Sedang menikmati nikmatnya menyusui, kok, mendadak si kecil enggan menyusu? Jika iya, bisa saja hal ini disebabkan karena rasa air susu Bunda yang berubah. Ya, rasa ASI setiap ibu memang berbeda dan ada beragam penyebab rasa ASI berubah yang memengaruhi intensitas bayi menyusui.
Berbicara tentang rasa ASI, makanan utama bayi ini umumnya gurih dan ada sedikit rasa manis. Rasa manis yang ada berasal dari laktosa, yakni gula susu alami yang diproduksi tubuh ibu.
Di samping itu, ASI juga mengandung lemak sehingga membuat teksturnya creamy.
Kendati begitu, rasa ASI tidak berarti selalu sama setiap kali sedang menyusui atau setiap Anda memompanya. Rasa air susu bisa saja berubah bergantung gen, budaya, bahkan dari makanan apa saja yang dikonsumi.
Mau tahu apa saja faktor yang memengaruhi rasa ASI? Cek di bawah ini!
Artikel Terkait: Ciri-Ciri ASI Basi yang Berbahaya Bagi Bayi, Ini Pendapat Ahli Laktasi
Penyebab Rasa ASI Berubah
1. Hormon
Perubahan kadar hormon dalam tubuh sedikit banyak memengaruhi rasa ASI yang Bunda hasilkan, lho. Utamanya, jika Bunda sedang dalam fase menstruasi atau hamil lagi saat sedang masa menyusui.
Namun, jangan khawatir karena ASI yang diproduksi tergolong aman untuk dikonsumsi bayi. Pastikan fisik Anda sehat dan tidak berada dalam kondisi kehamilan berisiko tinggi.
2. Olahraga
Walaupun menyehatkan, olahraga juga bisa menjadi salah satu faktor penyebab rasa ASI beubah. Hal ini disebabkan penumpukan asam laktat dalam tubuh yang bercampur dengan rasa asin keringat jika Anda berolahraga terlalu keras.
Untuk meminimalisir hal tersebut dan efeknya pada ASI, berolahragalah secukupnya pada intensitas ringan atau sedang. Jangan lupa untuk rutin membersihkan payudara yang berkeringat terlebih dahulu sebelum menyusui atau memerah ASI.
Artikel Terkait: Manajemen ASI Perah dan Jadwal Pompa ASI untuk Ibu Bekerja, Catat Bun!
3. Obat-obatan
Adanya konsumsi obat tertentu juga menjadi pengaruh yang mengubah rasa ASI secara signifikan.
Untuk itu, jangan sungkan berkonsultasi dengan dokter jika Anda sedang minum obat-obatan dan bayi memperlihatkan reaksi tenrtentu atau bahkan enggan minum ASI.
Berkonsultasi dengan profesional medis akan membuat mereka mempertimbangkan penggantian jenis obat atau dosis yang sesuai. Apalagi bagi Bunda yang tengah mengalami penyakit tertentu dan diharuskan mengonsumsi obat rutin setiap hari.
Artikel Terkait: Teh Pelancar ASI, Benarkah Efektif Meningkatkan Produksi ASI?
4. Merokok dan Minum Minuman Beralkohol
Adakah Bunda yang perokok aktif dan gemar mengonsumsi minuman beralkohol padahal sedang menyusui? Faktanya, studi menunjukkan ASI yang diproduksi oleh seorang ibu yang merokok akan menghasilkan ASI yang rasa dan aromanya mirip rokok.
Namun, jika Anda masih sulit untuk berhenti, minumlah air putih terlebih dulu dua jam sebelum menyusui.
Sebagai informasi, dibutuhkan waktu sekitar dua jam pula untuk menghilangkan efek alkohol pada tubuh dan ASI Anda.
5. Makanan
Apa yang dimakan ibu itulah yang akan dirasakan bayi bukanlah isapan jempol belaka.
Studi yang dipublikasikan dalam Jurnal Physiology & Behavior memaparkan sebanyak 18 ibu menyusui yang diberikan kapsul aneka macam rasa menghasilkan ASI sesuai kapsul yang dikonsumsi.
Berbagai macam makanan seperti masakan pedas, bawang putih, asparagus, minuman berkafein, hidangan laut, dan makanan beraroma tajam turut berperan menciptakan aroma kuat pada ASI.
Mengurangi terlebih dahulu makanan tertentu adalah langkah yang bijak.
