Demi si buah hati, rasanya Bunda rela berkorban apa saja. Misalnya soal menyusui, setiap ibu ingin mengusahakan yang terbaik. Pun ketika produksi ASI tidak sebaik yang diharapkan, tak jarang para ibu lantas berburu jamu pelancar ASI.
Setelah resmi menjadi seorang ibu, memang yang jadi fokus adalah bagaimana agar si kecil bisa memperoleh asupan gizi yang optimal. Namun, menyusui bukan semata-mata soal makanan bayi, ada cinta yang nyata dan luar biasa di sana.
Nah, bagi Bunda yang tengah berjuang meng-ASI-hi, berikut ini theAsianparent mengulas beberapa bahan alami yang kerap dijadikan jamu pelancar ASI. Simak sampai tuntas, ya!
9 Jamu Pelancar ASI
1. Daun Katuk
Jamu pelancar ASI yang sangat populer di kalangan ibu menyusui adalah daun katuk. Faktanya, daun katuk yang memiliki nama Latin Sauropus androgynus ini telah lama dikenal dalam pengobatan tradisional di Asia Selatan dan Asia Tenggara sebagai ramuan penambah ASI.
Sebuah studi menemukan, pada ibu menyusui yang mengonsumsi ekstrak daun katuk, terjadi peningkatan produksi ASI sebanyak 50.7 persen dibandingkan mereka yang tidak diberi ekstrak daun katuk.
2. Jahe
Rempah yang satu ini boleh dibilang khasiatnya sangat melimpah, ya, Bun. Siapa sangka, bumbu dapur yang satu ini ternyata juga bisa meningkatkan produksi ASI.
Selain membantu pemulihan pascapersalinan, sebuah penelitian tahun 2016 menemukan bahwa jahe adalah galactagogue alami yang dapat meningkatkan volume ASI pada periode postpartum langsung tanpa efek samping yang mencolok.
3. Fenugreek, Bahan Jamu Pelancar ASI Paling Populer
Herbal lainnya yang paling sering digunakan untuk meningkatkan suplai ASI adalah fenugreek. Tanaman yang berasal dari Mediterania dan Asia ini merupakan bahan utama utama dalam teh laktasi, juga tersedia dalam bentuk kapsul dan suplemen.
Ramuan fenugreek dikenal dengan baunya yang khas seperti sirup maple dan rasanya pahit seperti gula yang gosong. Oleh karena itulah, saat mengonsumsi fenugreek, urine Anda dan bayi mungkin akan berbau seperti sirup maple.
4. Adas
Tanaman adas yang memiliki nama Latin Foeniculum vulgare juga dipercaya dapat membantu meningkatkan suplai ASI. Biasanya, tanaman aromatik ini digunakan sebagai bumbu dalam masakan maupun salad segar.
Walau demikian, masih sedikit data ilmiah yang membuktikan khasiat adas dalam meningkatkan suplai ASI. Beberapa penelitian kecil menunjukkan bahwa adas dapat meningkatkan kadar prolaktin, hormon utama yang bertanggung jawab untuk merangsang produksi ASI, dan mungkin meningkatkan volume ASI dan penambahan berat badan bayi.
5. Blessed Thistle
Tanaman yang memiliki nama Latin Cnicus benedictus ini berasal dari Mediterania. Blessed thistle umumnya digunakan sebagai galactagogue herbal yang meningkatkan aliran ASI, diduga bekerja dengan meningkatkan kadar prolaktin.
Cara mengonsumsi blessed thistle sebagai jamu pelancar ASI pun sangat mudah seperti menyeduh teh biasa. Tambahkan 1 cangkir air mendidih ke 1 hingga 3 sendok teh blessed thistle, diamkan selama 5-15 menit, saring lalu minum.
Artikel terkait: 5 Langkah Penggunaan Pompa ASI untuk ASIP Lebih Lancar
6. Daun Jelatang, Jamu Pelancar ASI yang Bisa Langsung Dimakan
Jelatang adalah tanaman berdaun hijau gelap yang kaya gizi. Tanaman ini tinggi kandungan zat besi serta berbagai vitamin dan mineral. Ketika diminum setelah melahirkan, daun jelatang dipercaya dapat mengobati anemia, melawan kelelahan, dan meningkatkan suplai ASI.
Meski demikian, masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengetahui khasiat tanaman ini. Daun jelatang biasa dikonsumsi dengan cara diseduh seperti teh. Dapat pula dikonsumsi langsung sebagai masakan, rasanya mirip sayur bayam.
7. Alfafa
Alfalfa adalah salah satu tanaman tertua dan paling dibudidayakan. Tanaman ini merupakan salah satu sumber makanan utama bagi hewan perah karena dipercaya dapat meningkatkan produksi susu.
Alfafa kaya akan kandungan vitamin dan mineral, seperti vitamin A, C, E, kalium, fosfor, dan zat besi. Alfalfa juga kaya antioksidan, rendah lemak jenuh, dan tinggi protein dan serat.
Kecambah alfalfa dapat dimakan langsung dalam keadaan segar, pastikan telah dicuci bersih. Atau, dimasak sebagaimana sayuran umumnya. Tanaman herbal satu ini juga tersedia dalam bentuk tablet suplemen, biasanya dikombinasikan dengan fenugreek.
