Pengobatan COVID-19 pada anak adalah hal penting yang harus Parents ketahui di tengah situasi pandemi saat ini. Meski secara global, kasus COVID-19 yang dilaporkan pada anak-anak (usia 0-17 tahun) lebih sedikit dibandingkan dengan orang dewasa.
Sebagian besar anak dengan infeksi SARS-CoV-2 atau COVID-19 tidak mengalami gejala apapun. Atau hanya mengalami gejala ringan yang membutuhkan pengobatan dan perawatan penunjang saja. Namun, beberapa kasus COVID-19 parah pada anak-anak telah dilaporkan, termasuk sindrom inflamasi multisistem.
Adapun jika anak memiliki gejala dan positif terinfeksi COVID-19, maka perlu dilakukan perawatan khusus.
Gejala COVID-19 pada Anak
Masa inkubasi COVID-19 tampaknya hampir sama pada anak-anak dan orang dewasa, yaitu 2-14 hari dengan rata-rata 6 hari. Pada anak-anak gejala yang paling umum adalah batuk dan demam. Selain itu, tanda atau gejala COVID-19 pada anak termasuk:
- Demam
- Batuk
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Myalgia
- Hidung tersumbat atau rhinorrhea
- Kehilangan rasa atau bau
- Sakit tenggorokan
- Sesak atau kesulitan bernapas
- Sakit perut
- Diare
- Mual atau muntah
- Nafsu makan yang buruk
Kendati demikian, tidak semua anak yang menderita COVID-19 menunjukkan gejala. Sebuah tinjauan sistematis yang dilakukan oleh Center for Desease Control and Prevention (CDC) memperkirakan bahwa 16 persen anak-anak dengan infeksi COVID-19 tidak menunjukkan gejala. Bahkan, lebih banyak bukti menunjukkan sebanyak setengah dari infeksi COVID-19 pada anak mungkin tidak menunjukkan gejala.
Artikel terkait: Risiko Long Covid Lebih Rentan Dialami Perempuan, Kenali Gejalanya!
Pengobatan COVID-19 pada Anak, Apa yang Harus Parents Lakukan?
Jika Anda merasa si kecil memiliki gejala COVID-19, hubungi dokter atau pusat layanan kesehatan terdekat. Sehingga, dapat dilakukan tes virus (tes antigen) untuk mendiagnosis infeksi. Setelah anak dipastikan terpapar COVID-19, maka hal yang harus dilakukan:
1. Isolasi Anak yang Sakit
Anak yang terpapar COVID-19 harus dirawat di rumah dengan cara diisolasi. Usahakan yang merawat anak hanya satu orang saja. Pembatasan kontak ini bertujuan agar risiko penularan virus corona bisa diminimalkan.
Anak juga harus tidur di kamar terpisah dan menggunakan kamar mandi terpisah. Namun, jika tidak memungkinkan, orang tua harus sering membersihkan kamar mandi yang digunakan anak yang sakit. Perawatan isolasi ini dilakukan sampai anak dinyatakan negatif dari infeksi COVID-19.
2. Perhatikan Asupan Energi dan Protein
Pada pasien COVID-19 terjadi peningkatan kebutuhan energi dan protein. Peningkatan kebutuhan energi terjadi karena demam dan peningkatan kerja otot pernapasan. Sedangkan peningkatan kebutuhan protein karena pada pasien COVID-19 terjadi perubahan metabolisme, yaitu terjadi pemecahan protein, peningkatan sintesis protein fase akut, dan penurunan sintesis protein otot.
Anak penderita COVID-19 dapat diberikan makanan kaya protein atau lebih mengutamakan protein hewani, seperti daging unggas, ikan, telur, daging merah, dan susu. Namun pemberian protein tinggi ini tidak berlaku untuk pasien dengan komorbid gagal ginjal.
Diskusikan lebih lanjut dengan ahli gizi di puskesmas atau rumah sakit mengenai kebutuhan gizi anak selama masa pemulihan. Sebaliknya, hindari menjadikan pendapat dari orang awam sebagai rujukan.
Artikel terkait: Divaksinansi Justru Bikin Positif COVID-19? Ini Penjelasan Dokter!
3. Beri Makanan Kaya Vitamin C
Direkomendasikan juga mengkonsumsi makanan yang kaya vitamin C. Contohnya seperti buah jeruk, pisang, pepaya, stroberi, melon, anggur, lemon dan sayuran berdaun hijau. Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan yang meningkatkan sistem imun dan mengurangi durasi serta keparahan flu.
Direkomendasikan pula untuk mengkonsumsi makanan yang kaya zinc seperti daging merah, unggas, seafood, telur, dan susu. Pemberian zinc terbukti dapat mengganggu replikasi virus corona secara efisien.
4. Jaga Anggota Keluarga yang Lain
Selain merawat anak yang sakit, Parents juga harus menjaga anggota keluarga lain agar tidak tertular. Orang yang merawat si kecil yang sakit harus menerapkan protokol kesehatan dengan tetap memakai masker, tidak memakai barang yang dipakai anak yang sakit, membatasi aktivitas di luar rumah, dan rajin mencuci tangan serta membersihkan diri.
Setiap orang di keluarga harus mencuci tangan dengan baik dan sering. Cuci dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik, atau gunakan pembersih tangan berbasis alkohol.
Gunakan pembersih atau tisu rumah tangga biasa untuk membersihkan barang-barang yang sering disentuh, seperti kenop pintu, sakelar lampu, mainan, remote control, telepon, dll. Lakukan ini setiap hari.
Nah, itulah tadi tips pengobatan COVID-19 pada anak yang perlu Parents ketahui. Selalu konsultasikan kepada dokter dan tenaga kesehatan profesional, ya, sebelum memberi si kecil obat-obatan atau suplemen apapun.
****
Artikel telah ditinjau oleh:
dr.Gita PermataSari, MD
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Baca juga:
3 Cara Mendaftar Vaksinasi COVID-19 Secara Online, Jangan Sampai Salah
Kabar Gembira! POGI Izinkan Ibu Hamil Divaksinasi COVID-19, Ini Syaratnya!
Bunda Masih Ragu? Simak 4 Alasan Bumil Harus Segera Vaksinasi COVID-19