Apakah Bunda pernah mendengar istilah plug sebelumnya? Ini adalah istilah dalam ilmu kedokteran yang berarti sumbat lendir. Sumbat lendir disebut-sebut berperan penting dalam kehamilan untuk menjaga janin tetap aman.
Lantas, apakah yang akan terjadi bila mucus plug atau sumbat lendir ini rusak atau terlepas? Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini, Bunda!
Apa Itu Mucus Plug?
Gambar: Freepik
Mucus plug atau sumbat lendir pada dasarnya adalah kumpulan lendir yang terbentuk di saluran serviks pada awal kehamilan dan menutupi mulut rahim. Bisa dibilang, mengutip dari laman Cleveland Clinic, mucus plug sebagai penghalang antara vagina dan rahim di mana janin berada.
Sumbat lendir ini terbentuk setelah pembuahan sel telur terjadi. Tugas utamanya adalah untuk mencegah bakteri dan infeksi mencapai janin di dalam kandungan dan melindungi janin dari infeksi yang mungkin terjadi selama kehamilan.
Sumbat lendir terbentuk dari sekresi kelenjar serviks dan memiliki tekstur yang kental seperti agar-agar. Sumbat lendir ini terbentuk dari mulai sel telur yang telah dibuahi ditanamkan di dinding rahim.
Saat proses ini terjadi, serviks melunak dan membengkak hingga sel mukosa mulai memompa lendir ke dalam rongga, sampai tidak ada celah yang tersisa.
Hormon progesteron memicu lendir mengental dan terus dikeluarkan selama kehamilan, sehingga sumbat tersebut selalu tetap segar.
Artikel Terkait: Kenali 8 tanda janin masuk panggul yang jarang diketahui ibu hamil
Seberapa Pentingnya Mucus Plug?
Gambar: Freepik
Di dalam cairan yang kental dan lengket ini terdapat antibodi yang dapat melindungi janin yang sedang tumbuh di dalam kandungan ibu. Janin pun terlindungi dari banyak bakteri, virus, dan agen penyebab penyakit lainnya.
Mendekati atau sebelum waktu persalinan dimulai, keseimbangan hormon ibu hamil mulai berubah. Kadar estrogen meningkat seiring proses perkembangan janin yang hampir memasuki tahap akhir. Hal ini mengakibatkan mucus plug mulai melunak, menipis dan serviks secara bertahap melebar dan terbuka.
Kondisi ini menyebabkan sumbat lendir terlepas dari leher rahim dan terdorong keluar melalui vagina Bunda. Inilah waktunya ibu hamil kehilangan sumbat lendirnya, yang mana dalam dunia medis dikenal dengan istilah bercak berdarah.
Umumnya sumbat lendir terlepas setelah usia kehamilan 37 minggu. Dan dalam beberapa kasus, ada juga yang terjadi beberapa hari atau minggu sebelum tanggal kelahiran bayi. Namun, ada juga yang tidak mengalaminya hingga hari persalinan tiba.
Cairan yang keluar biasanya tidak berbau dengan karakter warna merah hingga merah muda dengan tekstur bergaris-garis. Cairan ini berasal dari pecahnya kapiler.
Robin Elise Weiss, PhD, MPH, seorang ahli pendidik persalinan dan nifas, mengatakan, terlepasnya sumbat lendir menunjukkan tanda bahwa persalinan ibu sudah semakin dekat. Oleh karena itu, jika sumbat lendir terlepas di masa awal kehamilan, itu justru menandakan ada masalah atau komplikasi serius pada kehamilan ibu.
Jadi bisa dibilang, kehamilan tidak mungkin terjadi tanpa adanya sumbat lendir, nih, Bunda.
Artikel Terkait: 5 Masalah cairan ketuban yang sering terjadi, Bumil perlu waspada nih!
