Parents, waspadai tumor jinak yang rentan terjadi pada anak-anak, yaitu Osteochondroma. Osteochondroma adalah jenis tumor tulang jinak yang paling umum. Sangat jarang, tumor ini dapat berubah menjadi kondisi ganas di kemudian hari.
Berikut adalah beberapa hal penting mengenai tumor jinak tersebut yang perlu Parents ketahui.
Definisi Osteochondroma
Mengutip dari Hopkins Medicine, nama penyakit ini diambil dari kata “Osteo” yang berarti tulang, “chondro” yang berarti tulang rawan dan “oma” yang berarti tumor.
Osteochondroma (OC) adalah tumor tulang nonkanker yang berkembang sebagai pertumbuhan berlebih dari tulang rawan dan tulang, serta kebanyakan terjadi di ujung tulang dekat lempeng pertumbuhan pada anak-anak. Lempeng atau pelat pertumbuhan adalah piringan jaringan tulang rawan yang nantinya akan mengeras menjadi tulang.
OC tumbuh keluar dari garis tulang dan bervariasi antara 1 dan 10 cm. Mereka mungkin memiliki tangkai yang terlihat dan bagian ujung yang menyerupai topi bulat, seperti jamur atau kembang kol. Paling sering, kondisi ini terjadi pada tulang panjang di kaki, panggul, atau tulang belikat.
Kondisi ini berkembang di masa kanak-kanak dan biasanya berhenti ketika kerangka mereka berhenti tumbuh.
Jenis
Sumber: Freepik
Menurut Cleveland Clinic, osteochondroma terjadi dalam dua bentuk, yaitu sebagai pertumbuhan individu (soliter), atau sebagai pertumbuhan ganda (multiple). Keduanya adalah dua kondisi yang berbeda.
Artikel Terkait: Kanker Tulang Rentan Terjadi pada Anak, Waspadai Gejala dan Penyebabnya
Osteochondroma Soliter (Eksostosis Osteokartilaginosa)
Ini adalah jenis osteokondroma yang paling umum. Osteochondroma soliter individu sering kali tidak menimbulkan gejala. Dokter mungkin hanya akan menemukan OC secara tidak sengaja saat memeriksa kondisi lainnya.
Osteochondroma soliter tidak bersifat kanker sehingga penyakit ini tidak menyebar ke bagian tubuh lainnya. Penyebabnya sendiri hingga kini masih tidak diketahui. Para peneliti menduga kondisi ini mungkin diturunkan secara genetik, tetapi ini belum dipahami dengan baik.
Osteochondroma Ganda (Multiple Osteochondromas)
Kondisi ini terjadi pada sekitar 15% kasus OC. Pertumbuhan ganda ini biasanya merupakan hasil dari kondisi yang diturunkan secara genetik. Namun, mereka juga dapat terjadi secara acak (sekitar 30% dari waktu).
Kondisi yang diturunkan disebut osteokondroma multipel herediter atau eksostosis multipel herediter (eksostosis adalah pertumbuhan eksternal tulang). Osteochondroma ganda juga tidak bersifat kanker, tetapi mereka menimbulkan kemungkinan komplikasi yang lebih besar, biasanya dengan mengganggu pertumbuhan normal tulang anak.
Gejala
Sering kali, orang dengan OC tidak memiliki gejala sama sekali. Ketika kodisi tersebut terjadi, gejala mungkin terlihat seperti masalah kesehatannya lainnya sehingga agak sulit untuk mendiagnosisnya tanpa pemeriksaan lebih lanjut.
Jika anak menderita osteokondroma, besar kemungkinan ia tidak akan merasakan apa-apa sama sekali. Namun, Parents mungkin akan menemukan benjolan kecil dan keras di bawah kulit, dekat dengan tulang. Perlu diingat bahwa setiap anak dapat mengalami gejala dari kondisi ini secara berbeda, tergantung pada ukuran dan lokasi tumornya.
Berikut adalah gejala osteochondroma yang paling umum:
- Benjolan yang keras, tetapi tidak terasa nyeri dan tidak bergerak
- Nyeri pada otot-otot di dekatnya
- Mati rasa atau kesemutan
- Tinggi badan lebih rendah dari anak-anak seusianya
- Satu kaki atau lengan yang lebih panjang dari yang lain
- Rentan mengalami tekanan berlebihan atau iritasi saat melakukan olahraga
- Perubahan aliran darah
Dalam kasus yang lebih parah, beberapa OC dapat memengaruhi pertumbuhan tulang normal pada anak-anak. Anak-anak dengan kondisi ini mungkin:
- Bertubuh pendek yang tidak biasa.
- Memiliki anggota tubuh yang bengkok.
- Memiliki lengan atau kaki yang lebih panjang dari yang lain.
- Mengalami sendi panggul yang bergeser (displasia pinggul).
Penyebab Osteochondroma
Penyebab pasti osteokondroma hingga kini masih belum diketahui secara pasti. Kondisi ini tidak disebabkan oleh cedera atau faktor eksternal lainnya.
OC dianggap terkait dengan gen yang disebut EXT 1 di dalam tubuh. Bagaimana cacat pada gen ini dapat menyebabkan tumor saat ini masih kurang dipahami. Para peneliti sedang menyelidikinya lebih lanjut.
Frekuensi Kejadian
Sumber: Freepik
Osteochondroma adalah tumor tulang jinak yang paling umum terhitung 20-50% dari tumor tulang jinak dan 9% dari semua tumor tulang.
Angka kejadian OC adalah sekitar 0,9 per 100.000 individu pada populasi umum. Insiden cenderung menurun seiring bertambahnya usia, di mana usia rata-rata saat diagnosis adalah antara 10 hingga 13 tahun.
