Komplikasi di masa kehamilan atau saat persalinan berlangsung seringkali menjadi penyebab kematian ibu dan bayi. WHO menyebutkan, lebih dari 300 ribu ibu meninggal karena masalah yang muncul di masa kehamilan dan persalinan. Dengan rata-rata, setiap harinya ada 830 ibu meninggal saat melahirkan.
Sebanyak 99% dari para ibu hidup di negara berkembang, dan berada dalam kemiskinan. Dalam beberapa kasus, tingkat kematian ibu saat melahirkan 1 berbanding 15. Dan ironisnya, kebanyakan penyebab kematian ibu tersebut sebenarnya bisa dihindari.
Penyebab kematian ibu saat melahirkan
Penyebab kematian ibu saat melahirkan.
1. Perdarahan pasca melahirkan
Perdarahan hebat pasca melahirkan sering menjadi penyebab kematian ibu. Petugas medis yang terlatih dengan baik bisa menghentikan perdarahan tersebut, tapi bila petugas profesional terlatih tidak tersedia, ibu bisa meninggal karena kehilangan banyak darah.
Dari semua kasus kematian saat melahirkan, perdarahan saat melahirkan menyumbang angka sebanyak 27% sebagai penyebabnya.
2. Tekanan darah tinggi dan preeklampsia
Pemeriksaan kehamilan secara rutin bisanya bisa mengetahui masalah tekanan darah tinggi dan tingkat protein dalam uri ibu. Dengan penanaganan medis yang tepat, preeklampsia bisa dirawat dan efek buruknya bisa dihindari.
Namun jika tidak, kondisi ini bisa memicu kematian ibu. Kasus hipertensi menyumbang 14% kematian ibu saat hamil atau melahirkan.
Artikel terkait: Waspadai Preeklampsia Pada Kehamilan
3. Infeksi
Infeksi bisa terjadi jika ibu melakukan proses kuretase yang tidak aman, proses persalinan di tempat yang kurang higienies, atau persalinan yang memakan waktu sangat lama.
Kurangnya pemahaman bagaimana merawat tubuh ibu pasca melahirkan juga bisa memicu infeksi yang dapat mengakibatkan kematian. Sebanyak 11% kematian ibu disebabkan oleh infeksi pasca melahirkan.
Infeksi saat operasi bisa menjadi penyebab kematian ibu.
4. Aborsi
Rata-rata, 68.000 perempuan meninggal akibat melakukan aborsi yang tidak aman, dilakukan di klinik yang tidak bersih atau ilegeal. Sebanyak 8% kematian ibu disebabkan oleh aborsi.
5. Pulmonary Embolism (PE)
PE adalah kondisi adanya darah beku di paru-paru. Kondisi ini bisa terjadi pasca melahirkan, dan risikonya lebih tinggi jika melahirkan secara caesar. PE menyumbang 3% sebagai penyebab kematian ibu setelah persalinan.
6. Komplikasi kehamilan
Rata-rata, sekitar 10% ibu meninggal akibat masalah yang berkaitan dengan kehamilan. Seperti placenta previa, rahim robek, atau kehamilan ektopik. Kondisi-kondisi tersebut bisa memicu komplikasi yang lebih buruk, bahkan kematian, bila tidak ditangani dengan baik.
7. Penyebab lainnya
Penyebab kematian ibu lainnya bersumber dari masalah kesehatan yang tidak berkaitan dengan kehamilan, namun memburuk di saat hamil. Seperti masalah jantung, diabetes, anemia, atau HIV. Masalah kesehatan sebelum hamil ini menyumbang angka kematian ibu sebanyak 28%.
***
Mengetahui penyebab dan faktor risikonya tentu bisa membuat kita lebih hati-hati, dan bukannya malah takut. Pemeriksaan kehamilan secara rutin bisa menghindari risiko kematian ibu saat melahirkan.
Semoga kehamilannya sehat selalu ya Bunda!
Baca juga:
Ibu Ini Meninggal Saat Melahirkan Demi Selamatkan Bayinya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.