Mengenal Mutisme Selektif, Gangguan Bicara dan Kecemasan yang Kerap Dialami Balita

Parents mesti menyadari gejala dini dari kondisi mutisme selektif yang dialami buah hati.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Apakah si kecil sering mogok bicara ketika bertemu dengan orang baru atau di situasi yang ramai? Padahal ketika di rumah ia sangat aktif dan banyak bicara. Parents perlu waspada anak mengalami mutisme selektif atau bisu selektif. 

Mutisme selektif adalah gangguan kecemasan yang sangat parah sehingga membuat anak tidak dapat berbicara dengan baik pada situasi sosial tertentu. Kondisi ini biasanya terjadi saat anak harus berhadapan dengan situasi yang tidak membuatnya nyaman, seperti bertemu orang baru atau berada di keramaian.

Mutisme selektif juga memengaruhi sekitar 1 dari 140 anak-anak. Namun, kondisi tersebut lebih sering ditemukan pada anak perempuan atau anak-anak yang belajar bahasa kedua.

Bisu selektif sering kali dianggap remeh. Padahal kondisi ini perlu diperhatikan secara khusus dan membutuhkan penanganan. Parents tentu tidak ingin kebiasaan tersebut dapat berpengaruh pada tumbuh kembang anak, apalagi sampai mempengaruhi masa depannya. 

Penyebab Mutisme Selektif atau Bisu Selektif

Ada beberapa penyebab yang membuat anak mengalami bisu selektif, di antaranya yaitu:

1. Kecemasan yang Berlebihan

Lebih dari 90% kasus anak yang mengalami bisu selektif juga mengalami kondisi fobia pada keramaian atau kecemasan yang berlebihan secara sosial. Anak akan merasa panik seperti perasaan demam panggung ketika harus bersosialisasi dengan orang lain. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Panduan lengkap: Perkembangan anak berusia 25 bulan

2. Diturunkan dari Keluarga

Mutisme selektif ternyata dapat diwariskan dalam keluarga. Ketika si kecil mengalami perilaku mutisme selektif, sebaiknya Parents memeriksa apakah ada anggota keluarga yang juga pernah mengalami hal serupa.

Anak yang mengalami mutisme selektif sering kali menunjukkan kebiasaan seperti cemas bila ditinggal, sering tantrum atau marah berlebihan, kesulitan untuk tidur, dan sangat mudah merasa malu.

3. Kelainan dalam Proses Rangsangan Sensorik

Beberapa kasus anak dengan mutisme selektif memiliki kelainan dalam memproses rangsangan sensorik. Anak akan sangat sensitif pada suara, cahaya, sentuhan, rasa, atau bau.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kelainan ini berimbas pada respons emosional anak sehingga anak mudah merasa frustasi atau cemas pada kondisi sosial tertentu. 

Artikel terkait: 9 Tips Proses Melahirkan Normal dengan Cepat dan Aman

Gejala Mutisme Selektif pada Anak

Gejala mutisme selektif biasanya mudah diamati ketika anak harus berinteraksi dengan orang baru. Parents bisa memperhatikan raut wajah hingga gerak-gerik anak saat berhadapan dengan situasi yang ramai. 

Mutisme selektif biasanya terjadi pada anak usia dua hingga empat tahun. Pada usia ini anak akan mulai berinteraksi dengan orang-orang di luar keluarganya, misalkan saja lingkungan sekolah. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Beberapa  gejala yang menunjukkan anak mengalami mutisme selektif di antaranya adalah:

  • Sering merasa gugup dan gelisah
  • Sulit bergaul dan sangat pemalu
  • Wajah menjadi kaku dan tegang ketika bertemu orang baru
  • Menghindari kontak mata
  • Hanya menggerakkan kepala atau menggunakan isyarat lain untuk menjawab 
  • Anak lebih suka bermain sendiri atau berusaha menarik diri
  • Anak berperilaku keras kepala, murung, suka memerintah, atau mendominasi di lingkungan yang nyaman baginya. 
  • Beberapa anak menunjukkan gejala ‘demam panggung’ seperti sakit perut, mual, hingga sesak napas
  • Selalu menempel ke orang terdekatnya

Tips Mengatasi Mutisme Selektif 

Jika si kecil mengalami mutisme selektif, Parents perlu melakukan langkah yang tepat untuk meminimalkan dampaknya bagi masa depan anak. Jangan sampai kondisi ini membuat anak kesulitan untuk berkomunikasi atau hidup bersosial nantinya. 

Beberapa langkah yang bisa Parents lakukan untuk mengatasi mutisme selektif pada anak yaitu:

1. Berikan Anak Dukungan Moral

Langkah pertama yang perlu Parents lakukan adalah memahami kondisi anak. Kondisi ini di luar kendali anak secara sadar. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Memberikan pengertian pada anak akan membuatnya merasa nyaman dan dapat mengurangi kecemasan berlebihannya secara perlahan. Nyatakan secara tulus kepada anak bahwa Parents memahami bahwa ia takut dan akan menemaninya melewati saat-saat menakutkan tersebut. 

2. Jangan Memaksa Anak 

Wajar bagi Parents untuk menaruh ekspektasi agar anak dapat akrab atau berbicara lancar di depan teman atau kerabat jauh. Namun, Parents sebaiknya tidak memaksa anak bicara ketika ia merasa takut atau cemas.

Memaksa anak akan memperburuk kondisinya. Berikan pengertian pada guru di sekolah atau kerabat yang baru ditemui anak, bahwa anak merasa sangat malu dan belum berani untuk berbicara. 

Artikel terkait: Waspadai tanda keterlambatan perkembangan pada anak ini, Parents!

3. Menemui Psikiater atau Terapis Anak

Parents bisa menemui psikiater atau terapis untuk membantu anak mengatasi rasa cemasnya yang berlebihan. Beberapa terapi seperti strategi Cognitive Behavioral Therapy (CBT) adalah jenis pengobatan yang paling sering dipakai untuk mengatasi kondisi ini.

Terapi wicara pun dapat dilakukan untuk membantu anak merangkai kata ketika berhadapan dengan orang banyak. Melalui terapi ini, anak-anak akan diajarkan secara bertahap untuk terlibat dalam perilaku berbicara yang lebih banyak. Psikiater atau terapis akan merekomendasikan latihan-latihan yang bisa Parents lakukan sesuai dengan kondisi setiap anak. 

Parents, itulah informasi seputar mutisme selektif. Semoga bermanfaat, ya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

 

Artikel telah ditinjau oleh:
dr.Gita PermataSari, MD
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi

Baca juga:

Speech Delay pada Anak, Bagaimana Cara Mendeteksi dan Mencegahnya?

Memiliki Kontrol Diri Lebih Baik, Ini Tahapan Tumbuh Kembang Anak 6 Tahun 5 Bulan

9 Susu Tinggi Protein Anak Pilihan di 2024 untuk Dukung Tumbuh Kembangnya

Penulis

Rian Andini