Nyeri Panggul Saat Hamil, Kenali Penyebab, Jenis, hingga Cara Mengatasi
Ditinjau secara medis oleh
dr. Gita Permatasaridr. Gita Permatasari bertugas di RSPP sebagai Dokter Umum, Medical Check Up Examiner, dan Konsultan Laktasi. Ia juga menjadi Manajer Pelayanan Pasien yang berkoordinasi dengan dokter spesialis dan perawat terkait kondisi pasien, termasuk berkoordinasi dengan asuransi terkait penjaminan pasien. Sebelumnya, dr. Gita melayani pasien di Klinik Ajiwaras, Cilandak KKO.
Sebuah tim profesional bersertifikat dan diakui di bidang kesehatan yang meninjau semua informasi yang berkaitan dengan kesehatan kehamilan dan kesehatan dan tumbuh kembang anak di theAsianparent. Tim ini terdiri dari dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dokter anak, spesialis penyakit menular, doula, konsultan laktasi, redaktur profesional, dan kontributor dengan lisensi khusus.
Nyeri panggul saat hamil bisa membuat Bunda merasa tidak nyaman, terutama saat tidur dengan posisi miring.
Nyeri panggul saat hamil pernah dikeluhkan beberapa perempuan. Kondisi ini tentu sangat tidak nyaman dan kerap membawa masalah, terutama saat Bunda ingin mengatur posisi tubuh saat duduk, berjalan, atau berbaring.
Apa sebenarnya yang menyebabkan nyeri panggul saat hamil dan bagaimanakah cara mengatasinya? Berikut ini penjelasannya menurut beberapa ahli kesehatan.
Artikel Terkait: Sering merasa nyeri di perut saat hamil, kapan harus merasa khawatir?
Daftar isi
Penyebab Nyeri Panggul Saat Hamil
Tidur dengan posisi miring diperkirakan bisa menyelamatkan janin dan menurunkan risiko stillbirth. Menurut penelitian, kebanyakan kasus stillbirth yang terjadi setelah usia kandungan mencapai 28 minggu disebabkan oleh posisi tidur sang ibu hamil. Itulah alasannya posisi tidur miring atau menyamping lebih disarankan karena dianggap lebih aman bagi ibu hamil.
Akan tetapi, beberapa ibu justru mengalami nyeri panggul yang kronis di masa kehamilannya. Hal itu membuat mereka merasa tidak nyaman, terutama saat tidur dengan posisi miring.
Lebih dari 80 persen ibu hamil mengalami nyeri ini, terutama di bagian selangkangan selama kehamilannya. Biasanya, nyeri ini muncul lebih intens di trimester akhir, sekitar 2-4 minggu mendekati hari persalinan.
Rasa nyeri ini hampir terasa di semua titik di bagian panggul dan bawah tubuh, yang mana levelnya mulai dari ringan (seperti sengatan kecil atau tekanan berat yang biasa di daerah panggul) hingga berat (ada sensasi panas dan terbakar di seluruh punggung dan bawah perut).
Seiring dengan pertumbuhannya, tubuh bayi semakin besar dan berat sehingga memenuhi ruang panggul lebih dalam lagi. Kepalanya menekan ke kandung kemih, rektum, pinggul, dan tulang panggul Anda. Ini juga sebagai bentuk persiapan untuk kelahirannya. Hasilnya, tekanan yang terus meningkat pada persendian, otot, dan organ di panggul dan punggung Anda.
Sisi baiknya, begitu janin Bunda turun, rahim Anda akan berhenti menekan diafragma dan paru-paru, yang akan membuat Anda (akhirnya) mengambil napas yang lebih besar dan lebih dalam. Bunda mungkin juga merasakan sedikit kelegaan dari nyeri tulang rusuk yang mungkin telah mengganggu Anda selama berbulan-bulan.
Artikel Terkait: Menimbulkan rasa tidak nyaman, ketahui 4 penyebab nyeri bokong saat hamil
Jenis-Jenis Sakit Panggul
Ketika melaporkan keluhan ini kepada bidan atau dokter kandungan, sering kali Bunda sulit menggambarkannya. Apakah ini sekadar tekanan panggul biasa atau nyeri?
Sangat penting bagi Anda untuk mengetahui perbedaan di antaranya. Nyeri panggul atau tekanan panggul karena ini ada kaitannya dengan awal penipisan dan pelebaran serviks (bukaan), yaitu persalinan.
