Beragam alasan membuat pasangan modern memilih menunda kehamilan untuk tatanan keluarga lebih baik. Berbagai pilihan tersedia salah satunya dengan menggunakan alat kontrasepsi. Biasanya identik dengan wanita, lantas bagaimana dengan popularitas alat kontrasepsi pria?
Alat kontrasepsi pria dengan pro kontra di baliknya
1. Kondom
Kondom menjadi jenis alat kontrasepsi yang banyak beredar di pasaran. Bahkan, seiring perkembangan zaman sudah tersedia kondom dengan tekstur dan variasi rasa yang akan menimbulkan sensasi berbeda saat berhubungan intim.
Selain mudah didapat, cara pemakaian yang praktis dan harga terjangkau menjadi nilai plus lain alat kontrasepsi satu ini.
Kendati tidak 100%, penggunaan kondom diklaim efektif mencegah kehamilan. Dengan catatan tentu jika Anda menggunakannya dengan benar.
Di samping itu, kondom juga dapat melindungi penggunanya dari risiko tertular penyakit seksual.
Walaupun begitu, nyatanya banyak pria yang enggan menggunakan kondom karena dinilai menurunkan risiko kenikmatan dalam berhubungan seksual. Beberapa bahan kondom juga ada yang membuat pria tak nyaman dan menimbulkan gatal di kulit.
2. Vasektomi
Vasektomi merupakan metode yang sangat efektif mencegah kehamilan. Saat menjalani prosesur ini, saluran vasdeferens pada testis akan diikat sehingga sperma tidak bercampur dengar air mani.
Pada kondisi normal, sperma yang keluar akan terserap oleh tubuh sehingga tidak akan membuahi sel telur.
Perlu diingat metode ini bersifat permanen, dengan kata lain pria tak akan bisa membuahi sel telur seumur hidupnya. Untuk itu, metode ini disarankan bagi pasangan yang tidak berencana memiliki anak lagi.
Jangan khawatir karena vasektomi tidak berpengaruh signifikan terhadap gairah seks, kemampuan ereksi, orgasme maupun ejakulasi. Yang membedakan adalah tak akan terjadi kebobolan saat bercinta dengan pasangan.
Mengingat ini adalah prosedur operasi, akan ada efek samping seperti pembengkakan, perdarahan, infeksi dan komplikasi lain. Namun, hal ini tergolong kasus langka yang jarang terjadi.
Anda juga akan diharuskan menggunakan alat kontrasepsi lain selama tiga bulan usai tindakan, dengan tujuan mencegah sisa sperma yang masih tersisa membuahi sel telur.
3. Suntik testosteron sebagai alat kontrasepsi pria
Tak banyak yang tahu, selain berperan dalam gairah seksual pria testosteron juga bisa menjadi alat kontrasepsi pria pilihan. Injeksi akan disuntikkan di bokong pria untuk meminimalisir hingga menekan produksi sperma.
Namun, metode ini masih diteliti lebih jauh. Riset yang dilakukan di Tiongkok yang melibatkan sejumlah pria menemukan, sebagian besar dari mereka memiliki kadar sperma sedikit dan tidak terjadi kehamilan setelah tindakan ini.
Berbagai efek samping juga dirasakan, antara lain timbulnya jerawat dan perubahan gairah seksual.
4. Pil kontrasepsi
Populer di kalangan wanita, kini pil kontrasepsi juga menjadi pilihan alat kontrasepsi pria.
Penelitian yang dilakukan di Wolverhampton University, Inggris menjadi pelopor pengembangan pil kontrol kehamilan untuk pria.
Saat diminum, senyawa peptida yang ada di dalam pil akan menghentikan gerakan sperma dalam sementara waktu agar tidak berenang mencapai sel telur.
Menurut Profesor John Howl selaku peneliti utama proyek, pil akan bekerja efektif jika diminum beberapa saat sebelum berhubungan seksual. Pil ini tidak meninggalkan efek samping apapun dan jika tidak dikonsumsi maka kesuburan pria akan kembali normal.
Coitus interruptus
Selain 4 hal di atas, ada metode lain mencegah kehamilan, yaitu Coitus Interruptus. Akrab disebut senggama terputus, metode ini dipilih sebagai cara alami bagi pria yang malas menggunakan alat atau melakukan prosedur kontrasepsi medis lainnya.
Saat berhubungan intim, pria akan menarik keluar penis dari vagina sesaat sebelum ejakulasi. Tujuannya tentu saja mencegah sperma memasuki vagina dan terjadi pembuahan.
Kendati banyak menjadi andalan pasangan muda, cara ini bukan berarti menghalangi kehamilan sepenuhnya. Misalnya, saat pria kurang cepat mengeluarkan penis sehingga besar kemungkinannya sperma sudah mengalir memasuki vagina.
Kontak langsung antar alat kelamin juga memungkinkan seseorang untuk terkena infeksi menular seksual.
Terlepas dari kelebihan dan kekurangannya, Ayah bisa memilih alat kontrasepsi pria sesuai kebutuhan. Efektivitas tentu akan terlihat jika penggunaan dilakukan dengan tepat. Bagaimana dengan Parents?
***
Baca juga :
13 Alat Kontrasepsi Kuno, Ada yang Pakai Kantong Kemih Hewan Sebagai Kondom
Memilih Alat Kontrasepsi Sesuai Usia, Ini yang Perlu Diperhatikan
Bingung milih alat kontrasepsi yang paling cocok? Ini tips dari dokter kandungan
Nikmati saat bercinta dengan rasa aman. Cek artikel ini untuk rekomendasi kondom terbaik.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.