Pengobatan tradisional seperti herbal kerap digunakan sebagai altenatif oleh masyarakat kita. Pasalnya, obat herbal dinilai cenderung lebih murah dan alami. Namun, apakah obat herbal boleh dikonsumsi saat sedang hamil?
Simak ulasan selengkapnya sebagai berikut!
Artikel terkait: Apa Itu Unexplained Infertility? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya!
Bolehkah Mengonsumsi Obat Herbal Saat Hamil?
Perlu diketahui, meski obat herbal diproses dari bahan-bahan alami, tetapi tidak semua jenisnya aman dikonsumsi oleh ibu hamil.
Banyak pakar medis yang tidak merekomendasikan obat herbal dikonsumsi selama kehamilan.
Berbeda dengan obat-obatan medis dari dokter, obat atau suplemen herbal tidak melalui proses pemeriksaan dan evaluasi oleh badan pengawas makanan dan obat seperti FDA.
Proses pembuatannya juga tidak melalui uji coba dan penelitian ekstensif sehingga keamanannya masih dipertanyakan.
Kualitas obat herbal juga biasanya beragam. Misalnya, ada dua obat herbal yang berbeda merek tapi mengandung bahan utama sama.
Meski bahan herbal yang digunakan sama, belum tentu kualitas dan keamanan dari kedua produk itu serupa.
Lantaran tidak dilakukan penelitian secara khusus, maka hal ini juga membuat konsumen sedikit kesulitan untuk melihat kebenaran akan klaim efektivitas dan keamanan dari produk herbal tersebut.
Pertimbangan Sebelum Mengonsumsi Obat Herbal Saat Hamil
Mengonsumsi herbal ketika hamil memang tidak dilarang.
Namun, perlu digarisbawahi bahwa ibu hamil tidak dianjurkan mengonsumsi herbal, terlebih yang berbentuk suplemen atau obat tanpa berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter kandungan atau tenaga medis bersangkutan.
Pasalnya, beberapa produk herbal mungkin mengandung bahan yang cenderung berisiko ketika dikonsumsi selama masa kehamilan.
Beberapa herbal juga bisa saja mengandung zat yang dapat menimbulkan risiko berupa kontraksi, keguguran, kelahiran prematur, atau komplikasi kehamilan lain.
Maka dari itu, sangat dianjurkan bagi ibu hamil untuk berkonsultasi terlebih dulu sebelum memutuskan mengonsumsi obat herbal selama kehamilan.
Serta, ada baiknya membatasi konsumsi herbal selama masa tersebut.
Hal ini pun disampaikan oleh Ahli Gizi Archana Shah. Menurutnya, selain memilih jenis herbal yang aman, pemakaian obat herbal juga perlu dibatasi.
Atau, akan lebih baik lagi jika penggunaannya berada di bawah pengawasan ahli seperti herbalis atau dokter kandungan.
“Harus dibatasi per harinya. Pastikan mengonsumsi dalam jumlah yang sehat. Bukan sekadar obat atau suplemen saja, tetapi barengi juga dengan mengonsumsi makanan sehat yang memiliki gizi seimbang agar manfaatnya bisa dirasakan maksimal,” ungkapnya, mengutip dari laman Parenting First Cry.
Artikel terkait: 5 Khasiat Buah Zuriat untuk Promil, Benarkah Mampu Tingkatkan Kesuburan?
Rekomendasi Herbal untuk Ibu Hamil
Memilih menggunakan herbal selama kehamilan memang merupakan pilihan masing-masing bumil.
Namun, agar tetap aman dan kesehatan Bunda serta janin yang dikandung terjamin, maka Bunda pun perlu memperhatikan dan memahami sekiranya jenis herbal apa yang bisa dikonsumsi dan tidak selama kehamilan.
Selalu konsultasi dengan penyedia layanan herbal dan dokter kandungan.
Hindari mengonsumsi tanpa dosis yang direkomendasikan, atau mendiagnosis kondisi Bunda seorang diri dalam menggunakan herbal atau obat jenis apa pun.
Nah, sebagai gambaran, berikut bahan-bahan herbal yang sekiranya aman dikonsumsi selama hamil.
Bunda bisa mengonsumsi suplemen dengan bahan berikut ini ataupun dalam bentuk minuman seperti teh:
- Daun raspberry merah: Kaya akan zat besi. Bisa membantu meningkatkan produksi ASI dan mengurangi mual saat hamil. Namun, beberapa ahli menyarankan mengonsumsi herbal ini pada usia kehamilan sudah menginjak trimester kedua dan ketiga.
- Daun peppermint – Membantu meredakan mual dan perut kembung.
- Jahe dan kunyit – Membantu meredakan mual pada trimester pertama.
- Herbal perpaduan cengkih, serai, dan lengkuas – Kaya akan beta karoten, zat besi, magnesium, dan vitamin lainnya.
Meski bahan herbal tersebut cenderung aman dikonsumsi, tetapi perlu diingat juga bahwa kondisi setiap ibu hamil berbeda.
Oleh karenanya, ibu hamil perlu mawas diri dan memperhatikan tanda-tanda dari tubuhnya saat mengonsumsi herbal.
Jika herbal yang dikonsumsi membuat tubuh jadi tidak nyaman, segeralah hentikan pemakaian.
Artikel terkait: Bolehkah Rebonding Rambut Saat Hamil? Waspadai Risikonya Bagi Janin
***
Mengonsumsi obat herbal saat hamil tentunya merupakan sebuah pilihan yang boleh-boleh saja dilakukan.
Namun, karena kondisi setiap ibu hamil berbeda, Bunda sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter bersangkutan sebelum mengonsumsinya.
Beberapa bahan dari obat herbal mungkin menimbulkan alergi dan tidak sesuai dengan kondisi kesehatan Bunda.
Jadi, selalu konsultasikan ke dokter terkait pemakaian obat herbal atau obat apa pun saat sedang hamil, ya, Bun.
Hal ini dilakukan agar kesehatan Bunda dan janin tetap terjaga. Semoga bermanfaat!
***
Baca juga:
10 Manfaat DHA bagi Ibu Hamil dan Janin, Salah Satunya Cegah Risiko Preeklamsia
Bunda, Ini Pilihan 6 Obat Batuk Pilek Bahan Alami Saat Hamil