Disfungsi Ereksi Bisa Jadi Tanda Penyakit Serius, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya!

"Disfungsi ereksi bisa menjadi detektor dari penyakit yang berat. Jadi, bisa mencegah early death," kata dr. Dyandra.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tahukah Parents, disfungsi ereksi ternyata bisa menjadi pertanda penyakit serius. Jadi, tak hanya memengaruhi performa seksual, tetapi juga bisa menjadi alarm bahwa tubuh sedang tidak baik-baik saja. Simak penjelasan pakar mengenai penyebab disfungsi ereksi, terutama di masa pandemi dan bagaimana cara mengatasinya berikut ini. 

Penyebab Disfungsi Ereksi, Penyakit Serius hingga Stres dan Trauma 

Sumber: iStockphoto

Disfungsi ereksi sering kali dianggap tabu oleh penderita maupun orang-orang di sekitarnya. Tak heran, alih-alih mencari pengobatan, orang yang mengalami disfungsi ereksi justru cenderung menyembunyikannya. 

Padahal, disfungsi ereksi bisa menunjukkan adanya penyakit serius di dalam tubuh penderitanya. Hal ini seperti disampaikan oleh dokter Dyandra Parikesit, Spesialis Urologi RS Universitas Indonesia, dalam acara Exclusive Media Meeting Bersama TOPGRA, Kamis (8/4/2021).

"Disfungsi ereksi bisa menjadi detektor dari penyakit yang berat. Jadi, bisa mencegah early death," katanya.  

Dokter Dyandra juga mengatakan, penyebab disfungsi ereksi bisa bermacam-macam, mulai dari penyakit kronis, faktor psikologis seperti stres dan trauma, hingga efek samping karena mengonsumsi obat-obatan tertentu. 

Artikel terkait: Suami Punya Masalah Disfungsi Ereksi? Lakukan Hal Ini Untuk Membantunya

Mengutip situs Alodokter, adapun sejumlah penyakit kronis yang mengakibatkan disfungsi ereksi adalah sebagai berikut:

  • Tekanan darah tinggi
  • Penyakit jantung
  • Diabetes
  • Obesitas
  • Gagal ginjal
  • Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)           

Untuk faktor psikologis, stres dan trauma juga bisa memicu disfungsi ereksi. Dokter Dyandra lantas memberi contoh ketika sepasang suami istri sering bertengkar, kehidupan rumah tangga yang tidak harmonis bisa menjadi penyebab mengapa disfungsi ereksi bisa terjadi. 

"Kadang berapa kali juga dari cara komunikasi antar pasangannya saja kita sudah tahu, nih, masalah ada di komunikasinya dan keharmonisannya, karena memang masalah tersebut juga memengaruhi," jelasnya. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Cara Mengatasi Disfungsi Ereksi

Sumber: iStockphoto

Sudah banyak studi kasus yang membuktikan bahwa disfungsi ereksi bisa diatasi. Salah satunya dengan mengonsumsi obat-obatan seperti PDE5 inhibitor.

Tugas dari PDE5 inhibitor adalah menghambat fosfodiesterase tipe 5 yang nantinya akan memicu ereksi pada penis. Sildenafil adalah salah satu jenis obat PDE5 yang biasa digunakan untuk mengatasi disfungsi ereksi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Cara kerja dari sildenafil ini akan menurunkan efek penghambat yang harapannya dapat meningkatkan ereksi dan mempertahankan ereksi," terang dr. Dyandra. 

Artikel terkait: Ingin Suami Bisa Ereksi Lebih Tahan Lama? Ini 7 Strategi Sederhana yang Bisa Dilakukan

Kandungan sildenafil sitrat dalam obat bekerja dengan cara menghambat enzim fosfodiesterase-5 (PDE5) yang merupakan perusak enzim siklik guanosin monofosfat (cGMP). Padahal, enzim cGMP punya tugas penting, yakni melebarkan pembuluh darah di area sekitar penis yang bernama korpus kavernosum penis.

Apabila pembuluh darah di sekitar area penis melebar, maka darah dapat mengalir ke penis dan menyebabkan pembesaran penis. Kandungan sildenafil sitrat terdapat dalam produk terbaru DKT Indonesia, TOPGRA yang merupakan obat kuat untuk mengatasi disfungsi ereksi.

"Efektivitas TOPGRA setara dengan efektivitas produk originator yang ditunjukkan dengan uji Bioequivalence dengan hasil sama-sama menunjukkan reaksi bermakna setelah 30 menit, serta durasi efektivitas yang berlangsung selama 4 hingga 6 jam," kata Brand Manager TOPGRA, Apt. Rony Syamson. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Disfungsi Ereksi Bisa Kambuh Meski Sudah Dinyatakan Sembuh

Sumber: iStockphoto

Disfungsi ereksi memang bisa sembuh, tetapi ternyata kondisi ini bisa kambuh lagi sewaktu-waktu. Hal ini bergantung dari penyebabnya, apakah karena faktor psikologis, penyakit kronis, atau konsumsi obat-obatan. 

Apabila karena faktor psikologis, maka selama pemicunya masih ada, kondisi tersebut juga masih bisa kambuh lagi. Contohnya apabila pemicunya adalah stres. 

"Kalau untuk kambuh, tergantung penyebabnya apakah stres atau kondisi tubuh yang kurang sehat. Kalau misal pemicunya stres, misalkan balik, ya, pasti bisa balik lagi masalah disfungsi ereksi ini," kata dr. Dyandra. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Benarkah Vaksin Pfizer Dijual di E-Commerce Malaysia? Ini Faktanya!

Satu-satunya cara untuk mengatasinya adalah dengan meminimalisasi pemicunya. Dalam hal ini, apabila karena stres maka bisa belajar manajemen stres atau dengan meditasi. Namun, apabila disfungsi ereksi disebabkan karena penyakit seperti jantung, diabetes, hingga gula darah tinggi, maka untuk mencegahnya bisa dengan menerapkan pola hidup sehat.       

"Selama bagus dan pola hidup sehat mungkin risikonya lebih rendah disfungsi ereksi. Namun, mesti ingat dengan bertambahnya usia, itu sudah risiko sebenarnya. Dia memiliki kesempatan lebih tinggi dari dia yang kemarin," ungkap dr. Dyandra. 

Parents, demikian informasi mengenai penyebab disfungsi ereksi dan cara mengatasinya. Bila Anda mengenal orang dengan disfungsi ereksi, jangan ragu untuk menyarankannya berobat ke dokter, ya! 

Baca juga:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan