X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

FOTO: Paus terdampar di Wakatobi, perutnya berisi 115 buah gelas plastik

Bacaan 3 menit

Seekor paus sperma dengan panjang 9,5 meter atau setara tinggi rumah tingkat dua ditemukan terdampar di Pulau Kapota, Kepulauan Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Minggu, 18 November 2018. Paus tersebut terdampar dalam kondisi sudah mati membusuk. Ketika perut paus terdampar ini dibelah, isinya membuat prihatin.

Paus terdampar dalam kondisi mati membusuk

Paus terdampar ini kemudian diperiksa. Saat perutnya dibelah, di dalam organ yang diperkirakan adalah lambung, ditemukan sampah seberat 6 kilogram.

Sebagian besar isi perut paus terdampar itu adalah sampah plastik. Bentuknya beragam, dari kantung plastik (260 buah), serpihan kayu (6 potong), plastik keras (140 gram), gelas plastik (115 buah), botol plastik (4 buah), sandal jepit (2 buah), karung (1 potong), dan rafia (lebih dari 1.000 potong). Namun, yang mendominasi adalah rafia dan gelas plastik.

paus terdampar - 1

Bagaimana sampah-sampah itu bisa berada di perut paus terdampar tersebut, Kepala Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar Andry Indryasworo Sukmoputro mengatakan, “Bisa jadi di mereka menemukan sampah-sampah tersebut di daerah lain yang dianggapnya sebagai makanan.”

paus terdampar - 2

Paus tersebut ditemukan warga pada Minggu malam, 18 November 2018 di pantai yang berjarak 2 kilometer dari pemukiman. Warga kemudian langsung memotong-motong paus tersebut dan menemukan tumpukan sampah plastik dalam perutnya.

paus terdampar - 3

Seninnya, investigasi pada paus terdampar tersebut dilakukan Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan Wakatobi (AKKP-KKP), didukung Dinas Kelautan dan Perikanan Wakatobi, Balai Taman Nasional Wakatobi, Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan Wakatobi (AKKP-KKP), dan WWF.

paus terdampar - 4

Menurut Tika Sumolang dari WWF, dikutip dari Mongabay.co.id, mereka belum bisa memastikan apakah paus tersebut mati karena memakan plastik. Masih dikutip dari Mongabay, Saleh Hanan dari Yayasan Wakatobi mengatakan, sampah tersebut sudah lama berada di dalam perut paus.

paus terdampar - 5

Wakatobi adalah salah satu tujuan wisata laut terkenal di Indonesia. Namun, keterkenalan itu belum diimbangi dengan pengelolaan sampah di salah satu surga bawah laut Indonesia tersebut.

Menteri Susi turun tangan atasi sampah di Wakatobi

Pada akhir 2017, Menteri KKP Susi Pudjiastuti pernah menjanjikan imbalan Rp5 juta kepada siapa saja yang mau bekerja bakti membersihkan sampah-sampah di Wakatobi.

Sampah-sampah tersebut belum bisa dipastikan apakah berasal dari sampah warga pesisir Wakatobi atau sampah dari tempat lain yang terbawa arus.

Menurut penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature Communications, Indonesia adalah salah satu negara penyumbang sampah plastik paling banyak di dunia. Sungai-sungai di Indonesia juga tercatat sebagai satu dari 20 sungai paling tercemar di dunia.

Sampah plastik sudah lama dikenal sebagai pengancam kehidupan flora dan fauna laut. Saat ini, 12,7 juta ton sampah plastik dibuang ke laut. Dilaporkan bahwa 90 persen dari burung laut di seluruh dunia memiliki sampah plastik di dalam perut mereka.

Referensi: Whale Stranding Indonesia

Baca juga:

Ryan Hickman, Bocah 7 Tahun yang Sukses Membuka Bisnis Daur Ulang Sampah

Cerita mitra kami
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Prima Sulistya

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • FOTO: Paus terdampar di Wakatobi, perutnya berisi 115 buah gelas plastik
Bagikan:
  • Sperma mati sebelum membuahi, ini penyebab dan cara menanganinya

    Sperma mati sebelum membuahi, ini penyebab dan cara menanganinya

  • Stillbirth: Penyebab, Gejala, Pencegahan, dan Bedanya dengan Keguguran

    Stillbirth: Penyebab, Gejala, Pencegahan, dan Bedanya dengan Keguguran

  • Sperma mati sebelum membuahi, ini penyebab dan cara menanganinya

    Sperma mati sebelum membuahi, ini penyebab dan cara menanganinya

  • Stillbirth: Penyebab, Gejala, Pencegahan, dan Bedanya dengan Keguguran

    Stillbirth: Penyebab, Gejala, Pencegahan, dan Bedanya dengan Keguguran

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.