5 Penyebab Nyeri Perut Saat Hamil dan Cara Mengatasinya

undefined

Meski tergolong normal, kram perut saat hamil bisa menimbulkan rasa tidak nyaman. Untuk membantu mengatasinya, ada beberapa hal yang yang dapat dilakukan. 

Kram perut normal terjadai pada ibu hamil. Akan tetapi, bila diikuti gejala-gejala lain, rasa nyeri perut bawah saat hamil patut diwaspadai.

Karena hal ini dapat membahayakan kandungan. 

Seiring dengan perkembangan janin dan rahim yang membesar, terjadi berbagai perubahan pada tubuh ibu hamil, salah satunya adalah nyeri perut bawah saat hamil.

Banyak ibu yang khawatir nyeri perut saat hamil mengindikasikan kondisi berbahaya seperti keguguran, padahal hal ini wajar terjadi.

Artikel terkait: 10 Cara Mengatasi Perut Kembung saat Hamil, Bumil Wajib Tahu!

Nyeri Perut Bawah Saat Hamil, Apakah Berbahaya?

Nyeri perut bawah saat hamilNyeri perut bawah saat hamil ini memiliki tingkatan yang berbeda-beda.

Karena inilah, Bunda yang sedang hamil disarankan untuk mengenali bagaimana nyeri (terutama di bagian perut) yang dirasakannya itu, dan tindakan apa yang mesti dilakukan untuk mengatasinya.

Seperti yang dijelaskan oleh dr Yulianti, SpOG, dari Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Jakarta di Kompas.com, mari kita kenali beragam nyeri perut bawah saat hamil. 

Pada trimester pertama rasa nyeri umumnya tidak membahayakan. Biasanya hal itu ditandai perasaan berat pada perut dan sedikit sakit seperti saat menjelang haid.

Penyebabnya adalah meningkatnya hormon progesteron dan relaksin yang membuat sambungan-sambungan tulang di sekeliling rahim merenggang.

Meski tergolong normal, segera konsultasikan pada dokter bila nyeri ini terus berlanjut setelah kehamilan berusia 10-12 minggu.

Adanya gas dalam perut yang membuat perut kembung, dan konstipasi, juga merupakan penyebab nyeri perut yang masih tergolong normal.

Nyeri yang patut diwaspadai adalah saat kram terjadi pada salah satu sisi perut bagian bawah, apalagi bila disertai perdarahan atau terdapat flek berwarna kecokelatan.

Nyeri yang umumnya berlangsung lama ini menjadi pertanda kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim).

Kehamilan yang semakin membesar membuat ligamentum (struktur seperti tali yang mempertahankan posisi rahim pada dinding perut) melar dan tertarik sehingga terasa nyeri.

Namun, penyebab nyeri ini tergolong tidak membahayakan. Untuk menguranginya, beristirahatlah dengan posisi duduk atau berbaring.

Pada trimester ketiga, rasa nyeri masih kerap dirasakan di bagian bawah perut. 

Nyeri yang tergolong tidak berbahaya ini disebabkan rahim yang membesar sehingga mengakibatkan adanya tekanan pada kandung kemih yang berlokasi di bagian bawah perut.

Waspadai bila nyeri ini sampai menyebabkan infeksi saluran kemih.

Tekanan pada kandung kemih dapat membuat urine berada lebih lama di sana sehingga mengakibatkan timbulnya infeksi saluran kemih.

Keluhan yang timbul bisa berupa anyang-anyangan, berkemih tidak tuntas (sedikit-sedikit), mengalami nyeri di perut bagian bawah yang menyebar hingga ke punggung, bahkan terkadang timbul kontraksi. 

Untuk mencegah kondisi ini, Bunda harus menghindari kebiasaan menahan buang air kecil dan disarankan untuk selalu minum air putih sekurang-kurangnya 10 gelas per hari.

