X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Product Guide
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Cari nama bayi
  • Bumbu MPASI
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Stop merebus botol susu bayi! Waspadai bahayanya bagi perkembangan bayi ini

Bacaan 3 menit

Merebus botol susu bayi masih sering dilakukan oleh banyak Bunda, dengan maksud untuk mensterilkannya. Akan tetapi, penelitian terbaru menyebut ada bahaya yang tersimpan dari kebiasaan merebus botol susu bayi untuk mensterilkannya.

Bahaya merebus botol susu bayi yang harus diwaspadai

bahaya merebus botol bayi

Bahaya merebus botol susu bayi yang harus diwaspadai.

Menurut studi ini, air panas meningkatkan level bahan kimia berbahaya dari botol plastik. Ilmuwan menemukan bahwa botol plastik dari bahan polycarbonate mengeluarkan zat kimia bersifat polutif untuk lingkungan. Zat kimia polutif ini dilepaskan 55 kali lebih cepat saat botolnya diisi dengan air mendidih.

Polycarbonate adalah bahan kimia yang sering digunakan untuk membuat CD (compact disc), dan botol susu bayi. Plastiknya dibuat dari bisphenol A (BPA), yakni zat kimia yang diproduksi secara besar-besaran di seluruh dunia. Lama kelamaan, plastiknya akan larut dalam bahan mentahnya.

David Santillo, ilmuwan senior di Laboratoriuam Riset Greenpeace di Exeter mengatakan, “Banyak yang cemas dengan kandungan BPA, karena sifatnya yang menganggu keseimbangan hormon, bahkan sistem hormon dalam tubuh hewan juga terpengaruh oleh BPA.”

Penelitian tentang bahaya merebus botol susu bayi

merebus botol susu bayi

Menggosok botol bayi berulangkali juga berisiko mengeluarkan BPA.

Scott Belcher dari University of Cincinnati College of Medicine, melakukan sebuah percobaan untuk melihat bagaimana BPA keluar dari plastik berbahan polycarbonate. Juga pengaruh suhu dan cairan yang disimpan dalam botol tersebut.

“Penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya mengungkap bahwa mencuci botol bayi bisa membuat zat kimia BPA keluar. Karena proses menggosok botol, mencuci dan merebus botol bayi yang mengandung polycarbonate.”

“Kami ingin mengetahui apakah penggunaan botol secara normal bisa meningkatkan pengeluaran BPA. Juga mengidentifikasi faktor penting dan apa yang memengaruhi pengeluarannya.”

Scott mengambil botol air minum isi ulang, dan mengujinya selama tujuh hari. Dengan cara memasukkan air biasa (suhu ruang), kemudian diganti dengan air mendidih. Dia juga melakukan simulasi penggunaan botol air minum tersebut dalam kegiatan mendaki gunung, dan kegiatan outdoor lainnya.

Air mendidih mengeluarkan BPA dari botol 55 kali lebih cepat

merebus botol susu bayi

Merebus botol susu bayi bisa mengeluarkan zat kimia berbahaya dari botol tersebut.

Percobaan yang dilakukan Scott ini mengungkap, bisphenol A dikeluarkan dari botol plastik 55 kali lebih cepat jika diisi dengan air mendidih. Dibandingkan dengan air biasa. Hal ini juga berlaku pada botol yang direbus.

Hasil percobaan yang diterbitkan di jurnal  Toxicology Letters, menyatakan bahwa air dengan suhu ruangan mengeluarkan BPA dengan kisaran 0,2 – 0,8 nanogram per botol setiap jam. Sedangkan paparan air mendidih, membuat kisaran ini meningkat menjadi 8-32 nanogram per jam.

David Santillo mengatakan, meski 1 nanogram dianggap jumlah yang kecil, namun beberapa hormon bekerja dalam jumlah yang lebih rendah dari itu. Sehingga tetap harus diwaspadai bahayanya. Untuk itulah, perlu adanya alternatif bahan lain yang lebih aman untuk bayi.

“Bayi berada dalam fase yang sangat sensitif dalam tumbuh kembangnya, karena itu sebisa mungkin hindari paparan zat kimia yang bisa membuat hormon pertumbuhannya terganggu,” tegas David.

Sebelum bahan baru untuk pembuatan botol bayi ini ditemukan, ada baiknya Bunda melakukan tindak pencegahan dengan cara tidak merebus botol susu bayi. Dan cukup mencucinya dengan air hangat, serta membersihkan dengan sabun dan spons yang lembut.

Semoga bermanfaat.

 

Referensi: The Guardian

Baca juga:

Panduan lengkap mencuci botol susu bayi agar bersih dan steril

Cerita mitra kami
5 Tips Menjaga Daya Tahan Tubuh Parents Saat Kesibukan Melanda
5 Tips Menjaga Daya Tahan Tubuh Parents Saat Kesibukan Melanda
Lambung dan Liver Sehat, Daya Tahan Tubuh Kuat dengan Sido Muncul Natural Sari Kunyit Plus
Lambung dan Liver Sehat, Daya Tahan Tubuh Kuat dengan Sido Muncul Natural Sari Kunyit Plus
5 Rekomendasi Suplemen yang Mengandung Kunyit untuk Lindungi Kesehatan Lambung dan Jaga Daya Tahan Tubuh
5 Rekomendasi Suplemen yang Mengandung Kunyit untuk Lindungi Kesehatan Lambung dan Jaga Daya Tahan Tubuh
Khasiat Kunyit dan Lada Hitam untuk Kesehatan serta Daya Tahan Tubuh
Khasiat Kunyit dan Lada Hitam untuk Kesehatan serta Daya Tahan Tubuh

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Fitriyani

  • Halaman Depan
  • /
  • Kesehatan
  • /
  • Stop merebus botol susu bayi! Waspadai bahayanya bagi perkembangan bayi ini
Bagikan:
  • 5 Tips Menyapih Anak dari Botol Susu

    5 Tips Menyapih Anak dari Botol Susu

  • Panduan Lengkap Cara Mencuci Botol Susu Bayi dan Mensterilkannya agar Tetap Bersih

    Panduan Lengkap Cara Mencuci Botol Susu Bayi dan Mensterilkannya agar Tetap Bersih

  • Momen Nikita Willy Gendong Anak, Posisi Duduk Jadi Sorotan

    Momen Nikita Willy Gendong Anak, Posisi Duduk Jadi Sorotan

  • 5 Tips Menyapih Anak dari Botol Susu

    5 Tips Menyapih Anak dari Botol Susu

  • Panduan Lengkap Cara Mencuci Botol Susu Bayi dan Mensterilkannya agar Tetap Bersih

    Panduan Lengkap Cara Mencuci Botol Susu Bayi dan Mensterilkannya agar Tetap Bersih

  • Momen Nikita Willy Gendong Anak, Posisi Duduk Jadi Sorotan

    Momen Nikita Willy Gendong Anak, Posisi Duduk Jadi Sorotan

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti