Sama-sama Tangani Masalah Mental, Ini Perbedaan Psikolog dan Psikiater

Istilah psikolog dan psikiater kerap disandingkan ketika menyangkut kesehatan jiwa. Namun tahukah Anda perbedaan psikolog dan psikiater?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Istilah “psikolog” dan “psikiater” kerap disandingkan ketika menyangkut layanan kesehatan jiwa. Namun tahukah Anda perbedaan psikolog dan psikiater? Jika belum, baca terus artikel ini sampai selesai, ya.

Perbedaan Dasar Psikolog dan Psikiater

Dirangkum dari situs Very Well Mind, psikiater adalah dokter medis yang dapat meresepkan obat. Psikiater memberikan perawatan kesehatan jiwa (psikoterapi) bagi pasien dengan penanganan yang biasanya berfokus pada intervensi medis. Dengan kata lain, perawatan di psikiater melibatkan obat-obatan farmasi.

Psikiater biasanya menangani diagnosis dan perawatan kondisi psikologis yang cenderung lebih rumit, seperti gangguan bipolar, atau gangguan kepribadian skizofernia dan paranoid.

Sementara itu, meskipun banyak psikolog memegang gelar doktor, psikolog bukan dokter medis. Maka itu, psikolog umumnya tidak dapat meresepkan obat. Sebaliknya, psikolog hanya menyediakan psikoterapi, yang penanganannya berfokus pada intervensi kognitif dan perilaku.

Artikel terkait: Kami Sering ke Psikolog Anak Meski Si Kecil Baik-Baik Saja, Ini Alasannya

Pendidikan, Pelatihan, dan Kredensial

Psikolog dan psikiater bisa jadi memiliki tugas dan tanggung jawab yang serupa, namun latar belakang pendidikan mereka berbeda. Berikut ini penjelasan lebih lanjut.

Syarat Menjadi Psikolog

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Syarat untuk menjadi psikolog di Indonesia adalah dengan menyelesaikan pendidikan S1 Psikologi, kemudian dilanjutkan ke jenjang S2 di jurusan profesi psikologi.

Setelah itu, dibutuhkan praktik kerja sesuai dengan peminatan, lalu menjalankan sidang profesi oleh HIMPSI, dan terakhir mengurus surat ijin praktik (SIPP).

Selama pendidikan, mahasiswa calon psikolog umumnya menerima pembelajaran terkait:

– Pengembangan kepribadian
– Metode penelitian psikologi
– Pendekatan pengobatan
– Teori psikologi
– Terapi kognitif
– Terapi perilaku

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Gelar “psikolog” hanya dapat digunakan oleh individu yang telah menyelesaikan pendidikan, pelatihan, dan persyaratan lisensi dari negara. Gelar informal, seperti “konselor” atau “terapis”, sering digunakan juga, tetapi profesional perawatan kesehatan mental lainnya, seperti pekerja sosial berlisensi, juga dapat mengklaim gelar sebagai konselor maupun terapis.

Seperti psikiater, psikolog mendiagnosis orang yang mengalami gejala penyakit psikologis. Mereka menggunakan metode seperti tes kepribadian, wawancara klinis, penilaian perilaku, dan tes IQ untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang bagaimana kondisi klien.

Syarat Menjadi Psikiater

Latar belakang pendidikan seorang psikiater adalah dokter umum yang telah menempuh jenjang PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis) dalam ilmu kedokteran jiwa atau psikiatri selama 8 semester. Psikiater adalah dokter spesialis kejiwaan dengan gelar Sp.KJ (Spesialis Kedokteran Jiwa).

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Beberapa psikiater mengambil pelatihan spesialisasi tambahan setelah menyelesaikan pendidikan sebagai psikiater. Sebab sebagian psikiater dapat melakukan tindakan tertentu untuk menangani suatu masalah psikologis berdasarkan sertifikasi tambahan yang dimilikinya, yaitu:

  • Psikiater forensik (hukum).
  • Psikiater kecanduan (adiksi).
  • Lalu Psikiatri anak dan remaja.
  • Psikiatri geriatri.
  • Psikiatri psikosomatis (penyakit atau rasa sakit yang disebabkan oleh pikiran).

Artikel terkait: 14 Daftar Puskesmas di Jakarta Ini Tawarkan Layanan Psikolog dengan Biaya Terjangkau

Perbedaan Perawatan Psikolog dan Psikiater

Meskipun kedua profesi ini berbeda, psikolog dan psikiater sama-sama memainkan peran penting dalam perawatan kesehatan mental. Sangat sering, keduanya bekerja sama satu sama lain untuk memberikan perawatan terbaik bagi pasien.

Misalnya, pasien mungkin mulai pertama kali datang ke dokter terkait gejala psikologis yang mereka alami. Dokter kemudian dapat merujuk pasien ke psikolog untuk evaluasi lebih lanjut.

Psikolog lantas dapat mengamati, menilai, dan mendiagnosis pasien sebelum merujuk mereka ke psikiater yang dapat meresepkan obat-obatan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Psikolog dan psikiater dapat bekerja sama merawat pasien. Dalam tindakan ini, psikolog menawarkan intervensi perilaku sedangkan psikiater menyediakan atau menyesuaikan pengobatan untuk mengatasi gejala pasien dengan baik.

