Usia 5-15 tahun merupakan periode anak tumbuh aktif, karena di periode 10 tahun ini terjadi banyak peningkatan dan perkembangan yang pesat pada anak. Ini pula yang menjadi perhatian Nadia Mulya, seorang model, presenter, sekaligus ibu. Nadia Mulya membagikan pengalaman mendampingi keempat anaknya yang sedang melalui fase periode tumbuh aktif.
Bagi Nadia Mulya, orang tua adalah garda terdepan yang berperan penting dalam tumbuh kembang anak dan yang selalu memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya.
“Oke, kalau peran orang tua memang penting. Karena ada nature, nurture, and nutrition. Jadi saya yakin banget orang tua adalah garda terdepan untuk memberikan yang terbaik untuk anak-anak,” ucap Nadia pada Konferensi Pers Milo GraduACTIV.
Artikel terkait: Pentingnya Ekstrakurikuler untuk Anak, Ini 5 Manfaat yang Bisa Didapat
Pengalaman Nadia Mulya Mendampingi Anak di Periode Tumbuh Aktif
Nadia mengungkapkan bahwa ia selalu memastikan asupan nutrisi untuk anak-anaknya terpenuhi dengan seimbang, juga kebutuhan kalorinya terpenuhi sesuai kebutuhan anak-anaknya. Tidak hanya kebutuhan nutrisi dan kalori yang ia jaga, tetapi cara membakar kalori tersebut juga tak kalah penting.
“Selain kita sebagai orang tua harus menjaga banget, mengawal masa-masa aktif mereka dengan nutrisi juga dengan bagaimana cara mereka membakar kalori tersebut,” ujar Nadia.
“Karena aku sempat baca salah satu masalah di negara maju di era yg maju seperti sekarang ini bukan lagi masalah kekurangan gizi, tapi kadang-kadang juga suka kelebihan gizi gitu, lo, jadi anak-anak bisa menjadi obese dan sebagainya,” tambahnya.
Nadia juga menjelaskan bahwa peran orang tua sangat penting untuk mengimbangi sekaligus mengedukasi ke anak-anaknya agar nanti pada saat mereka dewasa, mereka punya pilihan-pilihan gaya hidup mana yang terbaik untuk diri mereka. Jadi, orang tua pun membekali dengan pendidikan dari dini terkait nutrisi, olahraga, serta pola gaya hidup sehat pada umumnya, dan hal itu semua bisa menjadi investasi anak di masa depan.
“Lagi-lagi ini investasi. Kita sebagai orang tua bisa mengawal ini otomatis anak kita akan terhindar dari kemungkinan penyakit metabolik di kemudian hari,” ucap Nadia.
Artikel terkait: 7 Cara Memotivasi Anak untuk Semangat dan Tidak Gampang Menyerah
Tips Nadia Mulya untuk Terapkan Pola Hidup Sehat Bersama Anak
Menerapkan pola hidup sehat, terutama di usia 5-15 tahun, bukanlah perkara mudah. Nadia Mulya punya beberapa tips agar sang anak mulai dan terbiasa dengan melakukan pola hidup sehat, berikut di antaranya:
1. Jadikan Pola Hidup Sehat sebagai Kebiasaan
Nadia mengungkapkan bahwa anak-anak adalah creature of habit, di mana mereka akan suka jika dilakukan secara berulang lalu menjadi kebiasaan.
2. Orang Tua Harus Menjadi Role Model bagi Anak
Sejatinya anak-anak belajar dari mencontoh. Jadi kita sebagai orang tua harus menjadi teladan bagi anak-anaknya.
“Contohnya, kita enggak bisa harap anak-anak itu doyan sayuran kalau kita juga enggak makan sayuran. Kalau olahraga jangan cuma kita kasih tahu, ‘Delmar, kamu harus lari bolak-balik 10 kali’. Kita juga ikut lari mendampingi mereka. Karena kalau orang tua yang melakukan apalagi bersama dengan anak, itu akan semakin terasa bonding-nya,” jelas Nadia.
3. Beri Anak Reward
Lalu terakhir, Nadia mengatakan agar orang tua memberi reward atau hadiah bagi anak. “Mungkin awalnya akan terdengar seperti iming-iming, tapi lama-lama juga anak akan memahaminya,” pungkas Nadia.
Artikel terkait: 7 Manfaat Menanamkan Pentingnya Disiplin pada Anak Usia Sekolah, Cek Parents!
Pentingnya Olahraga dalam Pertumbuhan Anak dari Aspek Fisik, Kognitif, dan Sosial Karakter
Melalui kesempatan yang sama, Psikolog Anak dan Remaja, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi, M.Psi. juga menjelaskan pentingnya olahraga bagi anak. Yakni untuk membantu mengembangkan aspek fisik, kognitif, dan sosial karakter.
Dalam olahraga jelas ada aktivitas olah fisik, dan olah fisik itu membuat anak-anak menjadi bugar, sehat, serta koordinasi motoriknya juga bertambah baik. Mereka masih dalam tahap tumbuh kembang yang kelihatannya tidak secepat sebelumnya tetapi tetap ada tumbuh kembangnya, jadi olah fisik itu tetap penting.
Kemudian dari segi kognitif, olahraga memberi kesempatan anak-anak untuk belajar strategi, belajar bagaimana supaya caranya gerakannya bisa efektif dan tepat. Di situ juga perlu pemikiran yang kritis, pemahaman akan instruksi dari orang yang membimbing seperti contoh oleh guru olahraga.
Lalu untuk aspek karakter sendiri luar biasa sekali manfaatnya olahraga untuk pembentukan karakter. Seperti disiplin, pantang menyerah, percaya diri, dan menumbuhkan sikap suportif dalam diri anak. Itu semua diolah di dalam olahraga.
Vera Itabiliana menambahkan, olahraga juga bisa meningkatkan atau berdampak positif pada performa belajar anak.
“Ada penelitian yang ditemukan bahwa dengan olahraga, fokus belajar menjadi lebih baik, stamina belajar juga jadi lebih bagus sehingga anak betah untuk berlama-lama untuk belajar, sehingga prestasinya belajarnya di sekolah juga meningkat. Jadi tidak bisa dipisahkan antara akademis dan olahraga. Justru ini saling membantu,” jelasnya.
“Terlebih lagi olahraga juga bisa meningkatkan kesejahteraan psikologis anak, karena dengan olahraga yang namanya hormon antistres akan keluar, jadi membuat pikiran lebih jernih, perasaan emosi lebih positif. Jadi, luar biasa manfaatnya olahraga ini,” tutup Vera Itabiliana.
Itulah Bun, pengalaman Nadia Mulya mendampingi anak-anaknya yang sedang melalui fase periode tumbuh aktif serta tips yang bisa Bunda tiru juga, nih. Yuk, selalu dampingi buah hati kita dalam masa tumbuh kembangnya.
Baca juga:
6 Model Homeschooling di Indonesia, Pilih yang Tepat untuk Buah Hati
6 Contoh Sikap Optimis, Bantu Anak agar Tak Mudah Menyerah
Ini yang Perlu Dilakukan Supaya Anak Sehat dan Berenergi Jalani Aktivitas dengan Konsumsi Rendah Gula!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.