Sudah menjadi kewajiban Parents untuk memberikan MPASI premium kepada si kecil saat ia mulai makan makanan padat. Tujuan dari pemberian MPASI premium tentu saja agar tumbuh kembang buah hati menjadi lebih optimal.
Lantas, apa, sih, MPASI premium itu? Bagaimana cara memberikan MPASI premium kepada buah hati tercinta? Mari simak penjelasannya berikut ini, Parents.
Apa Maksud Pemberian MPASI Premium?
MPASI premium adalah MPASI yang memiliki kecukupan gizi yang baik, diberikan pada bayi di atas usia 6 bulan. Walau demikian, pada beberapa kasus tertentu ada juga bayi yang berusia di bawah 6 bulan sudah mulai MPASI. Namun, itu pun atas saran dari dokter.
Kecukupan gizi si kecil memang memiliki fungsi vital dalam kehidupannya. Sehingga, setelah memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan, Bunda harus menyiapkan MPASI untuk menyokong tumbuh kembang bayi. Sebab, pemberian ASI saja sudah tidak mampu lagi memenuhi kecukupan gizinya dan kebutuhan energi bayi di atas usia 6 bulan.
Parents perlu mempersiapkan anak untuk menerima MPASI sebagai asupan hariannya. Namun, meski buah hati sudah mulai diberikan MPASI, pemberian ASI sebaiknya tetap dilanjutkan sampai si kecil berusia 2 tahun.
Strategi Pemberian MPASI Premium
Cara pemberian MPASI pada buah hati tidak bisa dilakukan secara sembarang. Ada petunjuk dan strategi yang mesti Parents ketahui agar MPASI bisa berfungsi optimal untuk mendukung pertumbuhan si kecil.
Berikut ini adalah beberapa strategi pemberian MPASI menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
1. Tepat Waktu
MPASI diberikan pada bayi yang berusia 6 bulan ke atas. Pada usia ini kebutuhan energi dan kecukupan gizi anak tidak dapat dipenuhi dengan ASI saja.
2. Adekuat atau Memadai
MPASI yang Bunda berikan harus mencukupi kebutuhan energi, protein, dan mikronutien yang dibutuhkan anak.
3. Pemberian MPASI Premium Harus Aman dan Higienis
Dalam pembuatan MPASI Bunda harus memastikan bahan-bahan yang Bunda gunakan aman untuk dikonsumsi si kecil. Selain itu dalam penyiapannya pun harus memerhatikan kebersihan alat, bahan, dan tempat.
4. Diberikan Secara Responsif
Perhatikan sinyal lapar dari si kecil saat Bunda memberikan MPASI. Pemberian MPASI ini juga harus konsisten.
Lalu, tidak hanya melihat dari segi usia bayi, Bunda juga harus memerhatikan kesiapan anak. Ada beberapa tanda bayi Bunda sudah siap memulai MPASI.
5. Duduk Tegak
Bayi yang siap memulai MPASI sudah dapat duduk dengan leher tegak tanpa bantuan. Ini penting sekali untuk memastikan makanan yang bayi telan tidak membuatnya tersedak.
6. Ketertarikan pada Makanan
Si kecil mulai suka meraih makanan Bunda dan ingin ikut makan. Bisa jadi bayi Bunda sudah siap untuk memulai MPASI.
7. Memasukkan Benda ke Mulut
Bayi Bunda sudah memasuki kesiapan motorik yang baik saat ia menunjukkan perilaku suka memasukkan barang ke mulutnya.
8. Masih Lapar setelah diberi ASI
Bunda sudah memberikan ASI yang cukup pada Bayi, tetapi setelah menyusu si kecil masih rewel dan kelihatan masih lapar. Namun, tetap perhatikan usianya juga, ya.
Hal yang Perlu diperhatikan saat Pemberian MPASI Premium kepada Si Kecil
Selain strategi, ada beberapa hal yang Bunda perlu perhatikan dalam proses pemberian MPASI kepada buah hati.
1. Frekuensi
Bunda bisa memberikan MPASI pada bayi sesuai saran dari IDAI berikut ini:
- Bayi 6-9 bulan: Berikan 2 hingga 3 kali makan besar, dengan 1-2 kali makanan selingan seperti buah atau snack
- Bayi 9-12 bulan: Berikan 3-4 kali makan besar, dengan 1-2 kali makanan selingan
- Lalu, bayi 12-24 bulan: Berikan 3-4 kali makan besar, dengan 1-2 kali makanan selingan
2. Jumlah
Kapasitas perut bayi belum dapat menampung makanan dalam jumlah banyak. Bunda perlu meningkatkan porsi makan si kecil secara bertahap
- Bayi 6-9 bulan : Awali dengan 2-3 sendok makan, kemudian tingkatkan perlahan hingga setengah mangkuk bayi berukuran 250 ml.
- Bayi 9-12 bulan: Berikan makan setengah mangkuk bayi ukuran 250 ml
- Lalu, bayi 12-24 bulan: Tingkatkan jumlah secara perlahan hingga tiga perempat mangkuk ukuran 250 ml
3. Tekstur
Kemampuan mengunyah dan menelan si kecil juga perlu dilatih sedikit demi sedikit. Tekstur MPASI yang Bunda berikan bisa bertahap dari lembut hingga mendekati makanan dewasa sedikit demi sedikit.
- Bayi 6-9 bulan : Bubur saring kental (puree) atau makanan yang dilumatkan halus (mashed)
- Bayi 9-12 bulan: Berikan makanan yang dicincang halus (minced), makanan yang dicincang kasar (chopped), atau makanan yang dapat dipegang oleh bayi (finger food)
- Serta, bayi 12-24 bulan: Makanan keluraga yang dihaluskan atau dicincang seperlunya
4. Aktif atau Responsif
Dalam proses pemberian MPASI ini Bunda harus sabar. Pemberian MPASI adalah proses belajar dua arah.
Bunda belajar untuk memahami sinyal lapar dan kenyang si kecil, begitupun si kecil memelajari sinyal lapar dan kenyangnya juga. Akan ada masanya bayi Bunda sulit makan atau malah sangat lahap makan. Intinya Bunda harus tetap sabar.
Pemberian MPASI premium bagi buah hati memang memerlukan perjuangan dan usaha rutin dari orangtua. Tetap semangat Bunda untuk mengenalkan ragam makanan bergizi untuk buah hati tercinta.
Sumber: IDAI, Hellosehat
Baca Juga:
Resep MPASI ala Baby Led Weaning: Bakso Bayi Sehat
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.