Pasangan menikah pastinya memiliki kisah dan tantangannya masing-masing. Misalnya mengenai hubungan dengan mertua yang kurang harmonis. Hal ini dialami oleh seorang Bunda berinisial Y, karena mertua ikut campur secara berlebihan.
Sang Bunda menuturkan kisahnya di Aplikasi TheAsianparent mengenai hal yang dialaminya ini. Begini Bun cerita selengkapnya.
Artikel Terkait : Lihat video suamiku berhubungan badan dengan perempuan lain, aku tak sanggup menangis”
Berjuang bersama suami di perantauan
Hidup di perantauan yang jauh, sang Budha dan suami tidak sama sekali bergantung pada pihak keluarga masing-masing.
Sang Bunda rupanya merantau jauh dari keluarga besar, di luar negeri. Ia dan sang suami sudah sejak awal bertekad untuk hidup mandiri, berusaha untuk tidak bergantung pada orangtua masing-masing-masing-masing.
Hingga hari kelahiran tiba, ia dan sang suami mengurus buah hati secara mandiri. Namun, tak berselang lama pasca melahirkan, perlakukan tidak menyenangkan pun dialaminya.
“Bun, maaf kalau panjang lebar. Saya ikut suami saya merantau di luar negeri. Dari mulai setelah menikah lalu hamil di sini, saya tinggal dengan suami saja, urus diri kami dan kandungan sendiri.
Begitu lahiran pun di sini, kami tidak meminta uang dengan ortu kami dan saya urus anak saya sendiri. Baru sebulan saya lahiran, belum fit dan dalam keadaan seperti zombie hidup ngurusin newborn, mertua udah ngomong macem-macem.
Mertua ikut campur
Baru melahirkan tapi sudah dituntut. Belum lagi, seenaknya mau ambil anak saya yang saya pun ga pernah ngerepotin mereka.”
Mertua nyuruh-nyuruh saya kerja dengan alasan sayang jadi Ibu Rumah Tangga aja, sarjananya ga kepake. Udah gitu, anak saya disuruh taro rumah mereka dan suruh saya kerja di luar negeri.
Mintanya ga sekali dua kali bun, tapi lebih dari 10 kali dengan ngomong langsung waktu mereka ke sini, di WhatsApp dan di video call. Maksa pula. Selain itu, mertua ngerasa lebih berhak atas anak saya dibanding orang tua saya.
Entah kenapa saya baper banget dan ngerasa mertua nggak ada empatinya. Saya yang baru lahiran udah kayak berasa dituntut. Belum lagi, seenaknya mau ambil anak saya yang saya pun nggak pernah ngerepotin mereka.
Saya jadi risih sama mertua dan males banget basa-basi dan komunikasian. Bahkan saya jadi males mau pulang bun, males ketemu mereka. Salah ga saya ada perasaan kaya gini? Gimana ya bun supaya hati saya lebih legowo ngadepin mertua?” ungkap sang Bunda menceritakan.
Artikel Terkait : Tidak perlu mempermasalahkan jenis kelamin anak,” pesan penting seorang ibu
Cara berkomunikasi dengan mertua
Gary Chapman, penulis di Happily Ever After mengungkapkan bahwa saat menikah, sebetulnya seseorang tidak hanya menikahi pasangannya. Saat berkomitmen untuk pernikahan, ia juga menikah dengan keluarga besar sang pasangan, tak terkecuali mertuanya.
Menurut Chapman, keberadaan mertua ada bukan untuk memecah belah. Hanya saja, beberapa kasus masalah dengan mertua lebih banyak karena kurangnya ‘jembatan penghubung’ saat berkomunikasi.
Lalu, apa yang sebaiknya dilakukan?
Seni mendengarkan efektif
Cobalah untuk terlebih dahulu mendengarkan hal yang hendak diutarakan mertua saat berkomunikasi. Sebisa mungkin, jangan dahulu menginterupsi. Pastikan Bunda meresponnya ketika mertua sudah selesai menjelaskan.
Terkadang, komunikasi yang terbatas melalui telepon seluler bisa menimbulkan banyak bias. Nah, jangan ragu untuk menanyakan ulang maksud dari ucapan yang kurang bisa dipahami.
Sampaikan perspektif dengan cara baik
Terkait dengan argumen yang disampaikan mertua, bila tak setuju cobalah untuk menyampaikannya dengan cara yang baik. Jelaskanlah alasan ketidaksetujuan secara jelas dengan bahasa yang tidak berbelit dan tetap sopan. Saat hendak membicarakan hal serius, pastikan suasana tengah kondusif.
Bernegosiasi
Bagi Chapman, perbedaan pendapat dan persepsi dengan mertua akan menjadi perpecahan tanpa adanya negosiasi. Cobalah sama-sama menemukan solusi terbaik dari kebutuhan dan keinginan masing-masing pihak.
Bila negosiasi ini berjalan baik, tentunya bisa membuka peluang bagi Bunda dan mertua untuk menjalin hubungan menjadi lebih baik. Kerjasama pun bisa dimulai dari hal yang sudah disepakati.
Meminta tolong suami
Suami pun memiliki peran penting untuk menjaga hubungan istri dengan mertua. Misalnya saja, suami bisa menjadi perantara untuk menyampaikan hal yang mungkin masih mengganjal maupun belum benar-benar terselesaikan.
Semoga bermanfaat ya, Bun.
Baca Juga :
"Jangankan diberi, jumlah gaji suami saja aku tidak tahu," keluh seorang istri
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.