X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Product Guide
Masuk
  • TAP Awards
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Cari nama bayi
  • Bumbu MPASI
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Tragis! Anak ini harus transplantasi hati setelah overdosis parasetamol

Bacaan 5 menit
Tragis! Anak ini harus transplantasi hati setelah overdosis parasetamol

Inilah salah satu alasan mengapa memberikan obat harus sesuai takaran, jangan sampai overdosis.

Seorang anak laki-laki berusia dua tahun harus melakukan transplantasi hati karena overdosis obat. Kejadian yang terjadi di Vietnam ini sebenarnya bisa dicegah apabila kedua orangtua dari anak tersebut lebih berhati-hati dan teliti dalam memberikan obat kepada anak.

Awalnya, orangtua anak tersebut memberikan obat parasetamol untuk menurunkan demam. Namun karena dosis yang diberikan terlalu banyak, anak tersebut harus dilarikan ke rumah sakit Phu Tho Town Vietnam karena tiba-tiba mengalami demam tinggi, detak jantung berdegup kencang, dan sulit bernapas setelah mengonsumsi obat tersebut.

Dilansir dari Kidspot.com, orangtua yang bersangkutan mengaku telah memberikan sekitar 500 miligram pil parasetamol selama empat hari berturut-turut dengan harapan demam sang anak bisa segara sembuh.

overdosis obat

Sumber: Australscop/Kidspot.com

Artikel terkait: Bibir anak ini bengkak setelah minum obat penurun panas, waspada bahaya alergi obat!

Dampak overdosis obat pada anak

Setelah dibawa dan diperiksa di rumah sakit, anak laki-laki malang itu dinyatakan mengalami asidosi metabolik akibat keracunan parasetamol. Seperti yang dilansir dari alodokter.com, kondisi asidosis metabolik tersebut disebabkan ketidakmampuan ginjal dalam mengeliminasi asam berlebih dalam tubuh.

Dokter menggunakan ventilator untuk membantu pernapasan pada anak tersebut. Dua jam kemudian, kondisi balita itu memburuk dan mengalami koma karena adanya gejala gagal hati akut seperti detak jantung berdegup secara cepat, tekanan darah rendah, serta koagulopati atau gangguan pembekuan darah. Keadaan tersebutlah yang menyebabkan dokter menganjurkan transplantasi hati pada anak tersebut agar ia bisa bertahan hidup.

“Penggunaan parasetamol untuk anak memang harus hati-hati. Oleh karena itu, kami menyarankan orangtua terus berkonsultasi dengan tenaga medis ketika memberikan obat. Pastikan mengikuti instruksi yang sesuai, karena konsekuensinya tinggi apabila diberikan sembarang,” jelas Dokter Phan Hong Sang, dokter yang menangani anak laki-laki itu, seperti dilansir dari Kidspot.com.

Overdosis obat yang dialami oleh anak laki-laki bisa juga disebut dengan keracunan parasetamol yang dapat menyebabkan komplikasi kesehatan seperti gagal ginjal, pankreatitis, dan yang paling parah adalah kematian.

overdosis obat

Hal yang harus diperhatikan sebelum memberi parasetamol untuk anak

Parasetamol merupakan obat yang paling umum untuk mengobati sakit kepala, sakit perut, pilek, hingga demam. Obat ini memiliki dua bentuk, berupa sirup dan tablet. Namun, tidak semua anak bisa diberikan obat ini untuk mengobati masalah kesehatannya.

Dan berikut merupakan usia anak sudah mulai bisa mengonsumsi obat ini. Meski demikian, perlu diingat juga bahwa kondisi setiap anak berbeda, sehingga ada baiknya Anda berkonsultasi kepada tenaga medis terlebih dahulu. Usia yang disarankan di antaranya:

  • Obat berbentuk sirup atau cairan – Untuk  anak 2 bulan ke atas
  • Tablet, termasuk obat tablet larut – Untuk anak 6 tahun

Artikel terkait: Diberi obat kadaluarsa oleh Puskesmas, Bumil ini mengalami pusing dan muntah-muntah

overdosis obat

Dosis yang dianjurkan untuk anak

Dikutip dari National Health Service, berikut merupakan jumlah dosis obat yang disarankan untuk anak-anak:

  • Sirup bayi

Sirup bayi merupakan obat untuk anak usia di bawah 6 tahun. Obat sirup dengan berat 5ml biasanya mengandung 120mg parasetamol.

