IQ dan EQ sering kali disebut sebagai suatu indikator untuk menilai kecerdasan anak. Namun, sudahkah Parents mengetahui perbedaan IQ dan EQ?
Kecerdasan manusia sangatlah kompleks. Selama berabad-abad, para peneliti dan filsuf telah berusaha untuk mendefinisikannya.
Di era modern, para peneliti mengandalkan tes intelligence quotient (IQ) dan emotional quotient (EQ) untuk mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai kecerdasan intelektual dan emosional seseorang.
Artikel Terkait: Pentingnya Meningkatkan IQ Sekaligus EQ Anak Sejak Dini
Daftar isi
Apa Itu IQ?
Anda tentu sering mendengar bahwa nilai IQ sering dijadikan patokan dalam mengukur kecerdasan anak. Lantas, apakah itu berarti anak dengan IQ lebih tinggi akan lebih sukses? Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai IQ.
Pengertian IQ
Intelligence quotient atau IQ adalah angka yang diturunkan dari tes kecerdasan yang telah distandardisasi. IQ biasanya mengacu pada kemampuan intelektual seseorang. Beberapa elemen paling umum dari IQ termasuk kemampuan untuk:
- Menggunakan logika untuk memecahkan masalah
- Merencanakan dan menyusun strategi
- Memahami ide-ide abstrak
- Belajar dan beradaptasi dengan perubahan
- Memahami dan menggunakan bahasa
- Pemrosesan visual dan spasial
- Pengetahuan tentang dunia
- Memori kerja dan memori jangka pendek
- Penalaran kuantitatif
Pada tes IQ awal, skor dihitung dengan cara membagi usia mental individu dengan usia kronologis mereka kemudian mengalikan angka tersebut dengan 100.
Misalnya, seorang anak dengan usia mental 15 dan usia kronologis 10 akan memiliki IQ 150.
Saat ini, skor pada sebagian besar tes IQ dihitung dengan membandingkan skor peserta tes dengan skor rata-rata orang lain dalam kelompok usia yang sama.
Jenis-Jenis IQ
Seorang psikolog Harvard, Howard Gardner, mengemukakan suatu konsep yang disebut dengan multiple intelligences. Melalui teori tersebut, ia menyebutkan bahwa terdapat delapan jenis kecerdasan intelektual yang mungkin dimiliki oleh seseorang, yaitu:
-
Kecerdasan Spasial (Visual-Spatial Intelligence)
Seseorang dengan kecerdasan spasial pandai memvisualisasikan sesuatu. Orang-orang ini sering kali mudah memahami petunjuk arah serta peta, bagan, video, dan gambar.
-
Kecerdasan Linguistik (Linguistic-Verbal Intelligence)
Seseorang yang cerdas secara linguistik mampu menggunakan kata-kata dengan baik, saat menulis maupun berbicara. Orang-orang ini biasanya sangat pandai menulis cerita, menghafal informasi, dan membaca.
-
Kecerdasan Matematika Logis (Logical-Mathematical Intelligence)
Kecerdasan logis-matematis adalah ketika seseorang pandai menalar, mengenali pola, dan menganalisis masalah secara logis. Orang-orang ini cenderung berpikir secara konseptual tentang angka, hubungan, dan pola.
-
Kecerdasan Kinestetik dan Jasmani (Bodily-Kinesthetic Intelligence)
Mereka yang memiliki kecerdasan kinestetik yang tinggi dikatakan pandai dalam melakukan gerakan tubuh, melakukan tindakan, dan pengendalian fisik. Orang yang kuat di bidang ini cenderung memiliki koordinasi tangan-mata dan ketangkasan yang sangat baik.
-
Kecerdasan Musikal (Musical Intelligence)
Orang yang memiliki kecerdasan musik pandai berpikir dalam pola, ritme, dan suara. Mereka memiliki apresiasi yang kuat terhadap musik dan sering kali pandai dalam komposisi dan pertunjukan musik.
-
Kecerdasan Interpersonal (Interpersonal Intelligence)
Seseorang dengan kecerdasan interpersonal yang kuat pandai memahami dan berinteraksi dengan orang lain. Mereka terampil menilai emosi, motivasi, keinginan, dan niat orang-orang di sekitar mereka.
