Memberi susu formula atau ASIP dari botol pada bayi harus memerhatikan banyak faktor penting. Seperti jumlah susu yang diberikan, jeda pemberian susu botol, hingga menjaga kebersihan botol susu bayi.
1000 hari pertama kehidupan bayi, yakni sejak ia masih berupa janin hingga usia 2 tahun. Merupakan masa-masa penting, dia tumbuh, berkembang dan belajar dengan cepat. Tumbuh kembang anak selama 1000 hari pertamanya, akan memberi dampak jangka panjang bagi kehidupan buah hati Anda di masa depan.
Oleh sebab itu, kebutuhan nutrisi anak sejak masih dalam kandungan harus benar-benar diperhatikan. Termasuk dalam memberi susu botol padanya, ASIP maupun susu formula. Pastikan kebutuhannya benar-benar terpenuhi, tidak hanya asal kenyang, namun jaminan kesehatannya juga harus diperhatikan.
Sayangnya, masih banyak ibu yang melakukan kesalahan berulang dalam memberi susu formula atau ASIP di botol pada bayi. Kesalahan ini bisa berakibat fatal bagi bayi, oleh sebab itu, hindarilah kesalahan-kesalahan berikut ini.
Kesalahan yang sering dilakukan ibu saat memberi susu formula atau ASIP botol pada bayi
1. Memberi susu formula pada bayi setiapkali dia menangis
Tidak setiap tangisan bayi bermakna dia ingin menyusu, ada kalanya dia hanya ingin dipeluk oleh Bunda, atau ingin diganti popoknya. Bila sebelumnya bayi sudah menyusu, dan kemudian menangis. Periksa popoknya, atau kondisi sekitar yang mungkin membuat bayi merasa tak nyaman hingga dia menangis.
Terlalu sering diberi susu bisa menyebabkan masalah kesehatan pada bayi. Perhatikan dengan cermat jadwal pemberian susunya, agar tidak berlebihan.
Baca juga: 9 tanda bayi cukup ASI, nomor 4 sering terlewatkan!
2. Mencampur ASIP dengan air atau susu formula yang terlalu encer
Dengan alasan menghemat pengeluaran untuk membeli susu, banyak orangtua membuat susu yang encer untuk anaknya, agar susu tidak cepat habis. Akan tetapi, hal ini bisa menghambat penyerapan nutrisi yang maksimal dari susu formula.
Para ilmuwan telah lama meneliti, takaran air dan susu formula yang tepat untuk memastikan nutrisi susu bisa diserap maksimal oleh bayi, juga aman bagi sistem pencernaan bayi yang masih sensitif. Oleh sebab itu, turuti anjuran penyajian dan takaran yang ada dalam setiap kemasan susu formul.
ASI juga tidak boleh sembarangan dicampur dengan air putih. Efeknya bisa sangat fatal pada bayi.
Artikel terkait: Seorang Bayi 10 Bulan Tewas Karena Orangtua Mencampur ASI dengan Air Putih
3. Mencuci botol sekedarnya
Semua botol, dot dan perlengkapan membuat susu botol harus disterilisasi sebelum dipakai pertamakali. Setelah itu, botol bisa dibersihkan dengan air hangat dan sabun yang aman untuk bayi. Pastikan untuk mencuci botol setiapkali selesai dipakai oleh bayi. Jangan memakai botol yang sama untuk menyusu lebih dari satu kali, tanpa dicuci.
4. Memanaskan ASI/Susu formula di microwave
Microwave memang bisa menghangatkan makanan dengan cepat dan praktis. Namun, ia juga dikenal sebagai pembunuh vitamin dan mineral penting dalam makanan. Menghangatkan susu di microwave bukanlah pilihan yang sehat.
Sebaiknya, hangatkan dengan mencelup botol di air suam-suam kuku hingga susunya menghangat secara perlahan. Atau Bunda bisa memakai bottle warmer yang tersedia dalam toko perlengkapan bayi.
5. Menyiapkan semua susu botol sebelum pergi
Agar praktis dan cepat, beberapa orangtua menyiapkan beberapa susu botol sebelum menempuh perjalanan jauh. Akan tetapi, susu formula yang telah diseduh dalam botol, bila lewat dua jam dalam suhu ruangan, tidak baik dikonsumsi oleh bayi. ASIP bisa bertahan lebih lama, namun susu formula bisa mengalami penurunan kualitas nutrisi.
Solusinya, mau tidak mau Anda harus menyiapkan susu dalam perjalanan. Atau bila tidak ingin repot, bisa membawa kotak pendingin, agar susu formula bisa aman dikonsumsi si kecil. Namun susu perlu dihangatkan sebelum diberikan. Karena bayi tidak suka susu yang dingin.
6. Tidak membuat bayi sendawa setelah menyusu
Membuat bayi sendawa setelah menyusu sangatlah penting. Karena gelembung udara yang masuk bersamaan dengan susu dalam botol bisa berkumpul di perut bayi dan membuat perutnya kembung.
Bayi juga bisa muntah atau gumoh bila kelebihan udara di perutnya tidak dikeluarkan melalui sendawa.
Artikel terkait: 3 Cara Membuat Bayi Sendawa yang Aman dan Efektif
7. Membiarkan bayi tertidur dengan botol susu yang masih menempel
Jangan pernah meninggalkan anak sendirian dengan botol susu hingga dia tertidur. Begitu anak tidur, lepaskan botol susu dari mulutnya.
Susu dari botol yang tidak tertelan, bisa berbahaya bagi gusi dan gigi bayi. Karena bisa mengakibatkan gigi berlubang dini pada anak. Bayi juga berisiko tersedak.
8. Memberikan sisa susu di botol pada bayi
Sisa susu pada botol yang tidak dihabiskan oleh bayi, jangan pernah diberikan padanya lagi. Mungkin Anda berpikir susu yang bersisa sayang untuk dibuang, dan ingin melakukan penghematan. Namun, bakteri dari mulut bayi bisa masuk ke dalam susu dan berkembang biak menjadi bakteri berbahaya untuk kesehatan bayi.
Selalu buang susu yang tersisa dalam botol bayi Anda, dan buatlah susu yang baru. Jangan lupa untuk mencuci botolnya terlebih dulu sebelum menyiapkan susu yang baru.
9. Tidak memeriksa tanggal kadaluarsa pada kemasan susu formula
Memberi susu formula harus memerhatikan tanggal kadaluarsanya.
Jangan pernah lupa untuk memeriksa tanggal kadaluarsa susu formula yang Anda beli. Bila merasa sudah lama membelinya, cek kembali apakah tanggal kadaluarsanya sudah lewat atau belum.
Susu yang sudah kadaluarsa tidak hanya kehilangan nutrisi pentingnya, namun juga bisa menyebabkan masalah kesehatan pada bayi. Periksa juga kemasannya, bila segel rusak atau terlepas sebaiknya jangan dibeli.
***
Hindari semua kesalahan di atas bila Anda memberi susu botol pada bayi. Agar tumbuh kembangnya bisa maksimal, dan nutrisi yang didapatkan juga maksimal.
Semoga bermanfaat.
Baca juga:
Salah menyimpan ASI perah bisa berbahaya bagi bayi, hindari 9 kesalahan ini!
Bayimu alergi terhadap protein susu sapi? Segera beralih ke susu soya. Klik disini untuk mengetahui lebih lanjut.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.