X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Penelitian: Pil KB Menurunkan Kualitas Hidup Perempuan

Bacaan 4 menit

Benarkah ada dampak buruk pil KB?

Pil KB merupakan alat kontrasepsi yang paling sering digunakan setelah suntik KB. Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2012, pengguna pil KB di Indonesia sebanyak 14%, dan suntik KB sebesar 32%.

Sayangnya, berbagai dampak buruk pil KB bagi kesehatan perempuan sering menjadi penyebab berhentinya program keluara berencana sebelum waktunya. Selain itu, anggapan bahwa KB hanya tugas perempuan, juga menambah beban mental pada ibu.

Artikel Terkait: Risiko Kesehatan Serius dan Efek Samping KB

Baru-baru ini, sebuah studi dilakukan untuk meneliti dampak pil KB terhadap kesehatan perempuan. Penelitian ini dipublikasikan di Jurnal Fertility and Sterility terkait dengan dampak buruk pil KB.

Penelitian: Pil KB Menurunkan Kualitas Hidup Perempuan

Dampak buruk pil KB

Seperti dilaporkan oleh laman Science Alert, para peneliti mengambil subjek 340 orang perempuan sehat, dengan rentang usia 18-35 tahun.

Para subjek diberi pil plasebo (obat tanpa bahan kimia, yang digunakan sebagai sugesti semata) dan pil KB yang mengandung ethinylestradiol dan levonorgestrel dalam jangka waktu tiga bulan.

Sebelum diberikan pil KB, para subjek menjalani uji kesehatan terkait berat, tinggi badan, serta tekanan darah. Mereka juga menjalani tes kesehatan mental.

Pada akhir masa penelitian, mereka menjalani serangkaian tes yang sama. Sehingga peneliti bisa membandingkan hasilnya dengan tes yang pertama.

Para subjek yang diberikan pil KB melaporkan bahwa mereka memiliki kualitas hidup yang lebih rendah dibandingkan dengan subjek yang diberikan pil plasebo.

Hal ini membuat peneliti menyimpulkan bahwa, pil KB memengaruhi kualitas hidup perempuan yang mengkonsumsinya. Kendali diri dan tingkat energi si perempuan akan turut terpengaruh.

KB modern

Namun demikian, ada beberapa kekurangan dalam penelitian yang masih terbilang kecil ini. Di antaranya:

  • Hasil penelitian hanya bisa diterapkan pada objek yang mengonsumsi pil KB dengan kandungan ethinylestradiol dan levonogestrel
  • Studi ini hanya melihat dampak pil KB setelah tiga bulan. Dibutuhkan pemantauan lebih lama untuk menghasilkan data yang lebih akurat tentang efek pil KB.

Meski dibilang penelitian ini hanya menampakkan hasil yang terlalu dini, namun perempuan yang sering mengalami masalah karena konsumsi pil KB kini bisa merasa yakin tentang efek samping pil KB secara ilmiah.

Niklas Zethraeus, salah satu peneliti dalam studi ini mengatakan, “Penurunan kualitas hidup yang ditemukan dalam penelitian ini harus menjadi bahan perhatian. Dan menjadi bahan pertimbangan saat memilih metode atau alat kontrasepsi.”

Kehamilan terjadi karena keterlibatan suami dan istri, karena itu dalam menjalani kontrasepsi, sudah seharusnya pihak lelaki pun turut andil.

Dampak negatif dari alat kontrasepsi pada perempuan semestinya menjadi perhatian, dan para suami harus lebih aktif lagi ambil bagian dalam pencegahan kehamilan.

Ada berbagai alat kontrasepsi untuk lelaki, seperti kondom. Bahkan suami bisa melakukan vasektomi jika memang benar-benar tidak ingin memiliki anak lagi.

cara minum pil kb untuk pemula

Manfaat kontrasepsi untuk keluarga, menurut WHO.

1. Mencegah risiko kesehatan terkait kehamilan

Kemampuan seorang wanita untuk memilih kapan akan hamil dan memiliki anak akan berdampak langsung pada kesehatan dan kesejahteraannya.