Dalam dunia medis, nyeri panggul saat hamil dikenal dengan beberapa istilah. Tiap istilah ini mewakili rasa nyeri yang berbeda dan area yang sakit. Ada yang disebut dengan Pregnancy-related pelvic Girdle Pain (PGP) dan juga disfungsi simfisis pubis (Symphysis Pubis Dysfunction/SPD).
SPD
Symphysis Pubis Dysfunction (SPD) adalah nyeri panggul di bagian sendi simfisis pubis yang terletak di depan tulang kemaluan di mana rasa nyerinya berpusat di area kemaluan dan selangkangan. Kondisi ini termasuk keluhan yang umum terjadi pada 1 dari 300 ibu hamil.
Menurut Dr. Sheila Hill, obgyn di divisi rumah sakit Texas Children’s Pavilion for Women, diperkirakan hingga 60% ibu hamil mengalami nyeri pada bagian simfisis pubis di masa kehamilannya –dan membuat kehamilan menjadi tidak nyaman.
PGP
Pregnancy-related pelvic Girdle Pain (PGP) adalah sekumpulan gejala yang tidak nyaman yang disebabkan oleh kekakuan sendi panggul atau persendian yang bergerak tidak merata, baik di bagian belakang atau depan panggul ibu hamil. Diperkirakan PGP dialami 1 dari 5 ibu hamil.
Artikel Terkait: Sering merasa nyeri di perut saat hamil, kapan harus merasa khawatir?
Symphysis Pubis Dysfunction (SPD)
Penyebab
Sebelum melahirkan, ligamen di bagian sendi kemaluan ibu hamil seharusnya meregang dan dalam keadaan rileks. Ini merupakan respons tubuh untuk mempersiapkan kelahiran. Namun, ada kasus di mana ligamen tersebut bisa mengendur dan meregang jauh sebelum waktu melahirkan yang dapat menyebabkan sendi panggul, yaitu simfisis pubis, menjadi tidak stabil.
Ketidakstabilan ini digambarkan dr. Jati Satriyo, MD., melansir Alodokter, dengan terpisahnya area simfisis pubis yang sebetulnya terdiri dari tulang rawan oleh karena hormon kehamilan yang disebut hormon relaksin. Hormon ini berfungsi melembutkan tulang rawan pada rongga panggul menjadi fleksibel untuk persalinan.
Pada beberapa ibu hamil, peregangan mengakibatkan daerah tersebut nyeri atau ngilu. Biasanya ini sudah bisa dirasakan di awal-awal kehamilan, dan ada juga yang mengalaminya saat atau setelah bersalin.
Gejala
Umumnya SPD ditandai dengan rasa nyeri di tulang kemaluan dan selangkangan. Namun, pada beberapa orang ada juga kondisi lain yang dirasakan. Di antaranya:
- Sensasi seperti sisi tulang kemaluan bergeser ke atas dan ke bawah.
- Pada kasus yang paling parah, terjadinya pemisahan tulang kemaluan. Dr. Sheila mengatakan kasus ini jarang terjadi, hanya terjadi pada kurang dari 1 persen kehamilan.
- Nyeri yang menusuk (seperti akan robek) di bagian panggul dan pinggul.
- Rasa nyeri menjalar hingga ke paha bagian atas dan perineum.
- Kesulitan saat berjalan.
- Timbul rasa nyeri bersamaan dengan bunyi klik di area kemaluan.
- Rasa nyeri mengarah ke paha bagian dalam atau di antara kaki.
- Terasa sakit saat membuka kaki, berjalan, melakukan aktivitas menahan beban, naik tangga, atau bergerak di tempat tidur.
- Nyeri yang memburuk di malam hari hingga mengganggu tidur.
Kondisi ini dapat terjadi kapan saja di masa kehamilan atau bahkan setelah melahirkan. Kebanyakan ibu hamil baru akan menyadarinya untuk pertama kali saat kehamilan memasuki trimester kedua.
