6 Jenis Minyak untuk MPASI Bayi dan Tips Pemakaiannya yang Tepat

Apa saja pilihan terbaik minyak untuk MPASI si kecil? Cek daftarnya di sini, Bun!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Minyak merupakan salah satu sumber lemak bagi tubuh. Tidak hanya digunakan untuk hidangan keluarga, penggunaan minyak untuk MPASI pun adalah hal yang dibolehkan.

Penambahan minyak dalam makanan, termasuk MPASI, memang bisa meningkatkan cita rasa. Hanya saja, Bunda harus ekstra selektif saat memilih minyak untuk si kecil.

Selama ini, minyak dan lemak kerap mendapat stigma negatif sebagai penyebab kegemukan dan berbagai penyakit degeneratif. Padahal, bukan salah lemak sepenuhnya, lo, Bun, masalahnya adalah konsumsi lemak kita sering kali melebihi anjuran serta jenis lemak yang dipilih bukan yang terbaik.

Lemak punya peran penting dalam sistem metabolisme tubuh, apalagi bagi bayi dan anak-anak yang masih dalam proses pertumbuhan. Beberapa di antara manfaat lemak adalah terkait perkembangan otak hingga membantu penyerapan vitamin dalam tubuh.

6 Jenis Minyak yang Baik untuk MPASI

Nah, dari sekian banyak jenis minyak masak yang tersedia di pasaran, kira-kira yang mana, ya, yang terbaik untuk MPASI? Berikut ini beberapa di antaranya, Bunda.

1. Olive Oil, Minyak untuk MPASI yang Paling Populer

Di urutan pertama minyak untuk MPASI ada olive oil atau minyak zaitun. Jenis minyak yang diperoleh dari perasan buah zaitun ini mengandung berbagai zat gizi penting, termasuk lemak tak jenuh tunggal, antioksidan, dan vitamin.

Faktanya, olive oil mengandung sekitar 55% hingga 83% asam oleat yang berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan otak anak. Olive oil juga kaya akan lemak tak jenuh tunggal yang baik untuk jantung dan pankreas bayi.

Olive oil sendiri tinggi kalori, karena itu dapat membantu meningkatkan berat badan bayi terutama dalam kasus bayi lahir prematur. Bunda dapat mulai memberikan olive oil sebagai bahan tambahan MPASI sejak bayi berusia 6 bulan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Perlu dicatat juga, Bun, ada berbagai jenis olive oil yang tersedia di pasaran dan cara penggunaannya pun berbeda. Misalnya, EVOO (extra virgin olive oil) adalah minyak zaitun dengan kualitas terbaik, tetapi tidak direkomendasikan jika digunakan dalam proses pemasakan, misalnya untuk menumis.

Berbagai kandungan nutrisi dalam EVOO rentan rusak jika terkena suhu panas. Oleh karena itu, lebih dianjurkan jika EVOO dicampurkan langsung ke dalam MPASI yang sudah matang.

Artikel terkait: Tidak Bisa Semua Dikonsumsi, Kenali 8 Jenis Minyak Zaitun yang Berbeda Fungsinya

2. Minyak Kanola

Jenis minyak lainnya yang dapat Bunda tambahkan ke dalam MPASI si kecil adalah minyak kanola atau canola oil. Minyak kanola memang belum sepopuler minyak zaitun, tetapi kandungan nutrisinya tidak kalah, lo, Bunda.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tahukah Bunda, minyak kanola telah banyak digunakan sebagai bahan dalam susu formula di negara-negara di Eropa. Sebuah studi ilmiah yang terbit di jurnal internasional Clinical Nutrition menemukan bahwa susu formula bayi yang mengandung minyak kanola mendukung pertumbuhan bayi normal yang ditunjukkan oleh pertambahan berat dan panjang badan bayi.

Minyak kanola kaya akan lemak tidak jenuh yang sehat. Kandungan asam lemak omega-3 asam alfa-linolenat (ALA) di dalam kanola bahkan lebih tinggi dibanding minyak lainnya. ALA sendiri bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung dan menjaga fungsi saraf.

Lantaran rasanya yang ringan, titik asap yang tinggi, dan tekstur yang halus, minyak kanola dapat digunakan dalam berbagai metode memasak MPASI, seperti menumis dan memanggang.

3. Minyak Kelapa

Alternatif minyak untuk MPASI berikutnya adalah minyak kelapa. Adapun kandungan nutrisi yang terdapat dalam minyak kelapa antara lain lemak lemak tak jenuh ganda (omega 6) dan lemak tak jenuh tunggal (omega 9).

Biasanya Bunda akan menemukan dua jenis minyak kelapa di pasaran, yaitu virgin coconut oil (VCO) serta refined coconut oil atau minyak kelapa biasa yang lebih umum digunakan dalam proses memasak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kedua jenis minyak kelapa ini diolah dengan proses yang berbeda. Minyak kelapa biasa dihasilkan dari santan kelapa yang dipanaskan hingga membentuk minyak, sedangkan VCO dibuat dari santan kelapa murni. 

Baik minyak kelapa biasa maupun VCO, keduanya dapat ditambahkan ke dalam makanan si kecil. Namun, VCO tidak disarankan melalui proses pemanasan sehingga lebih baik ditambahkan ke dalam MPASI yang sudah matang.

