Seorang pemuda di Kota Pasuruan, Jawa Timur tega menganiaya tunangannya sendiri hingga babak belur. Penganiayaan tersebut bahkan sudah terjadi berulang kali. Persoalannya pun sepele, hanya karena tidak dilayani bicara. Simak berita selengkapnya mengenai pemuda di Pasuruan pukuli tunangan berikut ini.
Pemuda di Pasuruan Pukuli Tunangan hingga Babak Belur
Aksi kekerasan dilakukan seorang pemuda bernama Bagus Cahyono. Pria berusia 23 tahun itu tega memukuli pacarnya di sebuah restoran cepat saji yang terletak di Jalan Panglima Sudirman, Kota Pasuruan hingga sang kekasih babak belur.
Peristiwa tersebut terjadi pada hari Minggu (23/5/2021) sekitar pukul 22.30 WIB. Saat peristiwa terjadi, korban yang merupakan karyawan di restoran tersebut sedang bertugas. Tindak kekerasan itu berhasil terekam kamera CCTV dan video rekamannya tersebar luas di media sosial.
Dalam video tersebut, pelaku yang mengenakan kaos warna hitam terlihat memarahi seorang perempuan berkaus merah dengan jilbab hitam yang tak lain adalah tunangannya. Ia melayangkan tamparan keras ke wajah perempuan tersebut. Korban pun hanya bisa menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan.
Belum puas menganiaya kekasihnya, pelaku kembali memukul korban hingga total 3 kali pukulan. Ia baru berhenti setelah salah seorang karyawan datang untuk melerai dan menyuruhnya pergi.
Atas aksi tersebut, polisi kemudian membekuk pelaku di rumahnya yang terletak di Desa Ranu Klindungan, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan. Penangkapan tersebut dilakukan atas dasar laporan korban yang berinisial LUI (23), warga Desa Karang Sentul, Kecamatan Gondang Wetan, Kabupaten Pasuruan.
“Ya, hari ini memang ada viral, di mana video viral tersebut memperlihatkan seorang wanita dipukul dengan sangat keras dan kasar oleh pelaku. Kami langsung bergerak cepat menangkap pelaku,” kata Kapolres Pasuruan Kota AKBP Arman, Selasa (25/5/2021) seperti dikutip dari Detik.com.
Baca juga: Salut! Tetangga Bantu Biaya Perceraian Istri yang Menjadi Korban KDRT Suami
Pemuda di Pasuruan Pukuli Tunangan, Motifnya Hanya Karena Tidak Diajak Bicara
Penganiayaan yang dilakukan oleh Bagus Cahyono kepada LUI ternyata tidak hanya sekali ini saja. Empat hari sebelum kejadian, pelaku juga telah memukuli korban di tempat yang sama.
“Empat hari sebelum kejadian, pelaku sudah menempeleng wanita tersebut di tempat yang sama,” kata Arman.
Dari keterangan pelaku, diketahui bahwa motif penganiayaan tersebut adalah rasa kesal yang timbul karena korban tak mau diajak bicara oleh pelaku. Bagus Cahyono merasa kesal lantaran setelah peristiwa pemukulan yang pertama, ia tak ada kontak dengan korban.
Pria tersebut kemudian mendatangi tempat kerja LIU dan mengajaknya bicara. Namun, karena korban saat itu masih melayani pelanggan, ia pun tak menggubris ajakan bicara pelaku. Melihat hal itu, pelaku langsung naik pitam dan melakukan penganiayaan.
“Setelah ketemu, tidak dilayani bicara sehingga dia kesal lalu melakukan kekerasan itu,” tambahnya.
Hingga saat ini, status pelaku belum menjadi tersangka karena masih menjalani pemeriksaan. Polisi mengatakan masih mengumpulkan bukti-bukti.
“Statusnya belum tersangka. Masih dilakukan pemeriksaan, baik pelaku maupun korban,” kata Arman.
