Waspadai 13 Penyebab Bayi Kembung, Kapan Bunda Harus Khawatir?

Catat berbagai penyebab dan cara mengatasinya berikut ini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Si kecil menangis tak henti-henti setelah menyusu? Mungkin saja perutnya kembung, Parents. Walau biasanya tidak menyebabkan kondisi yang fatal, namun kondisi ini bisa menjadi tak nyaman bagi si kecil, ya. Oleh karena itu, sebaiknya setiap orangtua memerhatikan beberapa hal yang menjadi penyebab bayi kembung.

Mulai dari beberapa kebiasaan sehari-hari hingga makanan yang dikonsumsi ternyata memiliki pengaruh pada kondisi kesehatan si kecil ini. Kembung pada bayi menjadi hal yang sangat wajar terjadi, bahkan normalnya si kecil bisa buang angin sebanyak 13-21 kali per hari, bisa melalui sendawa atau mengeluarkan lewat dubur.

Supaya Parents yakin akan kondisi si kecil ini, sebaiknya kita pun perlu tahu terlebih dahulu mengenai gejala-gejala yang biasa terjadi pada bayi yang mengalami kembung.

Gejala Bayi Kembung

Biasanya bayi yang mengalami kembung akan menunjukkan tanda-tanda berikut ini, Parents:

  • Lebih rewel dari hari-hari biasa
  • Menangis sering dan lama saat mengeluarkan gas
  • Menangis bukan karena lelah atau sedang lapar
  • Sering bersendawa maupun kentut
  • Bayi menjadi lebih sering mengangkat kaki
  • Perut si kecil nampak membesar dan keras
  • Bayi sering melengkungkan punggung

Artikel terkait : Bayi menangis terus selama 3 jam? Mungkin ini penyebabnya

13 Penyebab Bayi Kembung

1. Sering Menangis

Kembung bisa terjadi karena banyak udara yang tertelan dan terperangkap dalam tubuh bayi. Salah satu hal yang bisa menyebabkan hal ini ialah saat ia menangis.

Pada saat membuka mulut seperti menangis, ia pun akan secara tak sengaja menelan udara. Oleh karena itu, sebaiknya bayi yang sedang menangis segera ditenangkan untuk mneghindarkan dari kondisi kembung.

2. Menyusui yang Kurang Tepat

Selain menangis, salah satu penyebab bayi kembung adalah cara menyusui yang kurang tepat. Si kecil bisa menelan udara saat menyusui baik dari botol susu maupun payudara ibu.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bila posisi menyusui salah, udara bisa lebih banyak masuk. Misalnya, saja saat perlekatan bayi tidak sempurna sehingga ada celah yang lebih banyak untuk udara masuk, bayi akan lebih berisiko untuk mengalami kembung.

Selain itu, bila bayi minum susu dari botol yang alirannya terlalu deras bisa juga menyebabkan bayi mengalami kembung.

3. Saluran Pencernaan Belum Matang

Selain karena beberapa kebiasaan di atas, secara anatomi tubuh pun bayi memang lebih rentan mengalami kembung dibandingkan orang dewasa. Saluran pencernaan yang belum matang secara keseluruhan cenderung membuat gas lebih mudah terperangkap di tubuhnya. Hal ini bisa menjadi salah satu penyebab bayi kembung. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

4. Masalah Pencernaan Ringan

Kembung juga bisa menjadi salah satu indikator kondisi gangguan pencernaan ringan yang dialami si kecil. Kondisi kesehatan yang berhubungan erat dengan kembung pada bayi ialah konstipasi dan refluks.

5. Asupan Beberapa Jenis Makanan

Bagi bayi yang sudah memulai MPASI, beberapa jenis makanan diketahui bisa lebih meningkatkan risiko mengalami kembung. Tak jarang, asupan makanan baru pun bisa menimbulkan gas di dalam perut.

Asupan tekstur padat maupun jenis makanan baru untuk pertama kalinya bisa menyebabkan bayi lebih sensitif sehingga mengalami kembung. Selain itu, beberapa jenis makanan yang diketahui bisa menyebabkan kondisi gas, di antaranya:

  • Buah-buahan aprikot, persik, pir, prem
  • Buah-buahan jeruk
  • Berbagai produk serta olahan susu 
  • Sayuran seperti kembang kol, brokoli, asparagus, kecambah
  • Makanan bertepung seperti pasta
  • Makanan dengan kandungan serat tinggi 

6. Makan Berlebihan

Makan berlebihan bisa menyebabkan masalah pencernaan dan membuat produksi gas meningkat. Diperkirakan juga bahwa foremilk dan hindmilk selama menyusui berdampak pada produksi gas. 

