Panduan Kehamilan dari Minggu ke Minggu

7 Sabun Cuci Muka untuk Ibu Hamil Terbaik di 2024, Aman dan Membersihkan

11 Rekomendasi Deodorant untuk Ibu Hamil di 2024 yang Aman

 

 

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.