Bila Anda dan pasangan telah memutuskan untuk berhenti punya anak, ada salah satu metode kontrasepsi yang bersifat permanen untuk pria, yakni operasi vasektomi.
Seperti halnya yang dilakukan oleh Anang Hermansyah, setelah istri keduanya Ashanty mengaku kapok dan takut menggunakan alat kontrasepsi untuk wanita. Apalagi, keluarga mereka sudah dikarunia empat orang anak. Dua anak pertama dari pernikahan Anang dan Krisdayanti, dan dua anak lainnya dari pernikahan kedua Anang dengan Ashanty.
Anang bersedia melakukan vasektomi karena sang istri sudah tidak mau menambah anak lagi. Langkah Anang ini mendapat banyak pujian karena tidak banyak suami yang mau turut serta ambil bagian dari program Keluarga Berencana.
Selengkapnya: Karena KB Bukan Hanya Tanggung Jawab Istri, Anang Akan Lakukan Vasektomi
Operasi vasektomi adalah salah satu alternatif kontrasepsi yang juga disebut sterilisasi untuk pria. Hal ini hanya bisa dilakukan jika pria yang bersangkutan memutuskan untuk tidak punya anak sama sekali.
Namun pria yang melakukan vasektomi masih bisa melakukan hubungan intim dan merasakan orgasme.
Artikel Terkait: Alternatif Alat Kontrasepsi untuk Pria
Apa yang terjadi jika seorang pria melakukan operasi vasektomi?

Saat berhubungan intim, pria akan ejakulasi dan mengeluarkan air mani berisi sel sperma yang bisa membuahi sel telur. Setelah melakukan vasektomi, air mani yang dikeluarkan saat ejakulasi tidak mengandung sperma sehingga pria tersebut tidak akan pernah bisa membuat seseorang menjadi hamil.
Apa yang dilakukan dokter ketika operasi vasektomi?
- Testis dan skrotum dibersihkan dengan antiseptik
- Dokter mencari saluran vas deferens (kantung tempat menyimpang sperma), kemudian memberikan injeksi anestesi di area tersebut
- Dokter membuat sayatan kecil di skrotum. Melalui sayatan tersebut, saluran vas deferens dipotong. Ujung dari potongannya akan diikat, dijahit atau ditutup. Jaringan parut bekas operasi berfungsi sebagai penutup dari saluran ini sehingga sel sperma tidak bisa keluar.
- Setelah prosedur ini selesai, sayatan di skrotum akan dijahit.
Setelah operasi vasektomi ini, testis pria sebenarnya masih memproduksi sel sperma. Namun karena salurannya diputus, sperma tidak akan keluar bersama air mani saat pria berejakulasi.
Sel sperma yang tidak keluar saat ejakulasi akan kembali diserap oleh tubuh dan tidak membahayakan kesehatan. Vasektomi tidak memengaruhi hormon testosteron, jadi pria tidak perlu takut bahwa dia akan berkurang gairah seksualnya jika melakukan operasi ini.

Kelebihan dan kekurangan operasi vasektomi
Metode kontrasepsi yang satu ini memiliki efektifitas 99% mencegah kehamilan. Jika seorang pria yang telah melakukan vasektomi ingin kembali bisa menghamili pasangannya, maka saluran vas deferens bisa dibuka dan disambung kembali.
Prosedur sterilisasi untuk pria ini juga mengandung kelebihan dan kekurangan tersendiri. Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya.
Kelebihan
- Vasektomi adalah operasi kecil yang aman, sangat efektif, dan bersifat permanen.
- Baik dilakukan oleh laki-laki yang memang sudah tidak ingin memiliki anak.
- Vasektomi lebih murah dan lebih sedikit komplikasi dibandingkan dengan sterilisasi tuba.
- Pria memiliki kesempatan untuk gantian KB dengan istrinya.
- Tidak memengaruhi kemampuan seorang pria dalam menikmati hubungan seksual.

Kekurangan
Beberapa laki-laki takut bahwa vasektomi ini akan mempngaruhi kemampuannya berhubungan intim atau menyebabkan gangguan ereksi. Padahal hal tersebut tidak benar.
Berikut adalah kekurangan dari prosedur operasi ini.
- Ada sedikit rasa sakit dan ketidaknyaman beberapa hari setelah operasi. Rasa sakit ini biasanya bisa hilang dengan konsumsi obat ringan.
- Area bekas operasi harus sering dikompres dengan es selama 4 jam untuk mengurangi pembengkakan, pendarahan dan rasa tak nyaman. Kenakan celana yang dapat mendukung skrotum selama 2 hari.
- Hasil operasi tidak efektif dengan segera. Pasien diharuskan memakai kondom terlebih dahulu untuk membersihkan tabung dari sisa sperma yang ada. Untuk mengetahui sudah steril atau belum, biasanya dilakukan pemeriksaan mikroskop setelah 20-30 kali ejakulasi.
- Vasektomi tidak memberikan perlindungan terhadap infeksi seksual menular termasuk HIV.
- Penyesalan setelah vasektomi lebih besar jika laki-laki masih berusia di bawah 25 tahun, terjadi perceraian atau ada anaknya yang meninggal.
- Dibutuhkan waktu 1-3 tahun untuk benar-benar memastikan apakah vasektomi bisa bekerja efektif 100% atau tidak.
Dbutuhkan waktu beberapa bulan sampai semua sel sperma keluar atau diserap tubuh. Sehingga, Anda masih harus menggunakan alat KB lain seperti kondom di bulan-bulan pertama setelah melakukan vasektomi. Jika tes air mani Anda sudah menyatakan bebas sel sperma, maka Anda bisa membuang alat KB lainnya.
Baca juga:
Mengenal Histerektomi, Prosedur Medis untuk Mengangkat Rahim Wanita
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.