Artikel terkait: 5 Manfaat Minyak VCO, Berbeda dengan Minyak Kelapa Biasa

4. Ghee

Ghee atau minyak samin juga merupakan pilihan yang sangat baik digunakan untuk MPASI. Minyak yang satu ini berasal dari Asia Selatan dan telah digunakan selama berabad-abad.

Kelebihan ghee adalah titik asapnya yang tinggi, yakni mencapai 250 derajat Celcius, sehingga dapat digunakan dalam berbagai masakan termasuk menggoreng.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ghee mengandung vitamin A yang baik untuk penglihatan, kulit, dan kekebalan tubuh, serta vitamin E untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi. Ghee juga memiliki sifat antijamur dan antivirus.

Akan tetapi, terkadang ghee mengandung madu, yang dikaitkan dengan peningkatan risiko botulisme pada bayi. Oleh karena itu, Bunda harus membaca label kemasan dengan cermat, hindari ghee yang mengandung tambahan garam, gula, atau madu.

Perlu Bunda ketahui juga, ghee umumnya dibuat dari susu sapi. Jadi jika si kecil punya alergi susu sapi, sebaiknya tidak menambahkan ghee ke dalam MPASI-nya.

5. Sesame Oil

Minyak wijen atau sesame oil juga bisa jadi pilihan untuk MPASI si kecil. Minyak yang terbuat dari biji wijen ini sejak dahulu kala digunakan dalam hidangan oriental karena bisa menambah kelezatan masakan.

Selain rasa dan aromanya yang nikmat, minyak wijen menawarkan berbagai nutrisi penting untuk bayi. Di antaranya vitamin K, vitamin E, kalsium, antioksidan, serta energi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Minyak wijen juga mengandung lemak tak jenuh yang sehat, yang membantu si kecil tumbuh sekaligus melindunginya dari risiko penyakit jantung di masa depan.

Minyak wijen cukup serbaguna dan merupakan pengganti yang baik untuk minyak zaitun atau minyak kanola. Bunda dapat menggunakan minyak wijen untuk menumis sayuran seperti labu, brokoli, kacang polong, dan wortel. Dapat juga ditambahkan langsung ke dalam makanan berkuah seperti sup atau bahkan bubur bayi.

Akan tetapi, jika si kecil memiliki riwayat alergi, Bunda perlu berhati-hati saat hendak menggunakan minyak wijen. Bisa jadi minyak ini akan memicu reaksi alergi.

6. Unsalted Butter

Sesuai namanya, unsalted butter adalah mentega yang tidak mengandung garam tambahan. Unsalted butter juga sangat populer di kalangan ibu-ibu dan kerap digunakan sebagai minyak tambahan untuk MPASI.

Unsalted butter mengandung vitamin A yang baik untuk penglihatan, kulit, dan kekebalan tubuh. Juga mengandung vitamin D, vitamin E, vitamin B12, dan vitamin K2 untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi. 

Meski demikian, jika si kecil memiliki orang tua dengan kelebihan berat badan, atau memiliki riwayat keluarga penyakit jantung atau kolesterol tinggi, sebaiknya konsultasikan dengan ahli gizi terlebih dahulu. Kemungkinan konsumsi lemak jenuh, termasuk unsalted butter, pada si kecil perlu dibatasi.

Artikel terkait: 5 Minyak sehat untuk menggoreng, Bunda sudah gunakan?

Hal yang Harus Bunda Perhatikan Terkait Konsumsi Lemak dan Penggunaan Minyak untuk MPASI

Bayi dan anak-anak membutuhkan lemak. Lantaran alasan ini, makanan rendah lemak tidak direkomendasikan untuk si kecil karena dapat menyebabkan defisiensi asam lemak.

Anak-anak membutuhkan lemak jenuh dan kolesterol untuk menjaga kesehatan jaringan dan membran sel yang sehat. Kolesterol dan lemak jenuh dari ASI, telur, minyak kelapa, dan daging misalnya, merupakan bagian penting dari pola makanan sehat untuk anak.

Meski demikian, sumber lemak untuk anak sebaiknya diperoleh dari sumber yang sehat. Di sisi lain, lemak tidak sehat seperti yang terdapat pada makanan yang digoreng sebaiknya dibatasi.

Selain itu, perlu diperhatikan juga terkait porsi atau jumlah minyak yang digunakan dalam MPASI. Meski si kecil butuh banyak lemak selama proses tumbuh dan berkembang, bukan berarti Bunda harus menambahkan banyak minyak dalam makanannya, lo, ya. Secara umum, Bunda dianjurkan hanya menggunakan sekitar ½ sdt minyak untuk 1 porsi MPASI untuk sekali makan.

Nah, Bunda, itulah penjelasan lengkap seputar minyak untuk MPASI yang lebih sehat dan kaya manfaat. Kalau favorit si kecil yang mana, Bun?

Baca juga:

6 Manfaat minyak bawang putih untuk kesehatan ini sangat menakjubkan, sudah coba?

Manfaat Minyak Ikan Untuk Kehamilan

5 Cara Menghemat Minyak Goreng agar Tak Panik saat Harganya Naik

Penulis

Titin Hatma