-
Kecerdasan Intrapersonal (Intrapersonal Intelligence)
Individu yang kuat dalam kecerdasan intrapersonal pandai menyadari keadaan emosi, perasaan, dan motivasi diri mereka sendiri. Mereka juga cenderung menikmati refleksi dan analisis diri, termasuk melamun, mengeksplorasi hubungan dengan orang lain, dan menilai kekuatan pribadi mereka.
-
Kecerdasan Naturalis (Naturalistic Intelligence)
Menurut Gardner, individu yang tinggi dalam jenis kecerdasan ini lebih selaras dengan alam dan sering tertarik untuk memelihara, menjelajahi lingkungan, dan belajar tentang spesies lain. Orang-orang ini dikatakan sangat menyadari bahkan perubahan halus pada lingkungan mereka.
Artikel Terkait: Ibu, Ini Dia 7 Nutrisi yang Menyeimbangkan IQ dan EQ Anak
Apa Itu EQ?
Banyak perdebatan yang terjadi mengenai mana yang lebih penting antara IQ dan EQ. Jika IQ sering dikaitkan dengan istilah “book smarts” atau kecerdasan yang dibangun dengan cara belajar formal, maka EQ sering dihubungkan dengan istilah “street smarts” atau kecerdasan yang dibangun berdasarkan pengalaman.
Lalu, benarkah salah satu lebih penting daripada yang lainnya?
Pengertian EQ
Emotional quotient atau EQ berarti kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional mengacu pada kemampuan seseorang untuk memahami, mengontrol, mengevaluasi, dan mengekspresikan emosi.
Kecerdasan ini juga umumnya mengacu pada kemampuan Anda untuk merasakan emosi dalam diri sendiri dan orang lain. Ini juga mengacu pada bagaimana seseorang menggunakan kesadaran itu untuk memandu perilakunya.
Secara umum, jika seseorang memiliki EQ tinggi mungkin merasa lebih mudah untuk:
- Mengidentifikasi emosi dalam diri sendiri dan orang lain
- Berempati dengan orang lain
- Menyesuaikan perasaan dan perilaku dengan situasi yang berbeda
- Mengendalikan emosi sendiri
- Menahan godaan dan menunda kepuasan
- Menyelesaikan konflik dengan orang lain
- Berkomunikasi secara efektif
- Menggunakan emosi untuk memfasilitasi komunikasi sosial
- Menjalin hubungan dengan orang lain
Para peneliti seperti John Mayer dan Peter Salovey, serta penulis seperti Daniel Goleman, telah membantu menyoroti kecerdasan emosional dan menjadikannya topik hangat di berbagai bidang mulai dari manajemen bisnis hingga pendidikan.
Sejak tahun 1990-an, kecerdasan emosional telah berubah dari konsep yang samar dan hanya ditemukan dalam jurnal akademik menjadi istilah yang dikenal secara populer. Ia bukan lagi suatu istilah yang berkembang di antara peneliti psikologi atau pendidikan, melainkan menjadi sesuatu yang familiar terdengar di telinga para orang tua.
Kini Parents bahkan dapat membeli mainan yang mengklaim dapat membantu meningkatkan kecerdasan emosional anak. Bukan hanya itu, Anda juga dapat mendaftarkan anak-anak dalam program pembelajaran sosial dan emosional yang dirancang khusus untuk mengajarkan keterampilan kecerdasan emosional.
Pembelajaran sosial dan emosional bahkan menjadi persyaratan kurikulum di beberapa sekolah di Amerika Serikat.
Jenis-Jenis EQ
Peneliti menyebutkan bahwa ada empat tingkat kecerdasan emosional atau EQ yang berbeda, sebagai berikut:
-
Mempersepsi Emosi
Langkah pertama dalam memahami emosi adalah memahaminya secara akurat. Dalam banyak kasus, ini mungkin melibatkan pemahaman sinyal nonverbal seperti bahasa tubuh dan ekspresi wajah.
-
Penalaran dengan Emosi
Langkah selanjutnya melibatkan penggunaan emosi untuk mempromosikan pemikiran dan aktivitas kognitif. Emosi membantu memprioritaskan apa yang kita perhatikan dan reaksikan, dan selanjutnya kita merespons secara emosional terhadap hal-hal yang menarik perhatian kita.
