Percaya tidak kalau anatomi panggul perempuan bisa menentukan cara melahirkan? Banyak yang mengatakan, jika wanita yang memiliki panggul sempit akan susah melahirkan normal. Benarkah demikian?
Tak mengherankan kalau pada awal kehamilan, ibu hamil memang perlu melakukan pemeriksaan panggul untuk mendapatkan penilaian bentuk panggul.
Benarkah panggul sempit akan susah melahirkan normal?
“Wah… panggulnya kecil, ya. Kalau mau melahirkan susah normal, biasanya harus operasi caesar. Makanya, beruntung sekali kalau perempuan punya panggul besar karena saat lahiran nggak perlu operasi.”
Kalimat inilah yang sering kali didengar oleh Mega, perempuan bertubuh mungil yang dinilai memiliki panggul sempit. Saat ia hamil, Mega kerap kali mendengar komentar tak sedap lantaran banyak yang menilai dirinya tak mampu melahirkan normal.
Nyatanya, pendapat ini dipatahkan oleh Mega. Meskipun panggulnya dianggap sempit, ia bisa melahirkan putera pertamanya dengan proses persalinan normal.
Tak bisa dipungkiri, rongga panggul memang sangat memengaruhi bumil bisa melahirkan secara normal atau tidak. Namun ingat, persalinan normal tentu saja tergantung dengan beberapa faktor.
Misalnya, posisi dan besarnya janin, umur ibu saat melahirkan, ada atau tidaknya penyakit yang diderita oleh ibu, termasuk kekuatan ini saat mengejan. Oleh karena itu, bumil yang memiliki panggul kecil tidak perlu berkecil hati karena masih berpeluang melahirkan secara normal.
Namun, dr Dwi Rasyanti, SpOG dari RSIA YPK Mandiri Jakarta tidak menampik bahwa kondisi panggul sempit memang membuat proses persalinan jadi lebih sulit. Meskipun begitu, ia menegaskan bukan berarti persalinan harus berakhir di meja operasi.
Ia menerangkan, sebenarnya kriteria panggul sempit sendiri masih dapat dibedakan menjadi sempit ringan (ukurannya 9-10 cm), sempit berat (bila 6-8 cm), serta sangat sempit (kurang dari 6 cm). Faktanya, kondisi panggul sempit tidak banyak ditemukan pada perempuan. Menurutnya, hanya 3% dari populasi penduduk perempuan di dunia yang memiliki panggul sempit.
Lagipula, ukuran panggul sempit tidak akan menjadi masalah bila ukuran bayi sesuai dengan ukuran panggul ibu. Hal yang perlu dikhawatirkan justru ketika ukuran bayi lebih besar daripada panggul ibu yang kecil.
Bila ibu hamil dengan panggul sempit melahirkan bayi berukuran besar tentu saja akan meningkatkan risikonya jika ingin melahirkan normal.
Artikel terkait: Menimbulkan rasa tidak nyaman, ketahui 4 penyebab nyeri bokong saat hamil
Dalam istila medis, keadaan di mana kepala atau badan bayi lebih besar dari ukuran panggul disebut dengan Cephalopelvic Disproportion (CPD).
Penyebab CPD pada ibu hamil
American Pregnancy menjelaskan ada beberapa kemungkinan yang membuat ibu hamil mengalami CPD, yaitu sebagai berikut:
- Ukuran bayi terlalu besar, bisa disebabkan adanya faktor keturunan, ibu menderita diabetes, multiparitas (bukan kehamilan pertama), postmaturity atau bumil belum melahirkan meski sudah lewat tanggal perkiraan lahir.
- Posisi bayi dalam kandungan sungsang
- Bentuk panggul tidak normal
- Ukuran panggul kecil
Sebenarnya, CPD jarang sekali didiagnosis sebelum persalinan, jika bayi dianggap lebih besar dari panggul ibu. Untuk itu jangan cepat berasumsi atau menyangka Bunda memiliki panggul yang sempit, ya.
Biar bagaimanapun, bumil dengan panggul kecil sebenarnya masih memiliki peluang untuk melahirkan normal.
Risiko wanita yang mengalami CPD
Disproporsi sefalopelvis atau CPD memang jarang terjadi. Menurut American College of Nurse Bidan (ACNM), CPD terjadi pada 1 dari 250 kehamilan. Tapi jika Bunda terdiagnosis menderita CPD, bukan berarti akan susah melewati persalinan berikutnya.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan oleh American Journal of Public Health, lebih dari 65% wanita yang telah didiagnosis dengan CPD (pada kehamilan sebelumnya) mampu melahirkan secara normal pada kehamilan berikutnya.
Artikel terkait: Hati-hati penyakit radang panggul bisa menyebabkan kemandulan
Apa yang harus dilakukan saat mengetahui memiliki panggul sempit
Bila Bunda mengira kalau Bunda memiliki panggul yang sempit, dan ukuran janin yang besar, beberapa hal yang bisa dilakukan untk membantu proses persalinan:
#1: Rutin lakukan pemeriksaan ke dokter untuk memantau perkembangan janin.
Bunda juga perlu berkonsultasi pada dokter apakah bisa melahirkan normal, meski memiliki panggul yang kecil.
#2. Jaga berat badan agar ukuran bayi tidak terlalu besar.
Seperti yang diulas di atas, bila ukuran bayi terlalu besar dan ukuran panggul terlalu kecil, kemungkinan proses persalinan caesar bisa lebih besar.
#3. Rutin olahraga
Lakukan olahraga sebagai persiapan menuju persalinan.
Semoga informasi ini bermanfaat ya Bunda
Referensi: Kompas, American Pregnancy, Belly belly
Baca juga:
11 Ciri-ciri Janin Masuk Panggul yang Perlu Diketahui, Persalinan Sudah Dekat!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.