Nasi Tiwul adalah makanan tradisional khas Jawa yang terbuat dari singkong. Meski sekarang lebih populer sebagai jajanan pasar, bertahun-tahun silam nasi tiwul sempat menjadi makanan pokok bagi masyarakat Jawa untuk pengganti nasi.
Mengutip dari Kompas, tiwul sebenarnya memiliki kandungan gizi yang cukup kompleks. Mulai dari karbohidrat, protein, lemak, hingga vitamin dan mineral seperti vitamin B1. Oleh karena itu, gizinya tak kalah dengan nasi dan cocok untuk menjadi makanan pokok teman lauk pauk.
Sayangnya, tiwul dan makanan lainnya yang terbuat dari sagu atau jagung kerap kali dianggap sebagai makanan ‘wong cilik’ atau masyarakat kelas bawah yang kekurangan. Padahal tak ada salahnya memakan tiwul sebagai makanan pokok sehari-hari karena kandungan gizinya yang lengkap.
Seperti apa sejarah makanan dengan cita rasa unik ini? Berikut ulasannya.
Artikel Terkait: 10 Makanan Khas Indonesia yang Identik dengan HUT RI 17
Sejarah Nasi Tiwul yang Menarik untuk Diketahui
1. Makanan Khas di Daerah Tandus
Kita mengenal tiwul sebagai makanan tradisional dari daerah Gunung Kidul, Yogyakarta. Konon makanan ini sudah ada sejak zaman dahulu di kalangan penduduk Wonosobo, Gunungkidul, Wonogiri, Pacitan, dan Blitar.
Tiwul menjadi makanan andalan masyarakat ketika tiba musim kemarau yang berkepanjangan. Di daerah rawan kekeringan dan tandus seperti kabupaten Sukoharjo dan Wonogiri, tiwul dijadikan pengganti beras karena dianggap lebih hemat dan lebih mudah ditanam.
2. Makanan Pokok di Zaman Penjajahan
Melansir dari Negeriku Indonesia, tiwul dijadikan makanan pokok di masa penjajahan Jepang, sekitar tahun 1960-an.
Pada zaman itu, masyarakat mengganti makanan pokok dari nasi menjadi tiwul lantaran nasi atau beras sangat sulit didapatkan. Peperangan membuat harga beras melambung tinggi sehingga masyarakat kesulitan untuk membelinya.
Maka dari itu, masyarakat Jawa pun memilih untuk mengonsumsi tiwul sebagai makanan pokok sehari-hari. Namun setelah masa penjajahan berlalu, tiwul tetap jadi makanan pokok apabila stok beras habis sebelum masa panen.
Artikel Terkait: 10 Resep Kue Basah Tradisional yang Enak dan Mudah Dibuat
3. Kini Dikenal sebagai Jajanan
Saat ini, sudah jarang masyarakat yang mengonsumsi tiwul sebagai makanan pokok. Kebanyakan menyantap tiwul sebagai camilan atau jajanan pasar. Jajanan tiwul disajikan dengan pelengkap berupa parutan kelapa dan gula merah yang memiliki cita rasa gurih dan manis.
Bahan lainnya yang juga populer sebagai teman makan tiwul adalah ketan hitam, jagung rebus, hingga singkong rebus.
Resep Nasi Tiwul Khas Yogyakarta
Ingin merasakan rasa khas tiwul yang lezat? Berikut adalah resep beserta cara membuat nasi tiwul yang mudah untuk dimasak di rumah.
Bahan yang Diperlukan:
- 200gr tepung gaplek atau tepung tiwul
- 50ml air
- 300 gram beras, aron
- 500ml air
Cara Membuat:
- Siapkan tampah. Campur tepung gaplek dengan 50 ml air sedikit demi sedikit sambil diuleni.
- Goyangkan tampah hingga tepung tiwul membentuk butiran-butiran.
- Dalam panci kukusan, kukus tiwul yang sudah berbentuk butiran hingga setengah matang.
- Aron beras dengan cara direndam air terlebih dahulu lalu kukus setengah matang di dalam wadah yang berbeda.
- Campurkan beras yang telah diaron dengan tiwul setengah matang, aduk hingga tercampur rata.
- Kukus lagi nasi tiwul hingga matang dan siap untuk disajikan.
Artikel Terkait: Suka Minum Jamu Tradisional? Ini Sejarah dan 7 Manfaatnya bagi Kesehatan
Resep Tiwul Manis untuk Camilan
Selain disantap bersama nasi dan lauk pauk, Parents juga bisa menyantap tiwul manis untuk camilan di sore hari, sambil ditemani teh pahit atau kopi hitam. Berikut cara membuatnya.
Bahan-Bahan:
- 150gr tepung gaplek
- 150gr gula merah
- 100gr kelapa parut
- 100ml santan
- ¼ sendok teh garam
Langkah Memasak:
- Campur kelapa parut dengan garam, kemudian kukus selama 15 menit dan angkat. Biarkan hingga dingin.
- Siapkan tampah, tuang tepung gaplek dan campur dengan santan cair sedikit demi sedikit. Aduk-aduk hingga berbentuk butiran kecil.
- Iris halus gula merah, taburkan di atas adonan tiwul.
- Kukuslah adonan tiwul yang sudah diberi gula selama 25 menit. Icipi, jika sudah tak terasa rasa tepung, angkatlah.
- Taburi kelapa parut yang telah dikukus sebelumnya dan tiwul siap dinikmati.
***
Nasi tiwul bisa dinikmati Parents yang sedang berdiet karena kandungan kalorinya lebih rendah daripada nasi dan dapat mencegah penyakit pencernaan seperti maag. Apakah Parents menyukai hidangan khas Jawa yang unik ini?
Baca Juga:
20 Jajanan Tradisional yang Nikmat dan Sangat Digemari Masyarakat!