Foremilk banyak mengandung gula seperti laktosa dan hindmilk lebih banyak mengandung lemak. Kelebihan laktosa dapat menyebabkan gas dan iritabilitas pada bayi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

7. Makanan yang Dikonsumsi Ibu

ASI mengandung jejak makanan yang dikonsumsi ibu. Jika Bunda makan makanan tertentu seperti kacang-kacangan, kopi, produk susu seperti keju, mentega, dan ghee dalam fase menyusui, itu mungkin bisa diteruskan ke bayi dan membuat perutnya kembung.

8. Bakteri Baik yang Kurang Berkembang

Seorang bayi mungkin mengalami kembung karena flora bakteri (bakteri baik) yang kurang berkembang di usus.

9. Virus Saluran Pencernaan

Terkadang virus menyebabkan masalah perut, seperti, gas, muntah, dan diare.

10. Hypersensitive

Hipersensitivitas terhadap jenis susu formula atau makanan tertentu dalam makanan Ibu, atau mungkin alergi makanan (meskipun itu jauh lebih jarang terjadi).

11. Gelembung dalam Susu Formula

Gelembung dalam formula mereka. Mencampur dan mengocok susu formula sering menimbulkan gelembung, yang berarti bayi Anda akan menelan lebih banyak udara selama menyusui. Udara di dalam dot botol juga dapat menyebabkan gelembung.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

12. Minum Jus

Bayi tidak boleh minum apa pun selain ASI atau susu formula (dan air setelah mereka berusia 6 bulan). Mereka cenderung mengalami kesulitan mencerna fruktosa dan sukrosa dalam jus, dan akibatnya, dapat menyebabkan gas, atau bahkan diare.

13. Menelan Protein Tertentu dalam Susu Formula atau ASI

Nyeri gas atau perut kembung pada bayi yang disusui mungkin disebabkan oleh intoleransi terhadap protein dalam makanan ibu. Biasanya produk susu adalah penyebab paling sering dari kembung. Nyeri gas pada bayi yang diberi susu formula mungkin melibatkan intoleransi protein atau alergi susu formula.

Artikel terkait : Kolik pada bayi; Penyebab, cara mengatasi serta pencegahannya

Mengatasi Bayi Kembung

Ada beberapa cara sederhana yang bisa membantu mengatasi kondisi ini, di antaranya:

  • Menyusui dengan posisi yang lebih benar, usahakan kepala bayi lebih tinggi dibandingkan dada dan perutnya.
  • Perhatikan aliran botol susu, usahakan pilih botol susu dengan aliran yang tidak terlalu deras.
  • Mandikan si kecil dengan air hangat. Mandi air hangat diketahui dapat melepaskan gas berlebih di area perut.
  • Rutin sendawakan sehabis menyusu. Sendawakan si kecil dengan mengusap punggung dan perutnya dengan minyak esensial hangat.
  • Massage si kecil secara perlahan. Beberapa pijatan di area perut dapat melegakan perut kembung pada bayi.
  • Perhatikan asupan makanan bayi. Bayi yang sudah diberi MPASI mungkin akan mengalami banyak penyesuaian terhadap makanannya, di mana dapat membuat perut kembung.
  • Perhatikan isyarat lapar bayi. Susui si kecil sebelum mereka menangis terus menerus karena kelaparan. 
  • Pertimbangkan untuk mengganti botol susu yang berbeda. Beberapa melengkung, sementara yang lain memiliki ventilasi internal atau liner untuk mencegah gelembung udara terbentuk dalam cairan.
  • Perhatikan saat membuat susu formula. Hindari membuat susu formula yang menimbulkan gelembung udara. 
  • Susui si kecil dalam jumlah yang sedikit tapi sering. Memberinya terlalu banyak susu formula atau ASI mungkin akan mempersulit proses pemecahan laktosa dalam susu.
  • Lakukan gerakan mengayuh sepeda. Baringkan si kecil di atas alas yang nyaman, pegang kakinya, dan gerakkan kakinya dengan lembut dalam gerakan bersepeda. Untuk beberapa bayi, gerakan ini mengurangi gas dan ketidaknyamanan perut lainnya.
  • Pijat ILU. Selain membantu bayi rileks, pijatan lembut bayi dapat membantu menghilangkan gas, atau setidaknya membantu perut mereka terasa lebih baik. Anda juga dapat mencoba menempatkan bayi di atas lutut, tengkurap, dan menggosok punggungnya. Posisi ini terkadang membantu melepaskan tekanan berlebih, memberikan bantuan gas.
  •  
  •  
  • Lakukan tummy time. Posisi ini baik untuk memperkuat otot-otot yang dibutuhkan bayi untuk mengangkat kepalanya dan, akhirnya, merangkak dan berjalan. Ini juga dapat membantu meredakan gas. Karena beberapa bayi gumoh jika mereka segera tengkurap setelah makan, tunggulah setidaknya 20 hingga 30 menit sebelum melakukan tummy time. 
  • Coba susu formula lain. Beberapa formula dipasarkan untuk mengurangi gas pada bayi. Tanyakan kepada dokter apakah perlu mencoba formula baru.
  • Pertimbangkan probiotik. Penelitian pada orang dengan kondisi usus seperti irritable bowel syndrome (IBS) telah menemukan bahwa probiotik (bakteri baik dalam usus) dapat membantu mengurangi perut kembung. Sementara itu, meskipun probiotik umumnya dianggap aman, pastikan konsultasikan dengan dokter sebelum memberikan produk probiotik apapun kepada bayi.

