Saat bayi menangis, hal pertama yang muncul dibenak Anda mungkin adalah bayi ingin menyusu. Namun pernahkah Anda berpikir bahwa itu mungkin merupakan salah satu tanda overfeeding pada bayi?
Overfeeding pada bayi
Overfeeding pada bayi ialah kondisi di mana bayi kelebihan makan atau minum susu. Ini terjadi karena sistem pencernaan bayi yang masih belum mampu menyerap terlalu banyak nutrisi untuk pertumbuhan dan kebutuhan energinya.
Ketika diberi makan terlalu banyak, bayi juga dapat menelan udara yang membuatnya kelebihan gas dan meningkatkan ketidaknyamanan di perut.
Penyebab overfeeding pada bayi
Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan overfeeding pada bayi, yaitu:
Bayi minum dari botol
ASI merupakan satu-satunya nutrisi terbaik untuk bayi berusia 0-6 bulan. Pemberian ASI ini bisa dilakukan secara langsung atau tidak langsung dengan menggunakan botol.
Beberapa ahli mengatakan, bayi yang mendapatkan ASI secara langsung melalui payudara ibunya jarang mengalami overfeeding. Hal ini dikarenakan respon alami bayi yang akan langsung melepaskan isapan pada payudara saat dia kenyang.
Jadi meskipun ibu tidak mengetahui berapa banyak ASI yang masuk ke dalam tubuh bayi. Namun ibu cenderung dapat mengetahui kapan bayi masih lapar dan sudah merasa kenyang.
Hal ini berbeda ketika bayi mendapatkan ASI atau susu formula melalui botol. Penggunaan botol membuat susu dapat mengalir dengan bebas, sehingga bayi tetap mendapatkan susu meskipun dia sudah merasa kenyang.
Sebuah penelitian juga mencatat bahwa bayi yang mendapatkan susu dari botol cenderung lebih sering mengalami overfeeding. Sebab penggunaan botol membuat para orangtua mendorong bayinya menghabiskan seluruh susu di botol berapapun ukuran botolnya.
Salah mengartikan tangisan bayi
Tangisan merupakan bahasa pertama bayi. Bayi akan menangis ketika mereka merasa lapar, sakit, tidak nyaman, atau bahkan hanya ingin mendapatkan perhatian.
Banyaknya arti tangisan bayi ini lantas kerap membuat orangtua merasa bingung. Akhirnya, beberapa orangtua membujuk bayi untuk menyusu berulangkali secara berlebihan. Hal inilah yang kemudian membuat bayi menjadi overfeeding.
Terkadang orang tua dapat memberi makan bayi mereka secara berlebihan dan tidak menyadarinya. Karena itu, penting untuk mengetahui tanda-tanda bayi sudah terlalu banyak menyusui bayi.
Tanda overfeeding pada bayi yang perlu diketahui
Ada beberapa tanda overfeeding pada bayi yang perlu diketahui orangtua, yaitu:
a. Gumoh
Gumoh pada bayi adalah sesuatu yang wajar. Namun segera waspadai ketika bayi gumoh secara berlebihan. Bisa jadi itu merupakan salah satu tanda bahwa dia sudah kenyang.
b. Peningkatan frekuensi buang air kecil dan BAB
Beberapa tanda overfeeding lainnya ialah ketika frekuensi buang air kecil bayi telah lebih dari 8 kali perhari. Juga ketika frekuensi buang air besar bayi meningkat dan baunya sangat busuk.
c. Perut kembung
Minum dari botol membuat bayi menelan banyak udara. Ini bisa membuat bayi kelebihan gas dan meningkatkan ketidaknyamanan di perut. Akibatnya, bayi akan rewel, menangis, dan bahkan kolik.
d. Tidak senang duduk
Ketika perut bayi dipenuhi gas, bayi tidak akan merasa nyaman ketika duduk. Ia akan lebih suka tidur atau berdiri.
e. Tidur terganggu
Seperti halnya orang dewasa, bayi juga tidak akan bisa tidur dengan nyenyak ketika terlalu kenyang atau kembung. Dia mungkin akan menangis dan merengek.
Banyak orangtua yang masih bingung antara masalah overfeeding dengan kolik, GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), alergi protein susu, atau intoleransi laktosa.
Perbedaannya adalah bahwa bayi yang overfeeding akan memiliki pertumbuhan yang sehat, seperti tidak mengalami masalah dengan sistem pencernaannya.
Orang tua dapat memonitor kenaikan berat badan mereka. Seperti yang ditunjukkan oleh referensi berikut:
- 0 – 3 bulan: 600 – 900 gram per bulan
- 4 – 6 bulan: 450 – 600 gram per bulan
- 7 – 12 bulan: 300 gram per bulan
Jika bayi bertambah sekitar 35 gram sehari atau lebih dari 1 kg sebulan, ia mungkin mengalami kelebihan ASI.
Tanda bayi sudah kenyang
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa bayi secara alami akan memberikan respon alami saat dia sudah kenyang. Perhatikan beberapa tanda ini untuk membantu Anda mengetahui apakah bayi sudah kenyang atau tidak.
- Seorang bayi yang lapar akan menempel pada payudara atau botol dan menyusu terus menerus.
- Bayi yang kenyang saat menyusu akan membutuhkan waktu jeda yang lebih lama di antara waktu mengisap.
- Bayi yang kenyang akan berpaling dari payudara atau botol dan tidak mau menyusu.
Jumlah makanan yang dibutuhkan setiap bayi bervariasi. Bayi yang masih sangat muda biasanya tidak membutuhkan ASI atau susu formula dalam jumlah yang besar.
Secara umum, American Academy of Pediatrics (AAP) menyatakan bahwa bayi yang mengonsumsi susu lebih dari 1064 ml ASI atau susu formula dalam sehari adalah kondisi yang tidak biasa. Segera periksakan hal itu pada dokter atau ahli laktasi.
***
Baca juga
9 Kesalahan yang sering dilakukan Orangtua saat memberi ASIP/susu formula
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.