Baca juga: 11 Artis yang Mengalami KDRT Baik Kekerasan Verbal Maupun Fisik
5 Cara Mengajarkan Anak Pentingnya Hubungan yang Sehat
Banyak orangtua yang belum membekali anaknya yang memasuki usia remaja tentang pentingnya menjalin hubungan asmara yang sehat. Padahal, persoalan tersebut sangat penting untuk mencegah timbulnya KDRT di kemudian hari. Berikut 4 cara yang bisa Anda lakukan untuk mengajari anak remaja Parents pentingnya membangun hubungan yang sehat:
1. Jelaskan Definisi Hubungan Sehat
Jangan biarkan anak Anda menjalin hubungan asmara tanpa bekal pelajaran yang memadai. Tegaskan padanya bahwa dalam menjalin hubungan, kedua belah pihak harus saling menghormati, percaya satu sama lain, saling mendukung, mau menerima apa adanya, dan tidak saling mengekang.
2. Jelaskan Definisi Kekerasan dalam Sebuah Hubungan
Kekerasan dalam pacaran juga memiliki spektrum yang beragam, mulai dari kekerasan verbal, fisik, emosional, hingga finansial. Berikut definisi kekerasan yang bisa terjadi dalam hubungan romantis:
- Kekerasan fisik: menyakiti pasangan seperti memukul, mencekik, mendorong, dan tindakan lainnya yang menyebabkan luka secara fisik.
- Kekerasan emosional: bisa berupa ejekan secara verbal, manipulasi, hingga intimidasi dan membuat anak merasa terisolasi.
- Kekerasan seksual: bentuknya berupa pelecehan secara fisik, atau verbal berupa ejekan yang merendahkan secara seksual.
- Kekerasan finansial: apabila uang atau benda berharga milik anak dikuasai dan dimanfaatkan untuk keuntung sepihak oleh pasangannya.
- Kekerasan digital: bisa dalam bentuk pencemaran nama baik melalui media sosial.
- Stalking: menguntit atau kegiatan mengawasi seseorang juga masuk dalam bentuk kekerasan.
3. Ajak Anak untuk Diskusi, Jangan Dimarahi
Pacaran apabila dilakukan secara sehat sejujurnya bisa membantu anak menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Namun, Anda sebagai orangtua harus berperan aktif untuk membantu anak mewujudkan hal tersebut. Jika anak Anda sudah beranjak dewasa dan mulai pacaran, sebaiknya jangan melarang apalagi sampai memarahinya.
Sebaliknya, ajak dia untuk berdiskusi mengenai batasan-batasan dalam pacaran. Jelaskan kedua aspek yang telah disebutkan di atas. Jangan lupa juga untuk selalu mendampingi anak, tetapi lakukan dengan santai. Jangan cemas berlebihan karena akan membuat Anda justru menjadi orangtua yang posesif.
Baca juga: Gugat Cerai, Nindy Ayunda Ungkap Kasus KDRT yang Dialami
4. Bekali Anak dengan Pendidikan Seks
Kami paham, seks adalah topik yang tabu di dalam budaya kita. Tapi, usia remaja adalah masa-masa anak menjadi sangat penasaran dan ingin mencoba berbagai hal. Tanyakan padanya mengenai apa itu seks dan bagaimana pandangannya tentang hal itu. Dengarkan kemudian berikan penjelasan mengenai batasan dan norma yang berlaku di masyarakat.
5. Beri Dukungan
Keluarga harus bisa menjadi tempat yang paling aman bagi anak untuk mengungkapkan segala hal tentang dirinya. Oleh sebab itu, berikan dukungan ketika mendengar anak sudah memiliki pacar. Anda bisa minta dikenalkan dengan si dia, cari tahu mengenai keluarganya, dan kenali sifat serta sikapnya. Usahakan untuk jadi tempat curhat anak ketika ia membutuhkan.
Parents, demikian informasi mengenai pemuda di Pasuruan pukuli tunangan. Mari bekali anak dengan pendidikan terkait hubungan yang sehat. Semoga anak kita dijauhkan dari peristiwa seperti di atas ya.
Baca juga:
Pandemi corona bikin kasus KDRT meningkat tajam, begini cara mengatasinya!
Wajib Simpan! Kontak darurat pertolongan KDRT dan kekerasan seksual di seluruh Indonesia