Artikel Terkait: Menimbulkan rasa tidak nyaman, ketahui 4 penyebab nyeri bokong saat hamil
Cara Mengatasi
Jika mengalami gejala nyeri panggul SPD, ada beberapa cara yang bisa Bunda lakukan agar tetap merasakan kenyamanan saat tidur dengan posisi miring. Berikut ini 3 tipsnya:
- Letakkan bantal di antara kedua lutut. Bunda bisa menggunakan bantal khusus kehamilan, bantal tidur, atau bantal khusus untuk kaki. Bantal tersebut akan membuat posisi panggul Bunda sejajar hingga mengurangi regangan dari pinggul serta otot panggul saat tidur menyamping atau miring.
- Tempatkan bantal di bawah perut untuk membuat perut rileks serta mengurangi tekanan pada punggung bagian bawah. Tulang belakang dan panggul juga akan sejajar.
- Kenakan maternity belt untuk menopang tulang panggul sehingga dapat mengurangi rasa nyeri di bagian panggul.
Pregnancy-related pelvic Girdle Pain (PGP)
Penyebab
Tidak diketahui secara pasti faktor penyebabnya. Namun, diperkirakan terkait dengan sejumlah masalah, termasuk kerusakan panggul sebelumnya, sendi panggul yang bergerak tidak merata, serta berat atau posisi bayi.
Yang Berisiko Mengalami PGP
Faktor-faktor yang dapat membuat ibu hamil lebih mungkin mengalami PGP meliputi:
- Riwayat nyeri punggung bawah atau korset panggul
- Cedera panggul sebelumnya (misalnya, karena jatuh atau kecelakaan)
- Mengalami PGP di kehamilan sebelumnya
- Pekerjaan yang menuntut fisik dan beban berat
- Kelebihan berat badan
- Mengalami kehamilan kembar
Nyeri panggul PGP berbeda dari disfungsi simfisis pubis (SPD) dalam hal ketidaknyamanan yang lebih umum, dan tidak selalu disebabkan oleh melonggarnya ligamen.
Ini juga tidak seperti linu panggul, karena rasa sakitnya tidak disebabkan oleh tekanan pada saraf linu panggul, melainkan lebih terlokalisasi ke daerah panggul saja (dan tidak sampai ke bawah kaki).
Gejala
Melansir laman What to Expect, gejala nyeri panggul seperti ini:
- Rasanya seperti rasa sakit yang menyayat (seolah-olah panggul terlepas) dan rasa tidak nyaman saat berjalan. Rasa nyerinya tidak bertahan lama. Sama seperti nyeri ligamen bundar yang kadang hanya muncul di trimester kedua saja.
- Ada juga yang rasa nyerinya intermiten, di mana nyerinya bisa lebih parah ketika batuk, mengangkat sesuatu yang berat, atau melakukan posisi seks tertentu.
- Kesulitan memosisikan tubuh ketika berbaring dan berdampak pada sulit tidur.
Cara Mengatasi
Beberapa cara yang bisa membantu meredakan nyeri panggul saat hamil, di antaranya:
- Lakukan beberapa latihan panggul (seperti memiringkan panggul) atau bersantai dengan pinggul terangkat.
- Mandi air hangat akan memberi Anda relaksasi dari efek gravitasi.
- Gunakan bantal pemanas di punggung bawah selama 20 menit. Beristirahatlah setidaknya 20 menit sebelum menerapkannya lagi.
- Gunakan sabuk kehamilan (maternity belt) untuk mengurangi efek gravitasi perut.
- Lakukan pijat prenatal (dari terapis bersertifikat khusus ibu hamil).
- Akupunktur bisa juga membantu meringankan semua jenis penyakit kehamilan, termasuk nyeri panggul.
- Konsultasi dengan praktisi kehamilan mengenai cara menghilangkan rasa sakit dan melemaskan otot yang aman saat hamil.
Akan tetapi, apa pun itu, menurut National Health Service (NHS), PGP tidak berbahaya bagi janin Bunda, hanya saja menyakitkan dan membuat Anda sulit bergerak. Bunda juga masih bisa, kok, melahirkan secara normal.
Ibu hamil dengan PGP mungkin merasakan sakit:
- Di atas tulang kemaluan di bagian depan dan tengah, kira-kira sejajar dengan pinggul.
- Melintasi 1 atau kedua sisi punggung bawah Anda.
- Di daerah antara vagina dan anus (perineum).
- Menyebar ke paha.
- Beberapa ibu hamil mungkin merasakan atau mendengar bunyi klik atau gerinda di daerah panggulnya.
