Sejumlah orang tua mengatakan jika mereka mengalami kesulitan menyapih bayinya dan mengajarkan bayi minum susu menggunakan botol atau dot. Bagaimana dengan Bunda, apakah Bunda juga pernah atau sedang memiliki pengalaman yang sama? Berikut beberapa hal yang menjadi penyebab bayi tidak mau minum susu pakai dot atau botol dan cara mengatasinya. Yuk, disimak, Bunda.
Bayi Tidak Mau Minum Susu Pakai Dot
American Academy of Pediatrics merekomendasikan untuk menunda pengenalan makanan selain ASI hingga bayi berusia 6 bulan. Selama pemberian ASI eksklusif, Bunda bisa melakukannya secara langsung, yakni menyusui dari payudara, ataupun menggunakan botol dot.
Akan tetapi, dalam praktiknya selalu ada hambatan saat memberikan ASI eksklusif, termasuk saat menggunakan botol. Penggunaan botol ini terkadang tidak berjalan mulus karena bayi sudah terlalu nyaman menyusu langsung dari payudara ibu. Meski demikian, Bunda harus terus mencobanya agar bayi bisa menyusui secara lebih fleksibel ketika Anda kembali bekerja atau melakukan pekerjaan yang lainnya.
Mengenai pemberian makan melalui botol dot ini, menurut organisasi advokasi menyusui La Leche League, Bunda harus menunggu sampai bayi berusia 3 hingga 4 minggu.
Artikel terkait: Cegah Stunting pada Anak, Berikan ASI Eksklusif pada Bayi Selama 6 Bulan
Penyebab Bayi Tidak Mau Minum Susu Pakai Dot
Seandainya bayi Anda sudah bisa bicara, mungkin Bunda tidak perlu menebak-nebak apa sebenarnya yang menjadi alasan ia menolak minum susu dari botol. Kalau menurut Bunda, kira-kira apa, nih, penyebab bayi tidak mau minum susu pakai botol dot?
Melansir laman Healthline, berikut beberapa alasan atau penyebab bayi tidak mau minum susu pakai dot yang perlu Bunda ketahui.
1. Bayi Belum Siap
Salah satu alasan bayi enggan atau menolah minum susu pakai dot botol yaitu karena bayi belum siap disapih dan ia masih terus ingin menyusu dari payudara ibu.
2. Bayi Belum Lapar
Bayi tidak mau minum susu pakai botol dot bisa jadi karena ia memang belum lapar dan belum mau menyusu. Untuk bayi yang sudah mulai diberikan makanan padat (MPASI), jangan-jangan, jadwal Bunda memberinya susu tidak berjauhan dengan jam makannya.
3. Posisi Bayi Tidak Nyaman
Coba ubah posisi tubuh bayi saat menyusu, siapa tahu posisi sebelumnya membuat ia tidak nyaman.
4. Suhunya Terlalu Panas atau Dingin
Coba periksa suhu susu bayi Anda, bisa jadi bayi tidak menyukainya. Beberapa bayi lebih suka susu mereka dingin, sementara yang lain lebih suka jika sedikit lebih hangat.
5. Lubang Dot Terlalu Kecil atau Besar
Cek lubang pada dot dengan membalikkannya lalu memencetnya (pastikan tangan Anda bersih), seperti apa aliran susu yang keluar dari lubang tersebut. Apakah terlalu kecil atau terlalu deras.
6. Ukuran Dot Terlalu Kecil atau Besar
Periksa ukuran dot pada botol susu bayi. Sesuaikan dotnya dengan ukuran mulut bayi. Umumnya produk dot botol dijual sesuai dengan usia bayi. Jika bayi tampak frustrasi dengan aliran ASI, cobalah beralih ke dot ukuran lain.
7. Rasa dan Teksturnya Berbeda
Periksa kedaluwarsa susu. Susu yang basi atau kedaluwarsa pasti menciptakan rasa dan tekstur yang berbeda dari biasanya.
8. Bayi Sakit
Cek kondisi dan suhu bayi Anda, siapa tahu ia sedang sakit –pilek, infeksi telinga, atau infeksi tenggorokan- sehingga ia merasa tidak nyaman untuk makan atau minum. Jika Anda curiga bayi sakit, periksakan ke dokter.
Perhatian!
Pengalaman tiap ibu pastinya berbeda. Coba evaluasi penyebab bayi tidak mau minum susu pakai botol dot dengan menganalisis pengalaman pribadi Anda bersama bayi.
Dari situ mungkin Anda dapat mengetahui alasan spesifik mengapa si kecil menolak botol. Dengan demikian, Bunda jadi lebih tahu penyebabnya dan mencari tahu bagaimana cara memperbaiki masalahnya.
Artikel terkait: 8 Botol Susu Terbaik di 2022 yang Aman untuk Si Kecil, Intip Rekomendasinya Parents
Cara Mengatasi agar Bayi Mau Minum Susu Pakai Dot
Beberapa hal paling umum dan efektif yang dapat Bunda coba untuk membantu bayi Anda menerima pemberian susu botol meliputi:
- Peralihan dari menyusui secara langsung ke botol harus dilakukan secara perlahan, konsisten, dan bertahap.
