Tape ketan sebagai pelancar ASI adalah kepercayaan turun-temurun yang beredar di sebagian kalangan masyarakat. Namun, sebaiknya Bunda tahu akan bahaya kandungan di dalam tape ketan terhadap ibu dan bayi berikut ini.
Mitos tape ketan sebagai pelancar ASI
Asupan ibu di masa menyusui sangat berpengaruh bagi kualitas dan kuantitas ASI. Tapi seringkali mitos-mitos seputar menyusui menghambat ibu untuk mendapatkan gizi yang seimbang.
Contohnya kepercayaan akan tape ketan sebagai pelancar ASI. Tidak ada bukti ilmiah yang bisa membuktikan hal ini.
Alkohol di dalam tape ketan justru dapat mengakibatkan dehidrasi dan membuat ibu kehilangan cairan tubuh. Yang justru berdampak negatif terhadap kuantitas ASI.
Selain itu, kandungan alkohol di dalam tape ketan lebih besar daripada alkohol di dalam bir. Tape ketan yang difermentasikan selama 3-4 hari, bisa menghasilkan kadar alkohol 7 sampai 10%.
Alkohol yang terserap ke dalam darah otomatis akan masuk ke dalam ASI. Meski jumlahnya relatif kecil, hati bayi belum bisa memproses alkohol seperti hati orang dewasa.
Alkohol juga dapat menghambat perkembangan bayi.
Dalam sebuah riset yang melibatkan 400 bayi, perkembangan motorik kasar bayi pada usia 1 tahun yang ibunya mengonsumsi setidaknya satu jenis makanan atau minuman yang mengandung alkohol sehari-hari, cenderung tertinggal.
Namun makan tape ketan sesekali sebagai cemilan masih diperbolehkan, asal dalam batas yang wajar.
Kadar alkohol yang masuk dalam darah umumnya paling tinggi pada 30 sampai 90 menit setelah mengonsumsi makanan/minuman yang memiliki kandungan alkohol.
Namun, waktu yang dibutuhkan alkohol untuk meninggalkan tubuh bisa bervariasi dari orang ke orang.
Untuk itu setidaknya tunggu selama 2 jam sebelum Bunda menyusui lagi setelah makan tape. Agar tubuh dapat membersihkan alkohol yang masuk ke dalam darah.
Selain itu, sangat disarankan bagi ibu menyusui untuk tidak mengonsumsi makanan/minuman beralkohol sama sekali pada 3 bulan pertama usia bayi. Karena ini adalah masa rentan bagi perkembangan organ dalam tubuh bayi.
Makanan untuk meningkatkan produksi ASI
Melansir dari laman Alodokter, adapun makanan yang dapat Busui konsumsi dan dipercaya dapat meningkatkan produksi ASI, di antaranya adalah:
1. Sayuran hijau
Salah satu jenis makanan sumber galaktagog adalah sayuran hijau, seperti bayam, brokoli, kale, daun katuk, dan daun jinten. Busui dianjurkan untuk makan 1-2 porsi sayuran berdaun hijau setiap hari.
2. Gandum utuh dan oat
Jenis makanan ini memiliki kandungan serat yang tinggi. Selain bisa membuat Busui merasa kenyang lebih lama, mengonsumsi bubur gandum atau bubur oat juga dipercaya dapat meningkatkan produksi ASI.
Selain bubur oat, Busui juga bisa mencoba makanan lain berbahan dasar gandum, misalnya kue kering dan roti gandum.
3. Bawang putih
Bawang putih diyakini bisa membantu meningkatkan produksi ASI. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa bayi akan menyusu lebih lama jika ibunya mengonsumsi bawang putih.
Menurut penelitian tersebut, bawang putih, bawang merah, maupun bawang bombay dapat membuat rasa ASI lebih enak, sehingga bayi akan menyusu lebih banyak. Semakin sering dan semakin lama bayi menyusu, produksi ASI juga akan makin meningkat.
Meski begitu, ada juga yang mengatakan bahwa konsumsi bawang putih pada ibu menyusui dapat meningkatkan risiko bayinya mengalami kolik. Namun, pernyataan ini belum didukung oleh bukti yang kuat dan masih perlu diteliti lebih lanjut, tapi Bunda tetap harus berhati-hati juga ya.
4. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan, seperti kacang merah, kacang almond, dan kacang kenari, juga baik dijadikan makanan penambah ASI. Selain mengandung serat yang baik untuk kesehatan pencernaan, kacang-kacangan juga mengandung protein, kalsium, dan zat besi yang dapat menambah produksi ASI.
5. Biji-bijian
Makan biji-bijian berkhasiat untuk memperbanyak ASI antara lain wijen, biji chia, dan biji rami atau flaxseed. Biji-bijian ini mengandung senyawa fitoestrogen yang baik untuk meningkatkan produksi ASI.
Itulah informasi tentang mitos tape ketan yang bisa melancarkan ASI, serta beragam makanan yang faktanya dapat meningkatkan produksi ASI. Jadi, lebih berhati-hati dalam memilih asupan selama menyusui ya, Bunda.
Referensi: Baby Center.
Baca juga:
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.