Ciri-Ciri Mucus Plug
Gambar: Freepik
Ukuran sumbat lendir diperkirakan 1-2 inci panjangnya dan 1-2 sendok makan volumenya. Teksturnya berserat, lengket, dan seperti jeli. Karakter warnanya bisa agak berbeda pada tiap ibu, antara lain:
- Berwarna krem hingga putih kekuningan, dan terkadang diwarnai dengan merah muda.
- Kadang cairan tampak seperti noda darah dengan warna seperti merah muda, cokelat, atau merah yang mungkin Bunda lihat pada pakaian dalam atau tisu toilet setelah Bunda buang air kecil.
- Terkadang juga warnanya lebih krem atau bahkan cokelat.
Bunda mungkin kehilangan sumbat lendir Anda dalam satu gumpalan atau mungkin kehilangannya secara bertahap dari waktu ke waktu dan tidak pernah menyadarinya. Darah dalam jumlah kecil sering terjadi, tetapi perdarahan hebat mungkin merupakan tanda solusio plasenta, plasenta previa, atau komplikasi kehamilan lainnya. Hubungi penyedia layanan kesehatan jika Bunda melihat perdarahan hebat selama kehamilan.
Debit cairan dari sumbat lendir yang keluar pada ibu hamil bisa bervariasi antara satu ibu dengan yang lainnya. Berikut ini beberapa hal berbeda yang bisa saja terjadi ketika sumbat lendir hilang, antara lain:
- Dalam banyak kasus, keluarnya cairan akan dibuktikan dengan lendir yang ditemukan di pakaian dalam atau seprai, selama beberapa hari.
- Pada beberapa ibu, sumbat lendir bisa keluar saat buang air kecil atau mandi.
- Beberapa ibu hamil juga merasakan kram ringan atau mengeluhkan nyeri yang mengganggu di perut bagian bawah. Rasanya mirip dengan kram saat menstruasi, meskipun hal ini jarang terjadi
Jika Bunda menyadari mucus plug keluar atau melihat bercak darah, itu bisa menandakan bahwa persalinan Bunda sudah dekat, mungkin hanya beberapa jam atau beberapa minggu lagi.
Penyebab Keluarnya Mucus Plug
Ada beberapa hal yang menyebabkan ibu hamil bisa kehilangan sumbat lendir. Di antaranya:
- Pelunakan dan pembukaan serviks. Saat serviks mulai menipis (melunak dan tipis) dan melebar (membuka) –sebagai persiapan untuk melahirkan– maka sumbat lendir pun rentan terlepas dan keluar melewati vagina. “Pelepasan“ sumbatan lendir tanda bahwa bayi sedang bersiap-siap melewatinya.
- Seks. Seks umumnya aman dilakukan selama kehamilan. Namun, seks yang dilakukan di minggu-minggu akhir kehamilan, bisa berpotensi mengendurkan sumbat lendir.
- Pemeriksaan serviks. Selama janji temu pranatal, bidan atau dokter kandungan sesekali akan memeriksa serviks (membrane sweeping) Bunda. Pemeriksaan ini berisiko meregangkan atau mengiritasi serviks dan membuat sumbat lendir rontok.
Jika ada dugaan Bunda telah kehilangan sumbat lendir pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu, segeralah periksakan diri ke bidan atau dokter kandungan Anda untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Bedanya Mucus Plug dengan Bloody Show
Keduanya adalah hal yang berbeda, tetapi memiliki kaitan yang erat. Baik bloody show dan mucus plug sama-sama terjadi di akhir kehamilan saat serviks ibu melebar sebagai persiapan untuk persalinan.
Bedanya dengan mucus plug –seperti yang sudah dijelaskan di awal– bloody show adalah kebocoran darah (perdarahan) di akhir semester melalui serviks yang melebar dan menipis tanda tubuh ibu bersiap untuk persalinan –sebagai jalan lahir bayi.
Serviks terdiri dari pembuluh darah, di mana ketika terjadi pelebaran dan penipisan, serviks rentan bocor dan mengakibatkan darah di dalamnya keluar –dan kemudian bercampur dengan lendir dari sumbat lendir.
