Anak yang tidak fokus di sekolah cenderung mengalami kesulitan untuk mengikuti pelajaran dengan baik. Namun, bukan berarti bahwa anak tersebut tidak cerdas. Bisa jadi, ia memang memiliki kecerdasan lain yang tidak terasah di kelas.
Anak yang tidak fokus di sekolah adalah tantangan bagi orangtua dan guru. Bahkan, perasaan “gagal mendidik anak” seringkali menurunkan kepercayaan diri orangtua dan guru.
Sebelum kita marah terhadap anak, ada baiknya evaluasi cara mendidik anak dan cari tahu di mana minat dan bakatnya.
Beberapa cara ini dapat membantu Parents mengatasi permasalahan anak yang tidak fokus di sekolah:
1. Ajak bicara
Seberapa dekat Anda dengan anak? Apakah Anda sering mengajaknya untuk bicara dari hati ke hati setiap harinya? Apakah saat berbicara dengan anak, Anda sudah melakukannya secara dua arah?
Jika belum, inilah saatnya untuk memulai pembicaraan dengan si kecil. Tanyakan padanya dengan lembut, apa yang membuat ia tak fokus di kelas? Apa yang ia pikirkan ketika sedang berada di kelas?
Bisa jadi ia akan menolak untuk menjawab pertanyaan atau justru memberikan jawaban yang membuat Anda makin kesal. Saat hal itu terjadi, yang harus Anda lakukan pertama kali adalah bersikap tenang.
Kemarahan akan membuat anak makin menjauh. Ingatlah, bahwa misi utama Anda adalah membantu anak yang tidak fokus di sekolah, bukan menambah masalah baru pada anak.
2. Gali sumber masalah
Tak semua anak memiliki kemampuan untuk mengekspresikan apa yang ia rasakan, pikirkan, dan lakukan. Jika hal ini terjadi pada anak Anda, lakukan penelitian tentangnya.
Seorang ibu bernama Monica Leftwich berbagi pengalaman di the Washington Post soal anaknya yang tak bisa fokus di sekolah. Setelah ia mencari tahu sendiri sebabnya, ia menemukan fakta bahwa anaknya mengalami kesulitan di beberapa hal.
Teman yang sering mengganggu konsentrasinya, menemui topik yang membosankan, mencari perhatian, dan bersikap drama. Jika masalah ini juga terjadi pada anak Anda, maka Anda harus menghentikan pola ini sekarang juga.
3. Belajar mendengar dan memahami
Saatnya mengubah perilaku Anda sendiri. Cobalah untuk belajar mendengar. Beberapa anak membutuhkan waktu lama agar dapat terlibat dalam obrolan bersama keluarganya.
Melakukan kebiasaan baru akan membutuhkan waktu beberapa lama untuk menjalaninya. Jadi, biasakan ini sampai Anda hafal bagaimana mengajak si kecil bicara.
Dari sini, anak akan mulai memahami bahwa apapun yang ia katakan, ia akan didengar dan dipahami oleh orangtuanya. Lakukan dialog dua arah dan pertimbangkan pendapatnya,
4. Bekerjasama dengan guru di sekolah
Permasalahan utama kita adalah anak yang tidak fokus di kelas. Setelah mengatasi persoalan dari rumah, saatnya mengambil aksi di sekolah.
Bekerjasama dengan guru adalah hal tepat yang bisa dilakukan oleh orangtua. Apalagi jika masalah anak adalah teman yang suka mengganggu.
Kita bisa memulai dengan memindahkan posisi duduk anak di kelas. Jangan lupa untuk meminta pertimbangan anak sebelum melakukannya.
Jangan sampai anak merasa dipaksa untuk duduk di tempat yang membuatnya tak nyaman. Karena, jika itu terjadi, maka anak akan membuat masalah baru.
Jika masalah yang dihadapi oleh anak adalah topik pelajaran yang membosankan, maka variasikan pelajaran dengan hal yang ia suka. Misal, bantu ia memahami masalah seputar belajar dengan cara mengaitkan antara mata pelajaran dengan tokoh kartun idolanya.
5. Konsultasikan dengan psikolog
Jika berbagai cara sudah dilakukan dan Anda masih saja kesulitan untuk membuat anak fokus di kelas, cobalah konsultasikan ke psikolog. Barangkali, anak memang mengalami permasalahan psikologis.
Contoh hal yang mungkin diderita oleh anak adalah ADHD dan disleksia. Jika bukan masalah psikologis, bisa juga cek kesehatan mata anak.
Barangkali ia tak bisa memperhatikan di kelas karena matanya minus sehingga ia tak dapat melihat apa yang tertulis di papan tulis. Siapa tahu, yang anak butuhkan adalah kacamata baru.
Baca : Yang perlu kita ketahui tentang Disleksia.
ADHD adalah gangguan perkembangan dalam peningkatan aktivitas motorik anak-anak. Kecenderungan ini menyebabkan aktivitas anak-anak yang tidak lazim dan cenderung berlebihan. Terapi dan medikasi dari psikolog maupun psikiater akan membantu anak untuk mengatasi masalahnya.
Selain itu, psikolog maupun psikiater dapat membantu kita untuk menemukan potensi terbesar anak. Bisa jadi, kecerdasan yang dimiliki anak lebih terlihat di lapangan olahraga daripada di kelas.
Demikian tentang mengatasi anak yang tidak fokus di sekolah. Sebelum Anda bersedih tentang perilaku anak di sekolah, ada baiknya untuk menggali potensi anak dan mengembangkan kemampuan potensialnya sebagai bekal hidupnya di masa depan.
Baca juga :
Inilah 3 Karakter Orangtua yang Bisa Membawa Anak Menjadi Sukses
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.