Jika Anda mengalami sulit buang air besar (BAB) atau hanya BAB kurang dari 3 kali dalam seminggu, waspada. Salah satu penyebab susah buang air besar dikarenakan usus besar menyerap terlalu banyak air dari kotoran yang kemudian mengeringkannya sehingga konsistensi feses menjadi keras dan sulit dikeluarkan.
Banyak ahli mengatakan, penyebab susah BAB karena kurang serat dan gangguan pencernaan. Tapi ternyata alasannya tidak hanya itu saja, pasalnya justru bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan lain di dalam tubuh.
Yuk, cek penyebab susah buang air besar lainnya yang sering disepelekan.
7 Penyebab Susah Buang Air Besar yang Sering Disepelekan
1. Kebiasaan menunda BAB
Verywellhealth menjelaskan, semakin lama feses ditahan di rektum, semakin banyak air yang terserap darinya dan membuat tinja semakin keras sehingga lebih sulit dikeluarkan. Hal ini juga bisa menyebabkan robek dan berdarah di saluran anus.
Dalam kasus yang ekstrim, menahan BAB berulang kali dalam jangka waktu yang lama juga dapat menyebabkan hilangnya sensasi. Seiring waktu, otot-otot di rektum meregang dan perasaan yang dirasakan seseorang saat BAB akan berkurang, sehingga lebih sulit untuk mengetahui kapan harus pergi ke kamar mandi.
Pada akhirnya Anda justru secara tidak sengaja menahan feses lebih lama dan berpotensi sembelit. Kalau sudah begini, Anda butuh bantuan seorang dokter.
2. Kehamilan sebagai Penyebab Susah Buang Air Besar
Menurut Whattoexpect.com sembelit cenderung dimulai sejak kadar progesteron meningkat, sekitar bulan kedua hingga ketiga kehamilan. Kondisi ini mungkin bisa menjadi lebih buruk saat kehamilan berlanjut dan rahim mulai membesar.
Pada saat itu hormon progesteron menyebabkan otot-otot di usus terasa lebih rileks, dan memungkinkan makanan bertahan lebih lama di saluran pencernaan. Dengan begitu nutrisi pun diserap ke dalam aliran darah dan mencapai bayi.
Di sisi lain lalu lintas proses pembuangan limbah terhambat karena pergerakannya terhalang karena rahim yang semakin membesar.
3. Penyebab susah buang air besar lainnya adalah stres
Bagaimana stres bisa memicu konstipasi? Para peneliti telah mengidentifikasi berbagai hubungan antara otak dan perut yang dapat menyebabkan gejala sembelit.
Stres secara psikologis menyebabkan gejala fisik yang dikenal sebagai gejala somatik. Efek hormon stres inilah yang menyebabkan sembelit.
Selain itu, ketika seseorang stres, mereka cenderung makan makanan yang tidak sehat, kurang olahraga atau tidur, atau lupa untuk tetap terhidrasi. Faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan sembelit.
4. Pola makan yang tidak sehat
Pola makan yang terlalu rendah serat dan cairan, serta terlalu tinggi lemak dapat menyebabkan sembelit. Oleh karena itu, untuk mencegahnya, konsumsilah serat harian seperti sayuran dan biji-bijian. Selain itu, minum air putih yang banyak setiap hari.
Tapi bagi orang yang mengalami sembelit parah, peningkatan serat justru malah akan memperparah sembelitnya karena kandungan gas di perutnya juga meningkat. Konsultasikan dengan dokter untuk mengatasi masalah ini.
5. Kurang berolahraga
Health.harvard.edu menyebutkan orang yang berolahraga secara teratur umumnya tidak akan mengalami sembelit. Itu karena seluruh organ di dalam tubuh -seperti usus besar, otot dinding perut dan diafragma- memainkan peranan saat BAB dan merespons saat berolahraga.
Jika semua otot ini lemah, maka kinerjanya pun akan berkurang. Kasus ini lebih sering dialami oleh manula di bandingkan orang yang lebih muda.
Agar tubuh dan organ-organ di dalamnya tidak kaku, setidaknya lakukanlah stretching selama 10 menit setelah Anda duduk di kursi 90 menit. Aktivitas ini dapat membantu meningkatkan metabolisme tubuh Anda.
6. Mengonsumsi obat-obatan tertentu
Ada jenis obat yang berefek samping pada konstipasi. Di antaranya adalah:
Opioid. Adalah obat penghilang rasa sakit yang bekerja di reseptor opioid. Saluran pencernaan memiliki reseptor untuk opioid, dan sembelit mungkin terjadi (atau memburuk) jika orang tersebut mengonsumsi opioid. Sekitar 94 persen pasien kanker yang mengkonsumsi opioid pasti mengalami sembelit.
Jenis obat lain yang menyebabkan susah BAB adalah suplemen (zat besi, kalsium), obat antipsikotik, antiepilepsi, antidepresan, obat-obatan diuretik, serta obat pereda nyeri yang tergolong narkotik seperti morfin.
7. Penyebab susah buang air besar karena masalah kesehatan lainnya
Penyakit yang dapat menyebabkan sembelit antara lain:
- Gangguan neurologis, seperti penyakit Parkinson, cedera tulang belakang, stroke, atau multiple sclerosis
- Gangguan metabolisme dan endokrin, seperti hipotiroidisme, diabetes, atau penyakit ginjal kronis.
- Kanker usus
- Divertikulitis
- Sejumlah kondisi sistemik, seperti scleroderma, juga dapat menyebabkan sembelit.
- Penyumbatan usus, yang disebabkan oleh jaringan parut (adhesi) dari operasi sebelumnya atau penyempitan usus besar atau rektum, dapat menekan, menekan, atau mempersempit usus dan rektum, sehingga menyebabkan sembelit.
***
Itulah penjelasan mengenai penyebab susah buang air besar. Perbanyak minum air putih dan makanan berserat untuk mencegah sembelit sangat dianjurkan. Semoga bermanfaat.
Artikel telah ditinjau oleh:
dr.Gita PermataSari, MD
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Baca juga:
Mengapa anak sering sulit buang air besar? Kenali 5 penyebab sembelit
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.