Nyeri perut bagian bawah juga bisa dirasakan ketika janin bergerak. Dengan semakin besar janin, maka gerakan kepala, badan, dan tendangan kakinya akan semakin kuat.

Artikel terkait: Jangan Abaikan Tulang Rusuk Sakit Saat Hamil, Ini Cara Mengatasinya!

Penyebab Nyeri Perut Saat Hamil

Nyeri perut bawah saat hamil

1. Perubahan Ukuran Rahim

Saat hamil, perkembangan janin di dalam kandungan akan membuat ukuran rahim semakin membesar seiring bertambahnya usia kehamilan.

Untuk mendukung perkembangan rahim, jaringan ikat atau ligamen yang menghubungkan tulang panggul dan rahim akan meregang sehingga rahim terasa kencang.

2. Gas yang Berlebihan di Dalam Perut

Meningkatnya hormon progesteron menyebabkan otot dinding saluran pencernaan lebih rileks dan lebih lambat mencerna makanan.

Saat makanan lebih lama berada di usus besar, makin banyak gas yang diproduksi.

Kadang gas tersebut tak hanya terasa di perut, namun juga dapat menjalar di bagian punggung dan dada.

3. Setelah Berhubungan Seks

Berhubungan seks dan orgasme dapat menyebabkan kram perut saat hamil, yang kerap diikuti dengan sakit pinggang ringan.

Hal ini terjadi karena vagina dan rahim mengalami sensasi seperti berdenyut saat orgasme dan dapat meninggalkan rasa kram perut setelahnya.

nyeri perut saat hamil

4. Kelelahan

Seperti yang kita ketahui, ibu hamil mudah lelah. Hal ini nyatanya juga memengaruhi kondisi fisik dan kesehatan, salah satunya membuat sakit perut di bagian bawah.

Oleh karena itu, sebagai upaya mencegah sakit perut bagian bawah,  ibu hamil perlu mengurangi aktivitas yang melelahkan. 

5. Keputihan

Meski keputihan saat hamil dianggap wajar dan kondisi normal, namun tetap saja tidak bisa diabaikan begitu saja.

Terlebih lagi jika sudah ditemukan beberapa tanda keputihan yang tidak normal seperti adanyanya perubahan warna atau bau yang kurang sedap serta beberapa gejala lainnya. Ini menjadi sinyal timbulnya infeksi.

Jika ibu hamil sudah mengalami infeksi, maka berisiko terjadinya reaksi sehingga menyebabkan kontraksi yang berujung membuat perut ibu menjadi kencang dan terasa sangat sakit.

Artikel terkait: Sebabkan Bayi Lahir Mati atau Stillbirth, Ini 5 Infeksi Kehamilan yang Perlu Diwaspadai

Cara Meringankan Rasa Nyeri Perut Bawah Saat Hamil

Bumil tidur menggunakan bantal khusus ibu hamil

Meski tergolong normal, kram perut saat hamil bisa menimbulkan rasa tidak nyaman.

Untuk membantu mengatasinya, ada beberapa hal yang yang dapat dilakukan. 

Bila nyeri perut bawah saat hamil terjadi setelah berhubungan seks, cobalah untuk memijat punggung dengan lembut. Selanjutnya, lakukan hubungan seks yang lembut dan perlahan.

Kram perut saat hamil terutama di trimester terakhir dapat disebabkan oleh kontraksi palsu.

Jika hal ini terjadi, berbaringlah untuk meredakan nyeri. Jika nyeri terasa di bagian kiri, berbaring ke arah kanan atau sebaliknya.

Kemudian posisikan kaki lebih tinggi dari posisi kepala, misalnya dengan menggunakan bantal sebagai pengganjal.

Cobalah untuk tetap rileks dan tidak panik saat merasakan kram perut.

Nah, jika Bunda hamil merasakan nyeri dalam waktu berkepanjangan, segeralah hubungi dokter.

***

Baca juga: 

Jessica Simpson pamer perut kehamilannya saat rayakan Natal bersama keluarga

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.