Perbedaan Mucus Plug dan Keputihan
Bunda juga perlu memahami bahwa mucus plug atau cairan sumbat lendir berbeda dengan lendir keputihan.
Keputihan adalah hal normal yang kerap terjadi selama kehamilan, biasanya cairannya encer dan bewarna putih atau kuning muda. Sementara itu, cairan mucus plug biasanya punya tekstur lebih tebal dan menyerupai jeli.
Bagaimana jika Bunda Kehilangan Mucus Plug Lebih Awal?
Gambar: Freepik
Meski dikatakan umumnya sumbat lendir keluar setelah usia kehamilan 37 minggu, belum tentu juga Bunda mengalami keguguran bila mucus plug muncul sebelum itu. Pada beberapa kasus, banyak ibu hamil yang mengalami keputihan dan bahkan bercak ringan, tetapi tetap bisa menjalani kehamilan yang sehat.
Mucus plug yang muncul di awal kehamilan juga bukan berarti bahwa janin di dalam kandungan Bunda akan mengalami peningkatan risiko infeksi. Tenang saja, Bunda, di masa akhir kehamilan, tidak hanya mucus plug yang bertugas memberikan perlindungan, tetapi juga air ketuban turut berperan. Jadi selama air ketuban di rahim Bunda cukup dan tidak pecah, semua aman terkendali!
Kapan Harus Menghubungi Dokter?
Adapun yang harus Bunda pahami adalah kehilangan sumbat lendir lebih awal (sebelum 37 minggu) adalah pertanda Bunda akan melahirkan lebih awal. Oleh karena itu, segera periksakan kehamilan Bunda kepada bidan atau dokter kandungan guna agar mereka bisa memberikan bantuan atau perawatan yang diperlukan sehingga bisa menghindari persalinan prematur serta keguguran.
Waspadailah beberapa tanda atau gejala persalinan prematur dan keguguran berikut ini.
Gejala persalinan prematur, antara lain:
- Keluarnya darah berwarna merah cerah dari vagina ibu.
- Adanya kontraksi atau kram, lebih dari lima kali dalam satu jam.
- Tekanan panggul yang intens.
- Sakit punggung di bagian bawah.
- Keluar cairan bening dan encer secara tiba-tiba dari vagina.
Tanda-tanda keguguran (keguguran sebelum minggu ke-20), antara lain:
- Sakit perut atau kram
- Sakit punggung
- Adanya jaringan yang keluar dari vagina.
- Kehilangan gejala kehamilan secara tiba-tiba dan lengkap.
- Perdarahan vagina
Selain itu, Bunda juga perlu mengetahui tanda stillbirth atau lahir mati (keguguran setelah minggu ke-20), yaitu:
- Tidak merasakan janin menendang.
- Jumlah tendangan janin semakin lama semakin rendah, atau justru meningkat drastis.
- Sakit di bagian perut atau punggung yang parah.
- Perdarahan vagina.
Jika Bunda mengalami gejala-gejala di atas, segera hubungi dokter obgyn atau datangi rumah sakit terdekat.
Artikel Terkait: Waspadai cairan ketuban keruh akibat infeksi, bisa membahayakan janin
Jika sumbat lendir keluar, jangan sungkan untuk menghubungi dokter, ya, Bun! Terlebih lagi jika sumbat lendir yang keluar disertai dengan perdarahan hebat atau keluarnya cairan berwarna merah tua. Ini bisa menjadi tanda adanya potensi komplikasi pada kehamilan.
Semoga informasi terkait dengan mucus plug ini bermanfaat, Bunda!
Artikel diupdate oleh: Ester Sondang
Baca Juga:
Benarkah ukuran panggul menentukan jalannya persalinan? Ini penjelasan dokter
15 Pantangan Ibu Hamil saat Memasuki Trimester Akhir, Catat Bun!
Usia Kehamilan Sudah Menginjak 7 Bulan? Jangan Lupa Bacakan Doa Ini
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.