Jenis pendekatan yang dibutuhkan seringkali tergantung pada tingkat keparahan gejala, kebutuhan, serta keinginan pasien.

Memilih Jalur Karier Psikolog atau Psikiater

Jika Anda ingin membantu anak mempertimbangkan karier sebagai terapis, Anda dapat membantunya membuat pertimbangan yang meliputi:

Psikolog: Ini bisa menjadi pilihan yang bagus jika anak tertarik untuk melakukan psikoterapi, memberikan tes psikologi, dan melakukan penelitian.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Psikiater: Ini bisa menjadi pilihan yang bagus jika anak memiliki minat dalam kedokteran dan ingin dapat meresepkan obat untuk pasien.

Perbedaan Hidup sebagai Psikolog atau Psikiater

Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi adalah faktor lain yang harus dipertimbangkan siswa ketika memilih antara karir sebagai psikolog atau psikiater. Baik sekolah kedokteran maupun sekolah pascasarjana sangat ketat dan membutuhkan investasi waktu, sumber daya, dan energi yang signifikan.

Memberi perawatan medis juga bisa sangat melelahkan, dan siswa harus merasa nyaman bekerja di lingkungan medis jika mereka memilih untuk memasuki bidang psikiatri. Setelah lulus, psikiater yang memilih untuk bekerja di lingkungan rumah sakit mungkin diharuskan bekerja berjam-jam atau siap siaga di malam hari maupun hari libur lainnya.

Psikiater dapat bekerja di rumah sakit, tetapi mereka juga dapat memilih untuk bekerja di pusat kesehatan mental masyarakat, lingkungan akademik, atau praktik pribadi. Mereka yang memilih untuk praktik pribadi mungkin menemukan bahwa mereka memiliki kendali lebih besar atas jadwal dan jam kerja mereka.

Psikolog juga menghadapi tuntutan serupa. Beberapa psikolog dapat memilih untuk bekerja di lingkungan rumah sakit, klinik kesehatan mental, lembaga pemerintah, institusi akademik, dan praktik swasta secara mandiri.

Sama seperti psikiater, psikolog mungkin juga perlu bekerja di malam hari dan di akhir pekan untuk mengakomodasi kebutuhan klien. Mereka harus siap bekerja di hari libur atau sewaktu-waktu dibutuhkan dalam keadaan darurat.

Baik psikolog dan psikiater memiliki pengetahuan dan keahlian dasar berupa kemampuan melakukan analisis, berpikir logis, keterampilan komunikasi, orientasi melayani, pengetahuan kesehatan mental, dan pengetahuan terkait lainnya.

Artikel terkait: Psikiater: “Seorang Ibu Perlu Utamakan Mencintai Diri Sendirinya Lebih Dulu”

Peluang Kerja

Laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2017 menyebutkan bahwa ada lebih dari 300 juta orang di dunia yang mengalami depresi, dan 260 juta lainnya menderita gangguan kecemasan.

Badan kesehatan dunia World Health Organization (WHO) bahkan memprediksi, depresi akan menjadi penyakit dengan angka kasus tertinggi kedua, setelah penyakit jantung.

Depresi sendiri akan menjadi masalah kesehatan jiwa yang besar di Indonesia. Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDSKJI) menyebutkan dari 250 juta total populasi orang Indonesia, 9 juta di antaranya memiliki depresi, 14 juta orang memiliki gejala depresi dan gangguan kecemasan, dan sekitar 400 ribu orang mengidap skizofrenia.

Angka di lapangan mungkin bisa lebih banyak lagi karena tidak semua orang menyadari mereka punya gangguan kesehatan mental.

Terlebih pada 2020, Indonesia akan mendapatkan “bonus” demografis. Artinya, diprediksi akan ada lebih banyak orang yang mengalami depresi, bahkan memiliki pemikiran bunuh diri.

Sementara jumlah dokter spesialis kedokteran jiwa (psikiater) di Indonesia kini hanya sekitar 1.000 orang dan tersebar hanya di kota-kota besar saja. Jumlah ini masih kurang mengingat banyaknya kasus gangguan kejiwaan yang terus bertambah.

Kesimpulan Perbedaan Psikolog dan Psikiater

Psikolog dan psikiater adalah sebutan untuk profesi yang berbeda, namun keduanya memainkan peran penting dalam bidang kesehatan mental. Perbedaan utama antara psikolog dan psikiater terletak pada latar belakang pendidikan dan pemberian resep obat, tetapi keduanya memiliki tujuan penting untuk membantu pasien mencapai kesehatan yang baik.

 

Baca juga:

"Infeksi telinga bikin suamiku stres sampai harus ke psikiater," ungkap Tya Arestya

Medina Zein gunakan narkoba untuk obat bipolar, psikiater: "Justru bisa berbahaya!"

Memulihkan Mental Ibu Pasca Kehilangan Buah Hati, Ini Saran Psikater

 

Penulis

alikarukhan