Artikel Terkait: 6 Kelainan pada Pertumbuhan Tulang Anak, serta Pemakaian Gendongan yang Tepat
Faktor Risiko
Peluang atau risiko seseorang terkena osteochondroma akan lebih tinggi jika:
- Memasuki usia anak-anak atau remaja.
- Berjenis kelamin laki-laki.
- Memiliki orang lain dalam keluarga dengan masalah yang sama (riwayat OC dalam keluarga)
- Memiliki banyak OC pada tulang. Ini merupakan kasus genetik dan langka.
Diagnosis
Dokter akan memulai pemeriksaan dengan memeriksa riwayat medis dan melakukan pemeriksaan fisik. Umumnya, dokter akan bertanya tentang gejala yang dirasakan, dan jika mereka mencurigai adanya osteochondroma maka akan disarankan untuk melakukan tes pencitraan. Tes tersebut meliputi:
- Sinar X: Tes ini menggunakan sinar energi elektromagnetik yang tidak terlihat untuk membuat gambar jaringan, tulang, dan organ.
- CT-scan: Tes ini menggunakan sinar-X dan teknologi komputer untuk membuat gambar pencitraan tubuh. CT scan menunjukkan gambar rinci dari setiap bagian tubuh, termasuk tulang, otot, lemak, dan organ. CT scan ini lebih detail daripada rontgen umum.
- MRI: Tes ini menggunakan magnet besar, frekuensi radio, dan komputer untuk membuat gambar detail organ dan struktur dalam tubuh.
Kebanyakan OC akan terlihat jelas pada pemeriksaan sinar X. Jika diperlukan lebih banyak detail, maka mungkin diperlukan MRI atau CT scan.
Komplikasi Osteochondroma
Komplikasi yang terkait dengan osteochondroma termasuk deformitas tulang, fraktur, pembentukan bursa dengan atau tanpa bursitis, gangguan vaskular, gejala neurologis, dan transformasi menjadi ganas.
Sangat jarang osteochondroma menjadi kanker ganas. Namun, dokter mungkin akan mengawasinya untuk berjaga-jaga. Berikut adalah beberapa tanda OC berkembang menjadi kanker ganas:
- Tumor menyebabkan rasa sakit yang tidak dapat dijelaskan.
- Tumor terus tumbuh setelah kerangka berhenti tumbuh.
- Tutup tumor lebih dari 1,5 cm tebal pada pasien dewasa.
Artikel Terkait: Koordinasi 3 Nutrisi Penting dalam Pertumbuhan Tulang Anak
Penanganan
Sumber: Freepik
Dalam kebanyakan kasus OC, tidak diperlukan pengobatan selain pemantauan tumor secara teratur untuk mengidentifikasi perubahan atau komplikasi.
Sebagian besar kasus osteochondroma soliter tidak memerlukan perawatan apa pun. Namun, dokter mungkin akan melakukan rontgen berkala untuk melacak pertumbuhannya. Pada kebanyakan kasus, anak tidak akan memerlukan operasi, tetapi dokter bisa saja merekomendasikan operasi untuk mengangkatnya jika ada ciri-ciri sebagai berikut:
- Menyebabkan rasa sakit atau masalah fungsional dengan memberi tekanan pada jaringan, pembuluh darah atau saraf di dekatnya.
- Menghambat pertumbuhan tulang normal.
- Kemungkinan berkembang menjadi ganas.
Operasi ini biasanya merupakan prosedur sederhana. Pembedahan dilakukan dengan bius lokal dan ahli bedah akan membuat sayatan kecil di atas tumor dan mengangkatnya setinggi tulang.
Banyak orang dapat segera melanjutkan aktivitas normal setelah operasi ini. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan pemakaian selempang atau kruk untuk membatasi gerakan atau untuk menjaga tulang dari beban berat badan selama beberapa minggu.
Jika OC telah benar-benar diangkat, seharusnya tumor tersebut tidak tumbuh kembali. Namun, pada anak-anak yang sangat muda dengan osteokondroma multipel, ada kemungkinan 5% tumor baru tumbuh di tempat yang sama. OC tidak akan tumbuh lagi setelah tulang anak berhenti tumbuh.
Anak-anak dengan osteochondroma multipel akan dipantau lebih teratur untuk melacak tumor lama dan baru serta bagaimana tumor memengaruhi pertumbuhan tulang mereka. Dokter mungkin merekomendasikan pengangkatan tumor yang mengganggu pertumbuhan tulang. Dalam beberapa kasus, mereka mungkin merekomendasikan operasi tambahan untuk memperbaiki tulang.
Pencegahan Osteochondroma
Lantaran penyebab osteochondroma soliter masih tidak diketahui, dokter belum dapat menemukan cara yang efektif untuk mencegahnya.
Osteochondroma multipel herediter adalah kondisi genetik, yang tidak akan hilang. Namun, beberapa osteochondroma soliter telah diketahui secara spontan mengalami regresi dan reabsorbsi ke dalam tulang. Para ilmuwan tidak tahu mengapa ini terjadi.
***
Osteochondroma adalah tumor nonkanker alias tumor jinak yang cenderung tidak berbahaya. Mungkin menakutkan untuk mendengar bahwa anak memiliki tumor, tetapi tidak semua tumor adalah kanker. Semoga informasi ini bermanfaat!
Baca Juga:
Waspadai Kondisi Nursemaid Elbow, Cedera Tulang karena Sering Menarik Lengan Anak
Skoliosis pada Anak: Ini Gejala, Penyebab, Cara Mengatasinya
Kifosis pada Anak – Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.