Banyak cara untuk menunda kehamilan, salah satunya adalah dengan minum Pil KB. Meski demikian, penting bagi Parents untuk memerhatikan dengan cermat jenis dan metode pemakaian pil kb yang tepat untuk meminimalisir risiko yang tidak diinginkan.
Minum pil kb hampir membuat gadis ini kehilangan nyawa
Seorang perempuan membagikan kisah terkait pemakaian pil kb yang ia lakukan. Perempuan ini mengakui ia sulit menggerakkan lengan kirinya selama seminggu sebelum akhirnya lumpuh sepenuhnya saat ia berusia 24 tahun.
Bobbie Jarvis diketahui mengonsumsi pil kb sejak usianya 17 tahun, dan rupanya ia tidak pernah melakukan konsultasi apapun dengan dokter setelahnya. Pada Februari, Bobbie dibawa ke rumah sakit karena keluhan sakit kepala. Ia dipulangkan empat hari setelahnya ketika dokter mengatakan dirinya baik-baik saja.
Beberapa hari setelah itu kondisi Bobbie membaik dan ia sudah bisa menyetir mobil ke rumah kekasihnya, Christian Henry-May. Setibanya disana, alangkah terkejutnya saat Bobbie mendadak merasakan ‘kebas’ di lengannya lalu jatuh pingsan.
Christian yang saat itu baru tiba pun terkejut menemukan kekasihnya tak sadarkan diri di taman, ia secepatnya menelepon ambulan.
“Tanganku mati rasa dan itu membuatku panik, aku pun hanya terduduk di tempat tidur dan tidak bisa berpikir,” ungkap perempuan asal London tersebut.
Setibanya di rumah sakit, terungkap bahwa Bobbie aktif mengonsumsi pil kb tanpa pernah berkonsultasi ke dokter sekalipun.
Efek samping minum pil kb tanpa konsultasi dokter
Akibatnya, lengan kirinya menggantung ibarat ekor kucing karena pemakaian pil kb tidak terkontrol. Bobbie bahkan mengalami buta sementara pada salah satu matanya.
Pasca seminggu menjalani perawatan di rumah sakit, Bobbie diizinkan pulang. Namun, pada 5 Maret ia kembali dilarikan ke rumah sakit karena mengalami kejang. Kejang tersebut menyebabkan lengan dan bahu kirinya lumpuh, ia pun kini harus belajar berjalan kembali.
“Hidup itu pasti jatuh-bangun, terkadang senang bisa juga sedih. Aku sudah merasakan sedikit lebih baik dari sebelumnya tetapi kadang merasa tidak mampu melakukan apapun. Dalam kondisi seperti ini, aku hanya menginginkan bisa melakukan semuanya sendiri lagi,” ujarnya.
Dokter berkata bahwa Bobbie dapat pulih namun tidak bisa memastikan berapa lama kondisinya bisa pulih. Di lain sisi, Bobbie menyadari dirinya tak lagi bisa mengonsumsi pil kb dengan bebas karena efek samping yang timbul.
Efek samping pemakaian pil kb
Perlu diketahui, metode hormonal seperti pil kb mengandung sejumlah hormon seperti progesteron dan estrogen. Hal ini memungkinkan orang merasakan beberapa efek samping setelah pemakaian, antara lain:
- Perdarahan
- Sakit kepala
- Mual
- Payudara menjadi lebih lembut
- Kenaikan berat badan
- Perubahan suasana hati
Pemakaian pil kb tingkatkan risiko kanker
Sejumalah penelitian menemukan dampak buruk pemakaian pil kb yang tak bisa dianggap sepele.
Data yang dirilis oleh National Cancer Institute menunjukkan korelasi pemakaian pil kb dapat meningkatkan risiko kanker payudara dan kanker serviks. Di sisi lain, pemakaian pil kb turut berperan mengurangi risiko endometrium, kanker ovarium dan kanker kolorektal pada wanita.
Dengan kata lain, adanya hormon di dalam pengontrol kehamilan seperti pil kb dapat menstimulasi pertumbuhan sel beberapa jenis kanker sekaligus mengurangi risiko perkembangan kanker lainnya.
Selain itu, American Cancer Society menyeburkan bahwa orang yang memakai pil kb sedikit lebih mungkin terkena kanker payudara dibanding mereka yang tidak menggunakannya. Bagaimanapun, hal ini tidak berlaku untuk orang yang menggunakan pil selama 10 tahun atau lebih.
Sejauh ini penelitian mendalam masih dilakukan mengapa pil kb dapat meningkatkan sekaligus mengurangi risiko jenis kanker tertentu. Namun, diperkirakan hal itu disebabkan kemampuan pil kb mengurangi durasi ovulasi seseorang yang membuat mereka terpapar hormon yang tidak alami.
Golongan orang berisiko tinggi yang sebaiknya tidak menggunakan pil kb
Kontrasepsi dalam bentuk pil menjadi solusi bagi wanita yang ingin menunda kehamilan karena alasan tertentu. Namun, orang dengan karakteristik berikut tidak dianjurkan untuk menggunakan pil kb karena berisiko:
- Perempuan berusia di atas 35 tahun
- Perokok aktif
- Perempuan yang mengalami pembekuan darah
- Mereka yang memiliki berat badan berlebih
- Perempuan yang menderita luka parah tertentu
- Orang yang kurang berolahraga
- Perempuan dengan kondisi migrain yang parah
- Perempuan yang pernah atau akan melakukan operasi
Nah Parents, penting untuk memilih jenis pil kb yang akan digunakan agar risiko bisa ditekan seminim mungkin. Jangan lupa untuk selalu konsultasikan ke dokter jenis kontrasepsi seperti apakah yang cocok untuk Anda gunakan.
Baca juga :
Penelitian: Pil KB Menurunkan Kualitas Hidup Perempuan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.