6. Membekukan ASI
Maksud hati agar ASI lebih awet, namun menyimpan ASI perah yang dibekukan di freezer tak jarang bisa menimbulkan bau dan rasa yang berbeda saat nantinya dicairkan.
Hal ini sebenarnya wajar, mengingat adanya kandungan lipase yaitu enzim yang memiliki banyak manfaat salah satunya membantu memecah lemak dalam ASI sehingga mudah dicerna oleh bayi.
Namun, kadar terlalu tinggi akan membuat bayi memalingkan wajah karena rasa ASI yang masam.
Centre for Disease Control merekomendasikan agar freezer diatur pada suhu lima derajat Fahrenheit. Jangan terlalu sering membuka pintu kulkas karena dapat memengaruhi stabilitas suhu susu.
Artikel terkait: Cara Mencairkan ASI Beku agar Nutrisi dan Manfaatnya Tidak Hilang
7. Mastitis
Mastitis merupakan infeksi pada payudara yang dapat menyebabkan ASI memiliki rasa yang lebih kuat dan asin.
Biasanya, perawatan mastitis akan mengharuskan Bunda mengonsumsi antibiotik untuk penyembuhan yang tentunya berefek pada rasa ASI.
Segera konsultasikan diri dengan dokter atau konselor menyusui jika mengalami kondisi ini saat meng-ASIhi.
8. Perawatan Tubuh
Tetap cantik dan ideal ingin tetap Bunda pertahankan kendati sedang menyusui. Namun, perlu digarisbawahi bahwa produk perawatan tubuh seperti losion atau sabun mandi yang diaplikasikan di area sekitar payudara dapat mengubah rasa ASI.
Oleh karena itu, pastikan Bunda membasuh kulit di sekitar area payudara secara berkala sebelum menyusui si kecil agar ia tetap nyaman.
Artikel Terkait: 5 Perawatan Tubuh Ibu Menyusui yang Bikin Rileks, Yuk Coba!
Rasa ASI Berubah, Bagaimana Cara Mengatasinya?
Berikut ini beberapa hal yang bisa Bunda lakukan apabila rasa ASI berubah:
-
Cek kadar lipase
ASI dengan kadar lipase tinggi biasanya akan terasa asam, berbau seperti sabun, atau berbau tidak enak.
Jika sudah begitu, masukkan susu segar Anda ke dalam panci dan panaskan hingga mencapai suhu 180 derajat Fanienheight.
Biarkan dingin lalu simpan segera untuk menonaktifkan lipase dan menghentikan proses pencernaan lemak;
-
Hindari makanan tertentu
Termasuk makanan yang berbau tajam sebut saja bawang putih dan asparagus yang akan membuat bayi enggan minum ASI.
-
Cek konsumsi obat dan suplemen
Tak hanya obat, suplemen seperti minyak ikan dan minyak biji rami dapat berkontribusi mengubah rasa ASI. Konsultasikan dengan dokter terkait konsumsi obat.
Jika tak memungkinkan untuk menghentikan dosis obat, ganti ASI dengan susu formula agar kebutuhan nutrisi bayi tetap terpenuhi.
-
Cek temperatur lemari penyimpanan ASI
Menyimpan ASI dengan cara keliru memengaruhi ASI, untuk itu jagalah agar suhu lemari pendingin tetap normal.
ASI yang disimpan dalam suhu hingga 4 derajat di lemari pendingin sanggup bertahan hingga 4 hari.
Jika disimpan dengan baik dalam lemari pendingin dengan suhu minimal 18 derajat celcius, ASI bisa bertahan hingga 1 tahun.
-
Hindari stres
Ya, mood tidak menentu juga berpengaruh. Kendati sibuk mengasuh si kecil selalu luangkan waktu untuk melakukan aktivitas favorit dan beristirahat cukup.
-
Ikuti rule of Six
Air susu ibu biasanya dapat bertahan selama enam jam ketika dikeluarkan pada suhu kamar, disimpan di lemari es hingga enam hari, dan dibekukan di freezer selama sekitar enam bulan.
Artikel Terkait: Cara Menyimpan ASI Perah, Tips Penting untuk Ibu Menyusui
Nah, bagi bunda yang masih menyusui, semoga artikel perihal penyebab rasa ASI berubah ini bermanfaat, ya.
***
Baca juga:
Bayi Suka Menggigit Puting Saat Menyusu? Ini 6 Tips yang Perlu Busui Lakukan!
20 Makanan yang Baik untuk Ibu Menyusui, Produksi ASI Lancar dan Bayi Sehat