Kontrasepsi memungkinkan jarak kehamilan dan dapat menunda kehamilan pada wanita usia muda dengan peningkatan risiko masalah kesehatan dan kematian akibat persalinan dini. Alat kontrasepsi pun bisa mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, terutama pada wanita dengan usia tua yang mengalami peningkatan risiko kehamilan.

Kontrasepsi juga memungkinkan wanita yang ingin membatasi jumlah keluarga. Bukti menunjukkan, wanita yang memiliki lebih dari 4 anak berisiko lebih tinggi mengalami kematian. Dengan mengurangi angka kehamilan yang tidak diinginkan, keluarga berencana juga mengurangi angka aborsi tidak aman.

2. Mengurangi kematian bayi

Kontrasepsi dapat mencegah kehamilan dan kelahiran yang berjarak pendek dan tidak tepat waktu, yang berkontribusi pada beberapa tingkat kematian bayi. Bayi dari ibu yang meninggal akibat melahirkan juga memiliki risiko kematian yang lebih besar dan kesehatan yang buruk.

3. Membantu mencegah HIV / AIDS

Kontrasepsi mengurangi risiko kehamilan yang tidak diinginkan di antara wanita dengan HIV, sehingga lebih sedikit bayi dan anak yang terinfeksi HIV. Selain itu, kondom pria dan wanita memberikan perlindungan ganda terhadap kehamilan yang tidak diinginkan dan terhadap IMS (Infeksi Menular Seksual) termasuk HIV.

4. Mengurangi kehamilan remaja

Remaja hamil lebih cenderung mengandung bayi prematur atau berat badan kurang. Bayi yang lahir dari ibu remaja memiliki angka kematian neonatal yang lebih tinggi. Banyak gadis remaja yang hamil harus meninggalkan sekolah. Ini memiliki implikasi jangka panjang bagi mereka sebagai individu, keluarga, dan komunitas.

5. Memperlambat pertumbuhan populasi

Keluarga berencana adalah kunci untuk memperlambat pertumbuhan populasi yang tidak berkelanjutan dan dampak negatif yang dihasilkan pada ekonomi, lingkungan, dan upaya pembangunan nasional dan regional.

Cerita mitra kami
Rayakan Hari Cuci Tangan Sedunia, Lifebuoy Edukasi Anak Indonesia untuk Jadi #JuaraCuciTangan
Rayakan Hari Cuci Tangan Sedunia, Lifebuoy Edukasi Anak Indonesia untuk Jadi #JuaraCuciTangan
Nikmati Layanan Konsultasi Dokter Gratis Hasil Kolaborasi Lifebuoy dan Halodoc untuk Perlindungan Keluarga Sehat
Nikmati Layanan Konsultasi Dokter Gratis Hasil Kolaborasi Lifebuoy dan Halodoc untuk Perlindungan Keluarga Sehat
4 Cara Mudah Tetap Sehat & Bebas Kuman Saat Liburan
4 Cara Mudah Tetap Sehat & Bebas Kuman Saat Liburan
5 Perlindungan Agar Anak Tidak Mudah Sakit
5 Perlindungan Agar Anak Tidak Mudah Sakit

Semoga bermanfaat.

 

Baca juga:

10 Efek Samping yang Dapat Timbul Saat Bunda Berhenti KB

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Fitriyani

  • Halaman Depan
  • /
  • Kesehatan
  • /
  • Penelitian: Pil KB Menurunkan Kualitas Hidup Perempuan
Bagikan:
  • Ini bahayanya penggunaan pil KB jangka panjang, simak peringatan seorang ibu!

    Ini bahayanya penggunaan pil KB jangka panjang, simak peringatan seorang ibu!

  • Penelitian: Perempuan yang Tidak Memakai KB Lebih Menarik Secara Seksual

    Penelitian: Perempuan yang Tidak Memakai KB Lebih Menarik Secara Seksual

  • Ini bahayanya penggunaan pil KB jangka panjang, simak peringatan seorang ibu!

    Ini bahayanya penggunaan pil KB jangka panjang, simak peringatan seorang ibu!

  • Penelitian: Perempuan yang Tidak Memakai KB Lebih Menarik Secara Seksual

    Penelitian: Perempuan yang Tidak Memakai KB Lebih Menarik Secara Seksual

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.