- Menunggu sampai bayi Anda cukup lapar sebelum menyusu. Beri makan sesuai permintaan, bukan berdasarkan waktu, demikian saran yang ditulis dalam laman What to Expect. Tunggu sampai bayi memberikan isyarat bahwa ia lapar.
- Coba ubah ukuran dan bentuk botol, dot, atau aspek lain dari botol dan perhatikan mana yang lebih disukai bayi Anda.
- Bereksperimenlah dengan suhu susu atau susu formula (sufor) yang Anda berikan. ASI pada umumnya bersuhu suam-suam kuku, jadi pastikan ASI yang Anda hangatkan atau suhu sufor sesuai dengan suhu ASI yang sebelumnya biasa bayi minum. Pada bayi yang sedang tumbuh gigi, terkadang mereka lebih menyukai susu dingin. Selain itu, pijat gusinya untuk membantunya mengatasi rasa sakit akibat gigi baru yang muncul.
- Ubah posisi bayi. Letakkan atau gendong bayi dalam posisi menyusui yang berbeda dari biasanya, dan lihat seperti apa respons bayi. Misalnya, sandarkan punggung mereka pada bantal (setengah duduk) sehingga ia dapat melihat sekeliling ruangan.
- Berikan benda favoritnya. Biarkan salah satu tangannya memegang benda favoritnya seperti selimut atau boneka agar ia tetap merasa nyaman saat menyusu.
- Cobalah cicipi atau mencium bau ASI Anda atau sufor. Apakah aromanya berbeda, misalnya beraroma sabun (botol kurang bersih saat dicuci) atau susu basi. Hal ini tentu bisa merusak selera makan anak.
- Coba gunakan wadah atau cara yang berbeda, misalnya dengan cangkir sippy, sendok, atau cangkir biasa. Saat memberikan bayi susu, gendong bayi dalam posisi tegak di pangkuan Anda dan suapkan susu dengan lembut ke mulutnya. Biarkan bayi minum dengan kecepatannya sendiri.
- Tempelkan dot ke hidung dan bibirnya terlebih dahulu alih-alih langsung memasukkannya ke dalam mulutnya. Cara ini akan menyimulasikan (memancing) tindakan alami mereka untuk mau menyusu.
- Bila Anda tidak berhasil, biarkan orang lain yang berpengalaman melakukannya untuk Anda.
Artikel terkait: 5 Tips dan Cara Mudah Mengajari Anak Minum dengan Sedotan
Perhatian!
Setelah bayi berusia 6 bulan dan Bunda ingin mengganti ASI dengan sufor, ada baiknya Anda mengonsultasikannya dengan dokter anak terkait jenis atau merek sufor apa yang baik untuk bayi Anda. Tiap jenis sufor memiliki manfaat kebutuhan yang berbeda, jadi ada baiknya Anda menyesuaikan sufor dengan kebutuhan bayi Anda.
Kapan Harus Konsultasi ke Dokter Anak?
Apa pun penyebab bayi tidak mau minum susu pakai botol dot bisa berujung serius dan menjadi indikasi gangguan makan atau penyakit yang memerlukan perhatian medis. Hal ini ternyata dialami oleh sekitar 1 hingga 5 persen bayi, di mana mereka berakhir pada masalah kekurangan gizi dan berat badan.
Bila kondisi ini terjadi pada bayi Anda, segeralah periksakan si kecil ke dokter anak.
Dalam jangka pendek, bayi dengan gangguan makan akan mengalami kekurangan gizi dan penurunan berat badan. Lalu dalam jangka panjanganya, bayi Anda dapat mengalami defisit pertumbuhan, masalah fungsi kognitif, perkembangan saraf yang terhambat, juga gangguan perilaku atau emosional.
Bawa si kecil untuk di periksa dokter anak segera bila ia menolak minum ASI dan menunjukkan salah satu dari gejala berikut ini:
- Demam
- Muntah
- Menangis terus-menerus
- Diare
- Sulit bernapas
Dokter juga akan mengevaluasi apakah ada penyakit atau masalah fisiologis yang berkaitan dengan masalah makan bayi Anda. Jika memang bayi mengalami penyakit atau masalah tertentu, dokter akan langsung memberikan penanganan yang tepat.
Bila Anda kesulitan memberi makan bayi melaui botol, jangan terlalu khawatir, Bunda. Sebab, ada banyak pendekatan berbeda yang bisa Anda lakukan. Lalu, bila Bunda masih tidak sanggup, Anda bisa mengonsultasikannya dengan konsultan laktasi.
Dengan konsistensi, tekad, dan kesabaran, Bunda pasti dapat membantu si kecil mengatasi segala hal yang berkaitan dengan pemberian susu melalui botol, termasuk penyebab bayi tidak mau minum susu pakai dot. Semangat, Bun!
Baca juga:
Stop Merebus Botol Susu Bayi! Waspadai Bahayanya bagi Perkembangan Bayi
9 Jamu Pelancar ASI dari Bahan Alami, Daun Katuk hingga Jahe
8 Botol Susu Terbaik di 2024 yang Aman untuk Si Kecil, Intip Rekomendasinya!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.