Pernah mendengar tentang obat Ponstan, Parents? Ini merupakan obat yang mengandung asam mefenamat dan kerap digunakan sebagai antenyeri untuk beberapa kondisi. Seperti nyeri haid yang mengganggu hingga kerap dikonsumsi untuk menghilangkan nyeri gigi.
Asam mefenamat sendiri tergolong obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Obat ini bekerja dengan cara menurunkan zat-zat yang menyebabkan peradangan dan nyeri di dalam tubuh.
Di dalam tubuh, terdapat zat kimia alami yang disebut enzim cyclo-oxygenase (COX). Enzim in membantu pembentukan prostaglandin, yang sebagian diproduksi di lokasi cedera atau kerusakan, dan berefek nyeri serta peradangan. Ponstan yang mengandung asam mefenamat bekerja dengan menghambat efek dari enzim COX ini, sehingga hanya sedikit prostaglandin yang dibentuk. Dengan demikian, peradangan dan nyeri yang ditimbulkan juga berkurang.
Obat Ponstan atau Asam Mefenamat: Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya
Perlu diketahui, Ponstan sebagai obat untuk mengatasi nyeri ringan hingga sedang hanya boleh digunakan dalam jangka pendek, yakni kurang dari 7 hari. Penggunaannya pun terbatas pada orang dewasa dan anak remaja usia 14 tahun ke atas.
Obat ini merupakan antinyeri lini pertama untuk mengatasi nyeri haid dan perdarahan haid yang berlebihan. Selain itu, umumnya Ponstan juga digunakan untuk meredakan nyeri pada kondisi:
- Cedera otot dan sendi akibat tarikan dan tegangan atau peradangan pada tendon
- Nyeri sendi
- Sakit atau nyeri gigi
- Nyeri pasca operasi
Peringatan Penting Sebelum Menggunakan Asam Mefenamat
Sebelum mengonsumsi obat Ponstan yang mengandung asam mefenamat, beritahukan dokter apabila Anda:
- Pernah mengalami tukak lambung atau tukak usus dua belas jari, atau mengalami penyakit radang usus seperti penyakit Crohn atau kolitis ulseratif. Pada individu dengan kondisi-kondisi tersebut, asam mefenamat dapat meningkatkan risiko kejadian efek samping yang fatal seperti perdarahan, luka dalam, dan perforasi (pecah) pada lambung atau usus.
- Sedang hamil, menjalani program hamil atau menyusui.
- Anda Memiliki riwayat gangguan hati.
- Adanya riwayat penyakit jantung atau gangguan sirkulasi dan pembuluh darah. Pada individu yang demikian, asam mefenamat dapat memicu kejadian sumbatan jantung dan pembuluh darah serius seperti infark miokard akut (IMA) dan stroke.
- Punya tekanan darah tinggi.
- Adanya gangguan pembekuan darah.
- Memiliki epilepsi.
- Punya gula darah atau kolesterol tinggi.
- Memiliki penyakit autoimun seperti lupus (systemic lupus erythematosus atau SLE).
- Memiliki riwayat kelainan darah bawaan seperti porfiria.
- Sedang menggunakan obat-obat lainnya, termasuk obat herbal.
- Pernah mengalami reaksi alergi maupun alergi terhadap obat-obatan apa pun.
Selain itu, asam mefenamat tidak boleh digunakan pada individu yang:
- Menjalani operasi bypass jantung (coronary artery bypass graft atau CABG)
- Memiliki riwayat asma, urtikaria (kaligata atau biduran), serta reaksi alergi terhadap OAINS lainnya (contoh: aspirin, ibuprofen, piroxicam, meloxicam, diclofenac, dan indometacin)
- Memiliki penyakit ginjal, terutama yang sudah berada pada stadium lanjut
Dosis Asam Mefenamat
Obat Ponstan yang mengandung asam mefenamat dipasarkan sebagai obat bebas. Meski demikian, beberapa jenis sediaan hanya bisa diperoleh dengan resep dokter. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet atau kaplet, kapsul, dan sirup.
Dosis oral untuk dewasa dan anak >14 tahun adalah sebagai berikut:
- Untuk nyeri ringan hingga sedang
Dosis awal 500 mg, dilanjutkan 250 mg setiap 6 jam bila diperlukan. Penggunaan tidak melebihi satu minggu.
- Dismenore primer (nyeri haid)
Dosis awal 500 mg di hari pertama haid, diikuti 250 mg setiap 6 jam. Pengobatan dilanjutkan hingga 2-3 hari. Alternatifnya, menggunakan dosis 500 mg 3 kali sehari selama 3-5 hari.
Pada prinsipnya, digunakan dosis efektif terendah dengan durasi sesingkat mungkin. Dosis bisa berbeda-beda tiap individu, bergantung pada usia, kondisi, dan ada tidaknya penggunaan obat-obat lain secara bersamaan.
Asam mefenamat sebaiknya dikonsumsi dengan air putih setelah makan untuk mengurangi gangguan pada lambung. Hindari berbaring setidaknya 10 menit setelah meminum obat ini. Bila gangguan lambung tetap terjadi, konsumsi asam mefenamat dengan makanan atau susu.
Interaksi dengan Obat-obatan Lain
Beberapa obat dapat berinteraksi dengan asam mefenamat, ini mencakup:
- Antasida, obat sakit maag.
- Aspirin, yang digunakan untuk mengencerkan darah pada kasus gangguan jantung tertentu.
- Warfarin dan obat sejenisnya yang digunakan untuk mencegah pembekuan darah.
- Beberapa obat antihipertensi.
- Kortikosteroid, yang digunakan untuk menekan sistem kekebalan tubuh atau menurunkan peradangan.
- Beberapa obat antidiabetes.
- Lithium, obat untuk mengatasi gangguan bipolar.
- Cyclosporin atau tacrolimus, yang digunakan untuk menekan sistem kekebalan tubuh.
- Selective serotonin reuptake inhibitors, obat untuk depresi.
- Methotrexate, obat untuk mengatasi radang sendi dan beberapa kanker.
Efektivitas obat-obat ini dapat dipengaruhi oleh asam mefenamat, atau sebaliknya menurunkan efektivitas kerja asam mefenamat. Oleh sebab itu, sebaiknya tidak dikonsumsi secara bersamaan. Dokter biasanya pun akan menganjurkan apakah obat-obat ini perlu disesuaikan dosisnya atau diganti.
Efek Samping yang Perlu Diwaspadai
Beberapa efek samping yang umum ditemukan yakni:
- Nyeri ulu hati, gangguan pencernaan, mual dan muntah
- Diare, sembelit, sering buang angin
- Sakit kepala, rasa melayang
- Gatal-gatal, ruam kulit
- Telinga berdengung
- Bengkak pada kedua tungkai bawah
- Rasa mengantuk
- Gugup
- Gelisah, susah tidur
Efek samping berikut lebih jarang terjadi tetapi lebih serius. Bila hal-hal berikut terjadi, segera hentikan konsumsi asam mefenamat dan konsultasikan dengan dokter Anda:
- Muncul tanda-tanda reaksi alergi seperti bersin-bersin, pilek, hidung tersumbat, sulit bernapas atau berbunyi ‘ngik’, bengkak pada wajah, bibir, lidah, tenggorok.
- Feses berdarah atau kehitaman, batuk darah atau muntah yang seperti bubuk kopi, serta mengalami nyeri perut yang hebat.
- Terdapat tanda-tanda serangan jantung atau stroke seperti nyeri dada yang menjalar ke bahu atau rahang bawah, kebas atau kelumpuhan tiba-tiba pada satu sisi tubuh, bicara pelo, sesak napas.
- Mengalami pembengkakan pada tubuh atau berat badan yang naik cepat.
- Terdapat tanda-tanda gangguan hati seperti mual, nyeri perut bagian atas, gatal-gatal, rasa lelah, gejala seperti flu, kehilangan nafsu makan, urin dan feses berwarna coklat gelap, kuning pada mata dan kulit.
- Adanya tanda-tanda gangguan ginjal seperti sedikit atau tidak ada urin, nyeri saat atau sulit berkemih, bengkak pada kaki dan pergelangan kaki, rasa lelah atau sesak napas.
- Terdapat tanda-tanda anemia atau kekurangan sel darah merah seperti kulit pucah, rasa melayang, sesak napas, detak jantung cepat, atau sulit konsentrasi.
Itulah penjelasan mengenai obat Ponstan yang mengandung asam mefenamat. Untuk mendapatkan manfaat yang optimal dan menghindari efek samping yang tidak diinginkan, pastikan mengonsumsinya sesuai dosis dan durasi pengobatan yang dianjurkan. Semoga bermanfaat!
***
Baca juga:
Penyakit Bau Mulut – Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati
Mungkinkah Terinfeksi COVID-19 Setelah Divaksin? 4 Penyebab Ini Perlu Dipahami
Garam Himalaya untuk MPASI Bayi, Benarkah Lebih Sehat?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.