Rasa nyeri ini bisa lebih buruk ketika Anda:
- Berjalan.
- Naik atau turun tangga.
- Berdiri dengan 1 kaki, misalnya saat Anda berpakaian.
- Membalikkan badan saat sedang berbaring.
- Menggerakkan kaki dalam keadaan terpisah, misalnya ketika Anda keluar dari mobil.
Disarankan agar Bunda segera memeriksakan diri ke bidan atau dokter kandungan bila mengalami nyeri panggul yang disertai dengan:
- Kesulitan bergerak.
- Sakit luar biasa saat keluar dari mobil atau membalikkan posisi badan di tempat tidur.
- Naik atau turun tangga terasa sangat menyakitkan.
Artikel Terkait: Tulang kemaluan nyeri saat hamil, wajar nggak sih?
Mempersiapkan Kelahiran pada Penderita PGP
Seperti yang sudah disebutkan di atas, ibu hamil dengan masalah nyeri panggul saat hamil masih bisa melahirkan normal. Untuk suksesnya persalinan Bunda, lakukanlah hal ini:
- Rencanakan dan bicarakan rencana kelahiran Bunda dengan pasangan dan bidan atau dokter kandungan Anda.
- Pastikan tim medis yang akan menangani persalinan Bunda mengetahui mengenai PGP yang Anda alami.
- Pikirkan tentang posisi melahirkan yang paling nyaman bagi Bunda, dan tuliskan dalam rencana kelahiran Anda.
- Waterbirth (melahirkan di air) bisa mengurangi beban persendian dan memungkinkan Bunda untuk bergerak lebih mudah. Jadi bila Anda ingin mempertimbangkan proses persalinan seperti ini diskusikanlah dengan bidan atau cari tim medis terpercaya yang ahli dalam hal ini.
- Selain itu, cari tahu rentang gerakan bebas rasa sakit (pain-free range of movement) Anda.
Untuk mengetahui sejauh mana rentang gerakan bebas rasa sakit pada panggul Anda, lakukan ini:
- Berbaring telentang atau duduk di tepi kursi dan buka kaki Anda sejauh mungkin tanpa rasa sakit.
- Minta pasangan atau bidan/dokter kandungan mengukur jarak kedua lutut Anda dengan pita pengukur. Ini adalah rentang bebas rasa sakit Anda.
- Untuk melindungi persendian Anda, cobalah untuk tidak membuka kaki lebih lebar dari ukuran itu selama proses persalinan (normal).
- Sangat bagus jika bidan/dokter memberikan epidural untuk menghilangkan rasa sakit saat melahirkan, sehingga Anda tidak akan merasa sakit ketika memisahkan kaki terlalu jauh.
- Bila Bunda mendapatkan epidural, ingatkan bidan dan pasangan untuk mengawasi rentang gerakan kaki yang bebas rasa sakit.
- Saat mendorong pada tahap kedua persalinan, cobalah lakukan dengan posisi berbaring di satu sisi. Tetaplah di posisi ini hingga bayi lahir, jika Bunda mau dan merasa nyaman.
- Terkadang perlu untuk membuka kaki lebih lebar dari rentang bebas rasa sakit untuk melahirkan bayi dengan aman, terutama jika persalinan dibantu, misalnya dengan vakum atau ventouse.
- Minta fisioterapis mengevaluasi panggul Anda pascapersalinan, terutama bila kaki melampaui rentang bebas rasa sakit.
***
Semoga artikel di atas membantu Bunda dalam mengatasi nyeri panggul saat hamil. Apabila nyeri tak kunjung reda, segera temui dokter kandungan Anda dan konsultasikan keluhan Anda untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Artikel diupdate oleh: Ester Sondang
Pelvic pain in pregnancy
www.nhs.uk/pregnancy/related-conditions/common-symptoms/pelvic-pain/
Pelvic Pain During Pregnancy
www.whattoexpect.com/pregnancy/symptoms-and-solutions/pelvic-discomfort.aspx
Baca Juga:
10 Penyakit yang bisa sebabkan sering nyeri panggul tanpa sebab
Panggul sempit pada bumil tidak bisa melahirkan normal? Ini faktanya
11 Ciri-ciri Janin Masuk Panggul yang Perlu Diketahui, Persalinan Sudah Dekat!