Ada banyak cara agar cepat hamil. Namun, cara manakah yang terbukti secara ilmiah mampu mempercepat kehamilan?
Membicarakan cara agar cepat hamil, sebetulnyalah tidak ada istilah kata orang, mitos, atau gosip di internet yang paling benar. Alasannya, kebanyakan teori yang dikemukakan tidak didasarkan pada fakta atau bukti ilmiah.
Sayangnya, hal ini kemudian sering kali menimbulkan salah persepsi tentang bagaimana konsepsi atau kehamilan terjadi. Berikut, kami sampaikan beberapa mitos dan fakta tentang cara agar cepat hamil
Mitos 1. Mengangkat pinggul setelah berhubungan seks.
Alasan: Gravitasi akan membantu sperma berjalan menuju saluran telur. Sehingga akan mempercepat kehamilan terjadi.
Faktanya: Tidak ada bukti secara ilmiah bahwa hal ini akan meningkatkan terjadinya konsepsi. Bukti paling ilmiah adalah, setiap ejakulasi akan mengeluarkan jutaan sperma, dan semuanya akan “berenang” sangat cepat untuk menemukan jalan menuju tuba falopi; meskipun Anda, para Momy, meloncat-loncat sesaat setelah berhubungan seks.
Hanya saja, para ahli mengatakan, dan ini yang paling masuk akal, dengan berbaring sesaat setelah intercourse, akan membantu semen untuk tidak keluar dari vagina.
Dan mungkin, -hanya mungkin- akan memperbesar kesempatan bagi semua sperma untuk sampai ke sel telur. Jadi, bila Mom memang ada waktu luang untuk berbaring, maka nikmatilah, namun bila tidak, jangan stres.
Mitos 2. Obat batuk sirup dapat meningkatkan kesempatan pembuahan
Alasannya: Beberapa sirup obat batuk mengandung guaifenesin yang mampu melepaskan lapisan mucus pada paru-paru.
Guaifenesin juga dapat melepaskan mucus yang ada dibagian tubuh lainnya, – salah satunya adalah mucus pada serviks. Mucus inilah yang nantinya akan membantu sperma lebih mudah menuju sel telur.
Faktanya: Ada begitu banyak penelitian ilmiah yang mendukung teori di atas, hanya saja guaifenesin lebih banyak diresepkan untuk terapi pasangan yang mengalami gangguan infertilitas.
Jadi, tidak berarti bahwa obat ini cocok bagi siapa saja. Namun, bila terpikir untuk menggunakannya, konsultasilah pada dokter Anda.
Mitos 3, Lubrikan akan membantu sperma berenang lebih cepat
Alasan: Lubrikan, – seperti mucus, membantu sperma berenang lebih cepat menuju tuba falopi di mana terdapat sel telur yang menunggu untuk dibuahi
Faktanya: Meskipun mucus (yang secara alami dihasilkan tubuh wanita), sangatlah penting untuk membantu sperma bergerak menuju tuba falopi, namun tidak berarti semua cairan semacamnya, -dalam hal ini lubrikan, – juga akan berfungsi sama.
Yang betul adalah cairan alami dari vaginalah yang dapat meningkatkan kesempatan konsepsi atau terjadinya kehamilan.
Hampir semua lubrikan, bahkan air liur, tidak dapat disamakan dengan mucus serviks (cairan vagina). Misalkan terkait dengan pH alami vagina. Keasaman (pH) alami vaginalah yang sangat berpengaruh terhadap ketahanan hidup sperma atau bahkan kemampuan sperma untuk berenang.
Mitos 4, Posisi seks dapat meningkatkan peluang konsepsi
Alasan: Posisi yang memungkinkan penetrasi lebih dalam akan membantu sperma untuk lebih dekat dengan servik, dan memberi peluang lebih besar untuk mencapai sel telur.
Faktanya: Selain tidak ada studi yang mendukung pendapat ini, para ahli berpendapat, posisi seks yang memungkinkan penetrasi dalam (seperti posisi misionari atau intercourse dari belakang) memang membuat sperma lebih dekat dengan servik, dan meningkatkan peluang menuju sel telur.
Namun, dibandingkan memperhatikan posisi seks, mereka mengatakan, untuk lebih memperhatikan jumlah mucus serviks yang dihasilkan tubuh.
Karena hal inilah yang lebih membantu pergerakan sperma. Jadi, bila Anda tidak menyukai posisi seks tertentu, santai saja. Yang penting Anda nyaman melakukan posisi tersebut; maka kemungkinan terjadinya kehamilan pasti ada.
Mitos ke 5, Teh hijau meningkatkan fertilitas (kesuburan)
Alasan: teh hijau mengandung cukup banyak polypehenol (berfungsi sebagai antioksidan), yang akan membantu mencegah kerusakan sel pada organ-organ reproduksi; sehingga ketersediaan sel telur dapat selalu dijaga.
Faktanya: Ada beberapa penelitian terkait dengan teh hijau untuk meningkatkan fertilitas. Teh hijau lebih sedikit mengandung kafein dibanding teh hitam dan kopi, memilih teh hijau juga akan mengurangi kadar cafein di dalam tubuh. Seperti kita tahu, kadar cafein yang tinggi juga akan menganggu kesuburan.
Sayangnya, mengkonsumsi teh hijau berlebih juga akan menggangu penyerapan asam folat oleh tubuh. Jadi bila Anda tetap ingin mengkonsumsi teh hijau (daripada kopi atau teh hitam), maka ikuti aturan mainnya; yaitu tidak lebih dari secangkir sehari (225ml).
Mitos 6, Wanita harus merasakan orgasme agar konsepsi terjadi.
Alasan: Kontraksi uterus disebabkan oleh orgasme. Jadi, orgasme dapat membantu sperma masuk ke dalam serviks dan mendorongnya menuju tuba falopi.
Faktanya: Meskipun orgasme adalah hal terbaik dalam berhubungan seks, dan mungkin membantu pergerakan sperma menuju serviks, namun bukan faktor yang akan menjadikan pembuahan terjadi.
Memang indah jika kedua hal tersebut dapat terjadi, namun ada cara yang lebih tepat untuk melakukannya, yaitu dengan menjadikan kondisi vagina lebih basa (pH di atas 7).
Kondisi basa lebih baik bagi daya hidup sperma. Apalagi hal ini juga bisa membantu Anda berdua untuk mewujudkan keinginan memiliki bayi laki-laki.
Nah, sekarang tentu Anda berdua tidak akan bingung, mitos atau cara mana yang sebenarnya akan membantu Anda agar cepat hamil. Jangan lupa, tengok artikel prakonsepsi kami yang lain, ya. Salam.
Baca juga: Bagaimana agar konsepsi terjadi
Ref : whattoexpect.com
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.