Hindari trauma pada anak-anak, demi masa depan mereka.
Tidak ada yang lebih menyeramkan dari trauma yang dialami pada masa kanak-kanak, dan dampaknya pada kesehatan di masa dewasa.
Berikut akibat-akibat trauma masa kecil dan pengaruhnya pada kesehatan orang dewasa serta bagaimana membantu anak-anak tumbuh dan mengatasi pengalaman traumatis tersebut.
Definisi trauma masa kecil
Trauma masa kecil didefinisikan sebagai pengalaman-pengalaman traumatis yang terjadi pada anak-anak, dan umumnya terjadi pada tahun-tahun pertama dalam kehidupan mereka (The National Child Traumatik Stress Network, jaringan nasional stres traumatis anak, Amerika).
Kejadian-kejadian yang mengakibatkan stres traumatis kebanyakan adalah kejadian yang tidak diduga-duga, secara sengaja (dengan motif kebencian) dan berulang-ulang.
Pengalaman-pengalaman traumatis tidak hanya terjadi secara fisik, verbal atau berupa pelecehan seksual saja, tapi juga termasuk hal-hal yang berpengaruh kuat, seperti : anak merasa terbuang (diabaikan) atau terancam. Pengalaman-pengalaman semacam ini terbukti menghasilkan kerusakan emosi dan psikologis yang lama.
Dalam presentasinya, Dr. Nadine Burke Harris, dokter anak terkemuka dan CEO pendiri CYW (Center for Youth Wellness) San Fransisco, mendefinisikan trauma masa kecil akut sebagai “ancaman-ancaman yang begitu parah atau meresap sehingga mereka merasuk ke dalam diri kita dan merubah fisiologis kita: hal-hal seperti pelecehan atau pengabaian, atau tumbuh dengan orangtua yang berjuang melawan penyakit mental atau ketergantungan obat-obatan”
Trauma masa kecil dan akibatnya
Banyak di antara kita yang merasa bahwa anak-anak belum memikirkan peristiwa yang terjadi di sekitar mereka. Tetapi pada kenyataannya, pikiran mereka yang lembut lebih rentan terhadap efek-efek merusak dan bersifat menetap yang disebabkan oleh trauma.
Sistem respon “Fight-or-flight” (Lawan atau kabur) dalam tubuh kita menjadi aktif ketika kita menghadapi bahaya, mengakibatkan tubuh kita mengalami stres.
Ketika sistem respon ini terpicu berulang kali, ia berubah dari penyelamat kehidupan menjadi perusak kesehatan. Oleh karena tubuh anak-anak sedang berkembang, mereka lebih peka terhadap stres berulang ini, dan menanggung bagian yang terberat dari sistem respon ini.
Menurut Dr. Harris, trauma masa kecil mempengaruhi hal-hal berikut :
- Perkembangan otak;
- Sistem kekebalan tubuh;
- Sistem hormon;
- Cara membaca dan menuliskan DNA, hal ini akan mempengaruhi perkembangan dan penampilan genetis, misalnya : beruban sebelum waktunya (red.) ;
- Nucleus Accumbens (NAc) , pusat kesenangan dan penghargaan otak yang terlibat dalam ketergantungan obat-obatan;
- Prefrontral Cortex, yang dibutuhkan untuk mengendalikan impuls dan fungsi pelaksanaan, area yang penting untuk pembelajaran; dan
- Pusat respon takut di otak, yang menyebabkan seseorang mengambil tindakan yang berisiko tinggi manakala menghadapi tekanan.
Jadi, tidaklah mengejutkan apabila korban-korban trauma masa kecil bergulat dengan emosi-emosi amarah, kenangan-kenangan menakutkan, penyakit, dan depresi di masa dewasa.
Parents, semoga ulasan di atas bermanfaat. Klik di sini untuk membaca ulasan lainnya tentang pengaruh trauma masa anak-anak terhadap kesehatan saat dewasa.
Baca juga artikel menarik lainnya:
Tangisan dan Amukan pada Masa Balita adalah Salah Satu Penyebab Stroke
Efek Pelukan yang Luar Biasa bagi Anak Tantrum
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.