Salah satu cara memakai minyak goreng yang sehat adalah sedikit dalam menggunakannya. Dan tidak disarankan untuk menggunakan minyak goreng sisa. Lantas, berapa batas penggunaan minyak goreng yang masih dibolehkan?
Seperti diketahui, mengolah makanan yang paling sering dilakukan dalam keseharian adalah dengan cara menggoreng dan menumis. Karena itu, pemakaian minyak goreng dalam keseharian kita memang tidak bisa dihindari.
Tapi, memasak dengan minyak goreng yang terlalu banyak dan sering sebenarnya tidak baik untuk kesehatan. Semakin sedikit menggunakan minyak goreng, maka akan lebih sehat makanan yang Anda masak.
Berikut ini adalah beberapa aturan menggunakan minyak goreng yang baik untuk kesehatan tubuh, seperti dilansir dari American Heart Foundation:
Tips Penggunaan Minyak Goreng yang Sehat
1. Ganti Minyak Baru setiapkali memasak
Hal paling penting dalam penggunaan minyak goreng yang sehat adalah menerapkan waktu idealnya, yaitu hanya sekali pakai dengan suhu di bawah 120 derajat Celsius.
Jika idealnya hanya satu kali pemakaian, minyak goreng sebenarnya masih bisa digunakan hingga tiga kali. Meski begitu, Parents harus menghindari memakai minyak goreng yang sama berulang kali.
Pasalnya, minyak yang semakin sering dipanaskan dapat mengalami kerusakan karena adanya oksidasi yang membuat makanan menjadi bau.
Artikel terkait: Harga Minyak Goreng Turun Lagi per 1 Februari 2022, Siap-siap Bun!
2. Memperhatikan Suhu Panas Api dalam Penggunaan Minyak Goreng
Jangan Terlalu Tinggi Memanaskan
Selain aturan pakainya, Parents juga harus memerhatikan temperatur saat menggoreng. Bila minyak belum panas tapi makanan sudah dimasukkan, akan menyebabkan makanan terlalu banyak menyerap minyak.
Sementara itu, jika terlalu panas, makanan juga menjadi cepat gosong sementara bagian dalamnya mungkin masih belum matang.
Artikel terkait: 5 Cara Menghemat Minyak Goreng agar Tak Panik saat Harganya Naik
3. Tiriskan Makanan Setelah Digoreng
Tiriskan Makanan Setelah Digoreng
Hal lainnya yang tak kalah penting adalah meniriskan dulu dan serap minyak dengan tisu kertas untuk mengurangi kelebihan minyak setelah menggoreng sesuatu.
Artikel terkait: 12 Jenis Minyak yang Biasa Digunakan untuk Memasak
4. Penggunaan Minyak Goreng harus Memakai Takaran yang Tepat
Terlalu banyak memakai minyak goreng dapat menambah kalori dan memengaruhi selera makan. Sebaiknya gunakan sendok pengukur takaran minyak, sehingga Parents bisa memakai minyak goreng sesuai kebutuhan.
5. Simpan Minyak dengan Baik
Hal terakhir yang juga tak kalah penting adalah simpan minyak dalam wadah tertutup, tidak terkena cahaya, dan di tempat yang sejuk agar kandungan pada minyak tidak mengalami perubahan.
Kriteria Minyak Goreng Sehat
Banyaknya merek yang dijual di pasaran menawarkan keunggulan masing-masing, sehingga kerap membuat bingung. Berikut ini beberapa kriteria minyak goreng yang sehat:
Rendah Kandungan Lemak Jenuh
Minyak goreng yang sehat adalah memiliki kadar kandungan lemak jenuh yang lebih sedikit, dibandingkan dengan lemak tak jenuh yang ada dalam komposisi minyak tersebut. Hampir semua minyak mengandung lemak jenuh maupun lemak tidak jenuh, hanya komposisi kadarnya yang berbeda.
Sekadar diketahui, minyak kelapa mengandung lemak jenuh yang sangat tinggi, yaitu 91 persen. Sementara itu, lemak jenuh pada minyak sawit hanya 51 persen, dan minyak tak jenuhnya cukup tinggi, yaitu 49 persen.
Minyak kacang tanah memiliki kandungan lemak tak jenuh yang lebih tinggi dari lemak jenuhnya, yaitu 81:19. Sedangkan komposisi kandungan lemak tak jenuh dan lemak jenuh pada minyak kedelai dan minyak zaitun, yaitu 85:15.
Titik Asap Tinggi
Minyak goreng yang berkualitas baik juga memiliki titik asap tinggi. Yaitu, pada temperatur tinggi, minyak tidak mudah berasap.
Titik asap adalah temperatur ketika minyak dipanaskan sebelum keluar asap dan berubah warna, yang menandakan berubahnya komposisi dalam minyak.
Minyak dengan titik asap tinggi baik untuk menggoreng dengan api besar. Misalnya, minyak kacang, wijen, dan kedelai.
Sementara itu, minyak dengan titik asap yang cukup tinggi baik untuk menumis dengan api sedang hingga tinggi, termasuk minyak jagung, minyak alpukat, kanola dan zaitun.
Minyak dengan titik asap rendah, seperti biji rami, biji labu dan kenari, sebaiknya digunakan dalam saus salad. Namun, minyak zaitun dan wijen cukup fleksibel untuk digunakan menggoreng maupun dalam saus salad.
Tidak Cepat Berubah Warna
Berwarna bening dan tidak cepat menghitam sehingga meminimalkan risiko kanker, menjadi ciri-ciri minyak goreng yang baik untuk kesehatan.
Memiliki Karakter Seperti Air
Dalam minyak goreng yang bagus, karakternya seperti air, yaitu tidak lengket, mudah mengalir, dan tidak menempel di makanan yang bisa menimbulkan risiko obesitas dan penyakit lainnya.
Itulah batas penggunaan minyak goreng dan informasi penting lainnya terkait minyak goreng yang sehat untuk tubuh. Semoga bermanfaat ya!
Baca juga:
7 Tips Sehat dan Hemat Memasak Tanpa Minyak, Cek Bun!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.