Cara Mencegah Perut Kembung pada Bayi

Mencegah lebih baik daripada mengobati jadi jika Bunda tidak ingin melihat si kecil menderita karena kembung, berhati-hatilah saat Anda menyusui atau memberinya susu botol. 

Dalam fase menyusui, hindari makan makanan tertentu yang menyebabkan gas seperti ikan kering dan udang, hidangan daging pedas, kacang-kacangan, kacang-kacangan, produk susu, dan sayuran seperti brokoli, kembang kol, dll. 

Jika si kecil sudah mulai makanan padat, buat pastikan bahwa makanan yang Anda berikan kepadanya tidak menyebabkan gas.

Pastikan bayi mendapatkan waktu tengkurap setiap hari. Buat si kecil berbaring tengkurap selama beberapa menit. Tekanan lembut pada perut akan membantunya mengeluarkan gas dengan nyaman dan juga memperkuat otot punggung dan lehernya. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tepuk punggungnya sesering mungkin di siang hari saat Anda menggendong dan bermain dengannya. Ini akan membantu dalam mengkonsolidasikan gas dalam sistem mereka dan menyebarkannya dengan mudah.

Kapan Sebaiknya Parents Khawatir?

Kembung pada bayi bisa terjadi berbeda-beda antara bayi satu dengan yang lainnya. Namun, ternyata kembung pun bisa menjadi masalah serius, lho.

Menurut Jenna Faircloth, PharmD, dari Cincinnati Children’s Hospital Medical Center di Ohio kondisi ini bisa menjadi tanda awal dari adanya masalah pencernaan yang lebih serius. Oleh karena itu, waspadailah bila si kecil mengalami beberapa hal berikut ini :

  • Sangat rewel dan tidak bisa ditenangkan.
  • Mengalami demam dan suhunya tinggi, khususnya di atas 38 derajat Celcius.
  • Tidak buang air besar atau feses si kecil berdarah.
  • Mengalami muntah-muntah.
  • Berusia di bawah 3 bulan.

Nah, Parents sebaiknya segera periksakan kondisi kesehatan si kecil ke dokter bila mengalami berbagai gejala di atas, ya! Bisa jadi, itu adalah penyebab bayi Anda kembung. Semoga si kecil cepat sembuh! 

***

Artikel telah diupdate oleh: Fadhila Afifah

Have a Gassy Baby? What to Know About Infant Gas Symptoms, Remedies and Causes
https://www.whattoexpect.com/first-year/care/gassy-baby/#causes 

Gassy baby? Here’s how to help your little one
https://www.babycenter.com/health/conditions/gassy-tummy_10393850#causes-of-gas-in-babies 

Gas Problem in Infants – Signs, Causes, and Treatment
https://parenting.firstcry.com/articles/gas-problems-in-infants/ 

 

Baca Juga :

Busui jangan makan 7 makanan ini, bisa sebabkan bayi kolik!

17 Cara Mengatasi Perut Kembung pada Anak Bayi dan Balita

Kolik pada Bayi – Ini Ciri-Ciri, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Penulis

nisya