8. Goat’s Rue
Tanaman herbal bernama latin Galega officinalis dikenal juga dengan sebutan lilac perancis. Goat’s rue biasanya dimanfaatkan sebagai galactagogue dikombinasikan dengan campuran fenugreek dan herbal lainnya.
Suplemen herbal ini dapat dibeli secara bebas. Namun demikian, bicaralah dengan dokter atau konsultan laktasi sebelum mengonsumsi suplemen apa pun, terutama jika Bunda memiliki alergi atau sedang mengonsumsi obat tertentu.
9. Bawang Putih
Sepanjang sejarah, bawang putih telah digunakan sebagai penyedap masakan, suplemen makanan, dan obat herbal dengan berbagai khasiat. Bawang putih juga dipercaya dapat membantu meningkatkan suplai ASI, tetapi di sisi lain juga dapat mengubah rasa ASI.
Meskipun beberapa bayi tampaknya menyukai rasa bawang putih, sebagian lainnya mungkin tidak menoleransi bawang putih dengan baik dan dapat meningkatkan bau badan pada ibu dan bayi. Dalam beberapa kasus, bawang putih bisa menyebabkan kolik dan bayi menjadi rewel.
Jika Bunda melihat reaksi yang merugikan pada bayi setelah mengonsumsi bawang putih, sebaiknya hindari bumbu dapur ini. Namun jika tidak, konsumsi bawang putih dapat memberikan sejumlah manfaat kesehatan.
Artikel terkait: Agar produksi ASI lancar, ini yang wajib Bunda lakukan tiap malam
Cara Meningkatkan Produksi ASI Tanpa Minum Jamu
Selain minum jamu pelancar ASI, ada beberapa cara lain yang juga bisa Bunda lakukan untuk meningkatkan suplai ASI.
Sering Menyusui
Saat bayi menyusu langsung dari payudara, hormon yang memicu payudara untuk memproduksi ASI akan dilepaskan. Mekanisme ini dikenal refleks “let-down”.
Itu artinya, semakin sering bayi menyusu maka akan semakin meningkat suplai ASI. Oleh karena itu, bayi baru lahir perlu disusui setidaknya 8 hingga 12 kali sehari.
Menyusui dari Dua Sisi Payudara
Cara lain meningkatkan produksi ASI adalah dengan menawarkan ASI kepada si kecil dari kedua payudara setiap kali menyusu. Biarkan bayi menyusu dari payudara pertama sampai ia melambat atau berhenti menyusu sebelum menawarkan payudara kedua.
Rutin Pompa ASI
Memompa ASI di antara waktu menyusui juga dapat membantu Bunda meningkatkan produksi ASI. Agar terasa lebih nyaman dan juga lebih mudah memompa, Bunda dapat mengompres payudara dengan air hangat.
Memompa ASI dari kedua payudara secara bersamaan juga telah ditemukan dapat meningkatkan produksi susu dan menghasilkan kandungan lemak yang lebih tinggi dalam susu.
Konsumsi Makanan Bergizi Seimbang
Makanan sehat bergizi seimbang adalah kunci penting menghasilkan ASI yang berkualitas. Saat menyusui, ibu membutuhkan tambahan energi sekitar 500 kalori setiap hari.
Makanlah makanan yang beraneka ragam, cukupi kebutuhan karbohidrat, protein, lemak, serta, vitamin dan mineral. Batasi konsumsi junk food dan utamakan real food terutama sayuran berdaun hijau dan kacang-kacangan.
Kelola Stres
Faktanya, kondisi mental ibu menyusui sangat memengaruhi produksi ASI. Kecemasan, stres, dan bahkan rasa insecure dapat mengganggu refleks let-down dan menyebabkan produksi ASI lebih sedikit.
Jadi, cobalah menciptakan lingkungan yang pribadi dan santai untuk menyusui dan membuat pengalaman menyusui menjadi menyenangkan dan bebas dari stres.
Artikel terkait: 5 Buah Sahabat Para Ibu Menyusui Agar Produksi ASI Lancar
Amankah Jamu Pelancar ASI Dikonsumsi?
Kekhawatiran tentang suplai ASI yang tidak bisa mencukupi kebutuhan si kecil memang sering dirasakan ibu baru. Apalagi, jika si kecil terlahir prematur, Bunda harus bekerja ekstra mempertahankan suplai ASI menggunakan pompa ASI.
Selain memompa ASI, minum jamu setelah melahirkan dan saat menyusui sudah menjadi tradisi turun-temurun di tengah masyarakat. Namun demikian, konsumsi jamu juga hendaknya tidak serampangan.
Meski terbuat dari tanaman dan bahan alami, ketika hendak mengonsumsi jamu pelancar ASI atau obat herbal apa pun tentunya perlu dipertimbangkan dosis yang aman. Serta, kondisi kesehatan ibu dan bayi secara keseluruhan. Oleh karena itu, Bunda sebaiknya berkonsultasi langsung dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi terbaik.
Baca juga:
Panduan untuk Ayah ASI, Lakukan 5 Cara ini Agar ASI Bunda Lancar
5 Trik agar ASI lancar pasca operasi caesar, mudah banget!
6 Tips agar ASI tetap lancar saat puasa bagi ibu menyusui
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.