Umur Takaran/dosis obat yang disarankan Waktu pemberian
3 – 6 bulan 2,5ml Maksimal 4 kali dalam waktu 24 jam
6 – 24 bulan 5ml Maksimal 4 kali dalam waktu 24 jam
2 – 4 tahun 7,5ml Maksimal 4 kali dalam waktu 24 jam
4 – 6 tahun 10ml Maksimal 4 kali dalam waktu 24 jam
  • Six Plus Syrup (Untuk usia 6 tahun ke atas)

Setiap 5ml dari obat ini mengandung 250mg.

Usia Takaran/dosis obat yang disarankan Waktu pemberian
6 – 8 tahun 5 ml Maksimal 4 kali dalam waktu 24 jam
8 – 10 tahun 7,5 ml Maksimal 4 kali dalam waktu 24 jam
8 – 12 tahun 10 ml Maksimal 4 kali dalam waktu 24 jam

Catatan penting: Jangan memberikan obat pada anak dalam jarak waktu dekat selama 24 jam. Tunggu sekitar 4 jam terlebih dahulu untuk memberikan obat selanjutnya. Memberikan parasetamol atau jenis obat apa pun juga tentunya harus berdasarkan resep dokter, ya, Bun. Jadi, jangan sampai memberikan obat secara sembarang. Terutama jika anak Anda mengalami beberapa kondisi seperti:

  • Berat badannya cenderung kurang dibandingkan dengan anak-anak seusianya
  • Memiliki masalah hati atau pun ginjal
  • Sedang melakukan pengobatan epilepsi
  • Sedang mengonsumsi obat Tuberkulosis (TB) atau penyakit paru-paru yang disebabkan bakteri mycobacterium tuberculosis
  • Tengah megonsumsi obat penngencer darah

Artikel terkait: Bingung Bagaimana Cara Memberikan Obat untuk Anak? Ini Solusinya

overdosis obat

Memastikan anak mendapatkan dosis yang tepat

Beberapa cara berikut bisa Parents ikuti agar Anda bisa lebih berhati-hati untuk memastikan pemberian obat yang tepat bagi anak:

  • Baca aturan pakai dalam label obat atau kemasan
  • Tahu dan paham kondisi kesehatan anak termasuk berat badannya (biasanya anak yang berat badan lebih rendah memerlukan dosis obat yang lebih sedikit)
  • Mengedukasi diri sendiri terkait obat-obatan yang diberikan kepada anak
  • Jika tidak yakin, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter
  • Para tenaga ahli medis juga harus lebih diedukasi agar lebih profesional dalam memberikan resep obat untuk pasien. Selain itu komunikasi dengan pasien juga harus terjalin dengan baik agar terhindar dari adanya salah paham informasi.

Semoga Parents lebih berhati-hati lagi dalam memberikan obat pada anak, agar kejadian overdosis serupa tidak terjadi lagi.

***

Banner TAP app

Referensi: NHK UK (National Health Service), Kidspot

Baca juga:

Cerita mitra kami
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura

Bolehkah ibu hamil minum obat? Ini penjelasan dokter

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Shafa Nurnafisa

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • Tragis! Anak ini harus transplantasi hati setelah overdosis parasetamol
Bagikan:
  • Kenapa anak sering berhalusinasi saat demam tinggi? Ternyata ini penyebabnya!

    Kenapa anak sering berhalusinasi saat demam tinggi? Ternyata ini penyebabnya!

  • Anak sering minum parasetamol tingkatkan risiko asma di masa depan?

    Anak sering minum parasetamol tingkatkan risiko asma di masa depan?

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

  • Kenapa anak sering berhalusinasi saat demam tinggi? Ternyata ini penyebabnya!

    Kenapa anak sering berhalusinasi saat demam tinggi? Ternyata ini penyebabnya!

  • Anak sering minum parasetamol tingkatkan risiko asma di masa depan?

    Anak sering minum parasetamol tingkatkan risiko asma di masa depan?

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti