“Duh, sering banget aku merasakan nyeri perut kanan bawah, sakitnya kadang parah dan mengganggu aktivitas keseharian,” ujar Bunda Y, salah satu pembaca TheAsianparent.
Ada beberapa hal yang diketahui menyebabkan seseorang bisa mengalami nyeri di area perut kanan bagian bawah. Apakah Parents juga merasakan hal yang sama dengan Bunda Y?
Perut terdiri atas empat bagian, yakni kanan atas, kanan bawah, kiri atas, dan kiri bawah. Selain keempat bagian tersebut, ada tiga area perut lain di perut yakni umbilikal, hipogastrik, dan epigastrik.
Di area perut kanan bawah sendiri terdapat beberapa organ seperti usus besar, usus buntu, dan organ reproduksi. Lalu, apa saja kemungkinan penyebab kondisi ini?
Penyebab nyeri perut kanan bawah yang perlu diketahui
Saat mengalami nyeri di bagian perut kanan bawah, ada beberapa penyebab yang mungkin terjadi. Namun, alasan paling umum dari kondisi ini ialah radang di usus buntu.
1. Radang usus buntu (Appendicitis)
Apendisitis atau radang usus buntu terjadi ketika area usus buntu meradang. Kondisi ini umumnya perlu tindakan operasi sebelum akhirnya pecah dan masuk ke rongga perut.
Biasanya penderita bisa merasakan nyeri di area pusar, kemudian berpindah ke kanan bawah dan bisa menetap di daerah itu. Biasanya, penderita penyakit ini juga bisa mengalami gejala lain seperti mual, muntah, dan demam.
Artikel terkait : Waspadai tanda sakit perut yang membahayakan pada anak, bisa jadi infeksi lambung
2. Radang usus (Inflammatory Bowel Disease)
Selain usus buntu, radang usus lain bisa saja dialami. Inflammatory Bowel Disease (IBD) pun umumnya ditandai oleh nyeri pada area perut kanan bawah.
Penyakit ini tidak bisa disepelekan karena bila penanganannya tidak tepat, bisa menyebabkan seseorang mengalami kanker usus besar. Biasanya pasien juga akan mengalami demam, berat badan turun secara drastis, diare parah, hingga buang air besar berdarah.
3. Colitis sebagai penyebab nyeri perut kanan bawah
Radang usus besar bisa menjadi salah satu penyebab nyeri di area perut kanan bawah. Kondisi ini umumnya disertai juga dengan gejala diare, sakit perut, kembung, dan adanya darah di tinja.
Colitis ini biasanya disebabkan adanya infeksi, hilangnya suplai darah ke usus, penyakit radang usus, dan beberapa hal lainnya. Bila mengalaminya sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan yang tepat sesuai keparahan kondisi.
4. Infeksi saluran kemih
Selain penyakit yang bisa terjadi di organ usus, infeksi saluran kemih bisa menjadi penyebab lain dari nyeri perut yang dialami. Infeksi ini bisa terjadi di sepanjang saluran kemih dari ginjal hingga uretra.
Infeksi ini biasanya disebabkan oleh bakteri sehingga tak jarang bisa diobati dengan antibiotik. Kondisi ini biasanya ditandai dengan nyeri saat buang air kecil, frekuensi buang air yang sering, urin berbau dan bernanah, disertai rasa panas saat berkemih.
5. Fibroid
Nyeri di area perut kanan bawah bisa juga disebabkan bukan karena masalah pencernaan. Penyakit pada sistem reproduksi bisa menjadi penyebab lainnya.
Salah satu kondisi yang sebaiknya diwaspadai adalah pertumbuhan uterus yang abnormal atau biasa disebut juga dengan miom. Rasa nyeri yang dirasakan akibat kondisi ini bergantung pada keparahan dan ukuran miom itu sendiri.
Gejala lain yang umumnya bisa dirasakan perempuan ialah mengalami menstruasi hebat dengan durasi yang lebih lama.
Artikel terkait : Sering sakit di bagian dada atau perut? Waspada pembuluh darah bengkak yang berbahaya!
6. Penyakit radang panggul
Penyakit lain yang bisa menyebabkan nyeri ini ialah radang pada panggul. Kondisi ini terjadi karena adanya infeksi pada organ reproduksi perempuan yakni tuba falopi, uterus, ovarium, dan serviks.
Selain rasa nyeri, biasanya kondisi ini juga ditandai dengan keluarnya darah setelah berhubungan seks, mengalami keputihan yang abnormal, serta menstruasi yang tidak teratur.
7. Kehamilan ektopik sebagai penyebab nyeri perut kanan bawah
Kehamilan ektopik ini menyebabkan nyeri parah pada area perut karena implantasi embrio janin terjadi di luar kandungan. Bila biasanya sel telur yang dibuahi akan berkembang di dalam rahim, pada kondisi kehamilan ektopik sel telur yang dibuahi akan menetap di tuba falopi atau saluran sel telur.
Kondisi ini tentunya perlu penanganan dan pengangkatan segera untuk menghindari komplikasi yang lebih serius. Mulanya, kondisi ini biasanya tidak bergejala. Namun, nyeri hebat serta perdarahan pada vagina selama masa kehamilan seringkali dikaitkan dengan kondisi ini.
Untuk mengetahui lebih jelas terkait penyakit yang dialami, sebaiknya kita lakukan pemeriksaan ke dokter ya.
Baca Juga :
9 Makanan pembakar lemak perut yang ampuh atasi perut buncit
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.