-
Memahami Emosi
Emosi yang kita rasakan dapat membawa berbagai macam arti. Jika seseorang mengekspresikan emosi marah, pengamat harus menafsirkan penyebab kemarahan orang tersebut dan apa artinya.
- Mengelola Emosi
Kemampuan mengelola emosi secara efektif adalah bagian penting dari kecerdasan emosional dan tingkat tertinggi. Mengatur emosi dan merespons dengan tepat serta merespons emosi orang lain adalah aspek penting dari manajemen emosi.
Artikel Terkait: Psikolog anak: Orangtua jangan fokus kembangkan IQ saja, EQ juga penting!
Perbedaan antara IQ dan EQ
Kecerdasan memiliki banyak faktor, beberapa di antaranya terkait dengan kemampuan untuk bernalar (IQ) dan kemampuan untuk merasakan emosi (EQ). Lantas, sejauh apakah perbedaan antara IQ dan EQ?
Mengukur IQ melalui tes dapat menunjukkan sejauh mana kemampuan seseorang untuk memecahkan masalah, menggunakan logika, dan memahami atau mengomunikasikan ide-ide kompleks.
Secara historis, hasil pada tes IQ sering dikaitkan dengan kinerja akademik yang lebih baik, gaji yang lebih tinggi, dan kinerja pekerjaan yang lebih maksimal. Namun, pernyataan tersebut juga masih menjadi perdebatan antara para peneliti.
Bukan hanya tes IQ, kita juga dapat melakukan tes EQ untuk diri sendiri ataupun anak. Gunanya adalah untuk mengukur kemampuan seseorang untuk mengenali emosi dalam diri sendiri dan orang lain, serta menggunakan kesadaran itu untuk memandu keputusan.
Kecerdasan emosional sering kali dikaitkan dengan kesuksesan pekerjaan dan hubungan yang lebih memuaskan. Ada juga bukti bahwa kecerdasan emosional dapat membantu seseorang mengatasi stres. Sebuah tinjauan penelitian tahun 2019 menyimpulkan bahwa kecerdasan emosional dapat membantu seseorang pulih lebih cepat dari stres akut.
Pada akhirnya, kedua jenis kecerdasan ini dapat secara dramatis memengaruhi kualitas hidup dan pencapaian seseorang. Memahami dan mengembangkan kedua jenis kecerdasan ini mungkin merupakan cara terbaik untuk meningkatkan peluang untuk sukses di semua bidang kehidupan seseorang.
Selain IQ dan EQ, Ada Juga SQ, Apa Itu?
Meskipun belum banyak penelitian yang mendefinisikan atau mengukur konsep ini, beberapa peneliti berpikir seseorang mungkin memiliki jenis kecerdasan lain, termasuk kecerdasan spiritual (SQ). Kecerdasan ini mencakup kesadaran akan:
- Makna suatu hal
- Ketaatan pada nilai-nilai pribadi
- Rasa syukur
- Iman atau pengabdian
- Komitmen terhadap etika
- Ekspresi belas kasihan
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa pelatihan kecerdasan spiritual dapat meningkatkan hasil kesehatan dan kepuasan kerja.
***
Itulah penjelasan mengenai perbedaan antara IQ dan EQ yang perlu Parents ketahui. Semoga artikel ini bermanfaat.
Is IQ or EQ More Important?
https://www.verywellmind.com/iq-or-eq-which-one-is-more-important-2795287
EQ vs. IQ: Which One Is More Beneficial?
https://www.healthline.com/health/eq-vs-iq
Gardner’s Theory of Multiple Intelligences
https://www.verywellmind.com/gardners-theory-of-multiple-intelligences-2795161
What Is Emotional Intelligence?
www.verywellmind.com/what-is-emotional-intelligence-2795423
Baca Juga:
10 Sikap yang Mendukung si Kecil Tumbuh Jadi Anak Cerdas
10 Tanda Anda Memiliki Kecerdasan Emosi yang Tinggi
Mengenal Kecerdasan Spiritual dan Manfaatnya untuk Perkembangan Anak